• Chapter 6 •

69 8 4
                                    

ASTAGFIRULLAH SAKING SERINGNYA NGEHALU SAMPE LUPA APDET NIH FF I'M- /Pingsan dengan estetik,

~~~

"[Y/N]..." Ucap Kiibo pelan.

"Aku dan Maki akan berkorban untuk mengakhiri semua ini..." Ucap [Y/N].

"Kalau begitu [Y/N] kalian akan mengorbankan dirinya, Dan Maki-Roll kalian akan menjadi Ultimate Survivor yang baru~" Balas Tsumugi tertawa jahat.

"Tidak! Aku tidak akan membiarkannya!" Ucap Kiibo.

"Kiibo... Tolonglah...." Rujuk [Y/N] meneteskan air mata.

"Ada apa dengan wajah itu?" Tanya Tsumugi.

Aku tidak akan membiarkan teman-temanku berkorban untuk sekian kalinya... Aku tidak ingin ada pertumpah darahan lagi... Sudah cukup.... Permainan bodoh ini sudah mengorbankan sebelas teman kita....

Permainan yang penuh keputusasaan, Perkhianatan, Rasanya ditinggal oleh orang-orang yang disayang... Kami akan mengakhirinya.... Tidak boleh ada pertumpahan darah kembali!

Apalagi kalau mengorbankan [Y/N]... Aku tidak akan rela kalau dia mengorbankan dirinya...

================================

"Shuichi..." Panggil Kiibo pelan yang membuat detektif itu menutup bukunya.

"Ah Kiibo! Ada apa malam-malam begini?" Jawab Shuichi.

Suasana hening seketika. Hanya ada suara burung hantu terdengar di luar dan beberapa kucing yang kelihatannya bertengkar.

"Aku... Sepertinya jatuh cinta kepada [Y/N]..."

~~~

"Kasih tau atau tidak... Kalau aku tidak kasih tau sekarang maka aku tidak akan pernah bisa..." Gumam [Y/N] dengan obat di atas mejanya.

"[Y/N]. Kau selalu meminum obat ini... Sebenarnya itu obat apa?" Tanya Maki sembari meraih botol tersebut dan membacanya.

"Harukawa-San! Bukan apa-apa ko-"

"Apa-apaan ini? Disini tertulis tumor otak?" Ucap Maki yang kemudian menatap [Y/N] yang menunduk.

"Ada apa ini? Kok ribut?" Tanya Shuichi yang masuk bersama Himiko.

"Nyehh aku juga denger!" Tambah Himiko.

[Y/N] menelan ludahnya dan memalingkan wajahnya, "Aku.... Divonis Tumor otak..."

Seketika mereka bertiga terkejut. Maki menjatuhkan sebotol obat tersebut, Shuichi terkejut seolah-olah tidak percaya, Dan Himiko meneteskan air matanya.

Kiibo? Entahlah... Robot tersebut sedang berada di ruangannya...

"Hiks... Kok kamu gak bilang?!!" Tanya Himiko sembari memeluk [Y/N] dengan erat.

"Yumeno... Aku tidak ingin kalian sedih saat aku pergi nanti..." Balas [Y/N]. Air mata tumpah dari matanya.

"Kamu salah... [Y/N]... Kamu sudah menyembunyikan hal ini.... Itu malah membuat kami sedih...." Ucap Shuichi menepuk pundak [Y/N].

"Tolong.... Jangan beri tahukan hal ini ke Kiibo..." Ucap [Y/N] memalingkan wajahnya.

"Aku paham... Kita tidak akan memberi tahukannya...." Balas Maki.

~~~

"[Y/N]!" Panggil Kiibo.

"Ah sore Kiibo! Ada apa?" Tanya [Y/N] sembari menunjukkan senyumnya ke Kiibo.

"Lihat! Aku sekarang sudah ada fungsi menangis!" Kiibo kemudian memperlihatkan air mata yang menetes di matanya.

"Wahh bagus dong! Kamu diajari siapa?" Tanya [Y/N] sembari mengelus rambut Kiibo.

"Emm entahlah... Tapi aku senang!'' Jawab Kiibo dengan polos. (Someone protect this precious bby pls)

~~~

"Jadi pertama-tama... Lihat! Ada tanda gak [Y/N]-Chan suka denganmu?"

Kiibo memalingkan wajahnya, Himiko hanya bisa menghela nafasnya saat Kiibo menjawab 'Gak tau...'

"Ayolahhh Keeboyy! Kalau mau confess kamu harus siapkan rangkaian katanya lalu liat tandanya!!" Balas Himiko sembari memijat pelipisnya.

"Sudahlah Yumeno-san... Kenapa kita tidak menggunakan sihirmu saja???" Tanya Kiibo merona.

"Nyehh kalau pakai sihirku percuma! Kamu itu harusnya usaha! Love is magic, But Love is cannot made by Magic! Percayalah Keeboy...." Balas Himiko.

Maaf klo aneh, Author bukan masternya quotes:(

"Apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu-?" Tanya Kiibo.

"Nyeh pertama-tama bagaimana kalian kencan? Tenang aku akan bantu!" Balas Himiko.

"K-k-k-kencannn?!!!" Ucap Kiibo yang merona.

"Nyehh iya!"

~~~

"Etto [Y/N]-San..." Panggil Kiibo yang membuat [Y/N] membuka pintu kamarnya.

"Oh Kiiboy? Ada apa?"

"Etto.. Mau jalan-jalan keliling gak?"

~~~

"Hee tumben kamu ngajakkin jalan?" Tanya [Y/N] sembari menikmati pemandangan langit sore.

Bagaikan langit~ Di sore hari~ Bewarna biru~ eak kok jadi nyanyi sih'-'

"Gapapa ehehe..."

Suasana jadi canggung seketika. [Y/N] dan Kiibo sibuk dengan urusan masing-masing. Harusnya mereka kencan tapi malah kek gini astaga-

"Kiibo...."

"Ya?"

"Kalau aku tidak ada di sisimu nanti jangan sedih ya...."

DEG

~~~

To be continued~

Hahay pendek sekali- Author kehabisan ide buat nulis ni cerita Kiibo:(

Kebanyakkan ngegalau sih gara-gara ga dapet restu jadinya lupa update kan gimana sih Author:(

ʀᴇʙᴜɪᴛ (ᴋɪɪʙᴏ x ꜰᴇᴍ! ʀᴇᴀᴅᴇʀ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang