“aku hanya ingin menjadi obat penyembuh untuk teman-temanku.”
Malaikat Kecil
┈┈┈┈┈┈┈┈┈𑁍ࠬ┈┈┈Hari ini Canka sedang berada di kediaman Nathan, rumah besar dengar karakteristik Jawa itu sangat menggambarkan adat-adat Jawa. Rumah besar dengan hiasan Wayang golek di teras rumah, lantai kayu, dan jangan lupakan Wayang kulit yang ada di dinding ruang tamu.
Lupakan tentang rumah, tujuan sebenarnya Canka kemari adalah meminta resep makanan, bukan memuji rumah temannya ini.
“Resep kue bolu karamel,” Canka menatap Nathan dengan pandangan memohon seperti anak kecil yang meminta permen.
“Bentar.” Nathan memandang malas lelaki di depannya, Ia lantas mengambil buku resep.
“nih,” ucap Nathan seraya memberikan buku itu, Canka dengan baik hati menerimanya.
“makasih.”
Dua anak adam itu kini berada di ruang tamu, Nathan yang asik menonton televisi dan Canka dengan pena juga bukunya sibuk mencatat resep-resep kue.
“mau buat acara kah?” Nathan bertanya dengan mulut penuh akan keripik kentang.
“ngga sih, cuma pengen tau resepnya,” jawab Canka namun pandangannya tetap pada buku.
“oh gitu.”
Canka masih asik dengan alat tulis, namun keasikannya harus berhenti saat Ia mendengar gelas jatuh dan hujan juga tiba-tiba sangat deras.
“Nathan?” panggil Canka menuju arah dapur.
“Na—YA AMPUN NATHAN!”
*****
“sshh—awh!! pelan-pelan dong Can,” Nathan meringis, bibirnya mengerucut seperti seorang anak kecil yang menahan kesal.
“Udah pelan! lagian ngapain sih, udah tau gelas pecah santai banget mungutinnya pake tangan. Berasa tangan baja,” Canka membersihkan luka-luka yang Nathan dapatkan dari pecahan gelas.
Tadi Nathan hendak minum di dapur, namun tiba-tiba saja Ia mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu. Kejadian dimana kedua orangtuanya meninggalkan dirinya, membuat Nathan gemetar dan tangannya melepaskan pegangan pada gelas, membuat gelas itu pecah berkeping-keping.
“Gue ngebayangin hal itu lagi Can,” Helaan nafas terdengar, Nathan menyandarkan tubuhnya pada sofa.
“melintas di pikiran kamu lagi ya?” Nathan mengangguk menyetujui perkataan teman sebayanya.
Nathan tidak tahu mengapa, namun bayang-bayang saat kecelakaan itu terjadi terus terputar di memorinya membuat kenangan mengerikan itu terus kembali terulang.
Nathan trauma akan kejadian itu membuatnya takut untuk menaiki mobil. Kejadian itu sekitar lima tahun yang lalu. Saat dirinya masih di bangku sekolah dasar. Masih teringat jelas di mata Nathan saat Ia merengek pada Ibu dan Ayahnya untuk pergi ke pasar malam. Namun, kemalangan telah terjadi, dalam perjalanan ada sebuah mobil melaju menabrak mobil Ayahnya membuat kecelakaan besar terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malaikat Kecil [Chenle] | END ✔
FanfictionMalaikat Kecil | Zhong Chenle END Sepenggal cerita singkat tentang kehidupan pemuda manis yang selalu tersenyum. "Kepergian mu melukiskan kenangan tanpa akhir dan janji yang tak ditepati itu menjadi nyata. Kau kebahagiaan pertama dan torehan lukaku...