• Chapter 9 •

68 8 7
                                    

Now playing : Himawari No Yakusoku - Motohiro Hata

00:15 ━━━━●───── 05:19
⇆ㅤ ㅤ◁ㅤ ❚❚ ㅤ▷ ㅤㅤ↻
               ılıılıılıılıılıılı

SIAPKAN MENTAL KALIAN:DD

~~~

Di lorong itu, terdapat empat orang remaja dengan perasaan campur aduk menunggu salah satu teman mereka.

Ada yang menangis, ada yang shock, juga ada yang sedari tadi mondar-mandir kesana kemari.

"Himiko..." Ucap Shuichi pelan.

"UWAHHHHHHHHHH" Tangis Himiko pecah membuat Maki yang sedari tadi mondar-mandir langsung menghampiri Himiko.

"Himiko? Jangan menangis..." Tegur Maki yang menahan air mata.

Kiibo yang melihat itu hanya dipenuhi dengan tanda tanya di otaknya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Shuichi yang melihat itu langsung menghampiri Kiibo yang tatapannya kosong.

"Ayo, ikut aku. Aku akan memberi tahukan semuanya." Ajak Shuichi sembari mengulurkan tangannya.

Mereka berdua pergi, Meninggalkan Maki yang tengah menenangkan Himiko.

~~~

Angin sepoi-sepoi dapat dirasakan oleh kedua pemuda itu. Malam ini kelihatan gelap, Tidak ada Bulan ataupun Bintang yang menerangi gelapnya langit malam.

"[Y/N]... Ini tentangnya... Aku akan menjelaskan semuanya..." Ucap Shuichi sembari menggigit bibir bawahnya.

Kiibo yang mendengar hal itu merasa tidak enak dan seperti ditusuk oleh pisau.

"[Y/N]... Dia... Divonis Tumor otak... Operasinya tanggal Dua puluh sembilan Oktober... Dua minggu lagi..." Sambung Shuichi memalingkan wajahnya.

Butuh dua puluh detik bagi Kiibo untuk meresapi ucapan Shuichi barusan. Saat dia sadar tiba-tiba air mata mengalir di pipinya.

"K-kenapa kalian t-tidak memberi tahuku..." Cicit Kiibo pelan.

Shuichi menarik nafas panjang, "[Y/N] sendiri yang meminta kami untuk tidak..."

"KENAPA??!! WAKTUNYA TINGGAL SEBENTAR LAGI! PERTARUNGAN ANTARA HIDUP DAN MATI BAGINYA! KENAPA KALIAN TIDAK MEMBERITAHUKAN KU?! AKU SUNGGUH MENCINTAINYA DENGAN SEPENUH HATIKU, KENAPA?! DIA YANG PERTAMA KALI MENERIMA DAN MEMBUATKU MENJADI SEPERTI MANUSIA!! KENAPA?!! KENAPA KENAPA KENAPA KENAPA?!!" Kiibo terlihat snapping, Dia berteriak sembari mengeluarkan air mata, Bedanya kali ini cukup deras.

Shuichi yang melihat itu terkejut dengan Kiibo yang sedang breakdown. Baru kali ini dia melihat Kiibo menangis dan berteriak seperti itu. Tak lama kemudian Kiibo menepuk kedua pipinya.

"Bodoh bodoh bodoh... Kenapa aku harus amnesia... Bodoh bodoh bodoh... Harusnya aku sadar kalau dia itu sedang sakit parah... Seharusnya aku juga tidak menyia-nyiakan waktu dengannya... BODOH BODOH BODOH BODOH BODOH!!!" Sambung Kiibo sembari menangis dengan kencang.

Shuichi segera menghampiri Kiibo yang tengah menangis dan menggertak. Setelah itu Shuichi langsung mengelus pundak Kiibo untuk menenangkannya.

"Hiks... Maafkan kami Kiibo, Tapi [Y/N] sendiri yang tidak mau kami memberitahukan dirimu... Dia tidak ingin kamu bersedih pada saat dia ti-" Ucapan Shuichi terpotong ketika Kiibo menepis tangan Shuichi sedikit kasar.

"J-justru kalau seperti ini aku malah semakin sedih... Pantas saja rasanya ada yang aneh dengan [Y/N]... Seolah-olah dia menyembunyikan sesuatu dariku...." Potong Kiibo yang masih mengeluarkan air mata.

Suasana jadi hening seketika, Tiba-tiba benda putih dan dingin turun seakan-akan alam ikut bersedih.

"Hiks...." Isak Kiibo pelan.

~~~

"Pasien sudah sadar, Akan tetapi kondisinya melemah... Kami akan segera memindahkannya ke lantai atas." Jelas Dokter yang memeriksa [Y/N] barusan.

Akhirnya setelah menunggu mereka dipersilahkan masuk ke dalam ruangan tersebut.

Di dalam ruangan tersebut terdapat gadis dengan infus menghiasi tangannya. Walaupun kondisinya lemah, Tapi masih ada senyum terukir di wajah cantiknya itu.

Tapi pandangannya teralih ke Kiibo yang menatapnya dengan tatapan kosong.

"Kii-" Ucapan [Y/N] terpotong ketika Kiibo menghampirinya dan menangis di pahanya yang dibaluti oleh selimut itu.

"Hiks..."

Dia menangis? Apakah mereka sudah memberi tahukannya? Batin [Y/N] sembari melirik ke Shuichi.

Shuichi hanya bisa membalas tatapan [Y/N] dengan iba, Begitu juga dengan Himiko dan Maki.

"Kenapa kamu tidak memberitahukan diriku.. Hiks..." Isak Kiibo.

[Y/N] menghela nafasnya lalu mengelus surai putih Kiibo pelan.

"Jangan menangis... Maafkan aku karena tidak memberitahukanmu..." Ucap [Y/N] sembari tersenyum tipis.

Kiibo kemudian menatap [Y/N] dengan mata sebabnya, Kemudian memeluknya dengan erat.

"Berjanjilah... Kau akan sembuh dan bertahan lebih lama lagi... Bunga matahariku..."

~~~

To be continued

Entah kenapa Author suka gak rela namatin cerita:(

ʀᴇʙᴜɪᴛ (ᴋɪɪʙᴏ x ꜰᴇᴍ! ʀᴇᴀᴅᴇʀ) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang