Part [5] : Tertekan

277 33 10
                                    

"Aku tidak pernah bahagia sejak kau pergi dari sisiku, Ma.."

Malaikat Kecil
┈┈┈┈┈┈┈┈┈𑁍ࠬ┈┈┈

Pagi hari ini Canka telah bersiap rapi untuk berangkat ke sekolah bersama teman-temannya. Canka sedang bercermin menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di kamarnya, sedangkan Jihan dia hanya menatap intens adiknya itu tanpa berbicara.

"Ji, hari ini aku berangkat sama yang lainnya. Kamu pergi sendiri saja." Tutur Canka.

Jihan hanya mengiyakan tanpa ingin melarang.

Jihan beranjak dari duduknya dan ingin meninggalkan Canka yang masih menyisir rambut. Saat di depan pintu Jihan mengatakan sesuatu membuat Canka tersenyum.

"Hati-hati, aku takut kau terjatuh karena tersandung batu nantinya."

"Ada-ada saja kau!"

*****


"Wah, Canka kau terlihat tampan." Puji Fajar dengan logat Bahasa Indonesia.

"Ish! Jangan mengejek. Ayo berangkat." Interupsi Canka dan di angguki oleh yang lainnya.

Haikal, Renjana, Nathan, Fajar, dan terakhir Canka berjalan beriringan. Mereka jalan di tepi trotoar menuju sekolah yang lumayan jauh.

"Akhirnya sampai~" Haikal memasuki gerbang sekolah diikuti yang lainnya.

"Eh, hari ini ada PR ga?" Tanya Fajar di sela-sela kerumunan siswa-siswi yang juga ingin masuk ke sekolah.

"Keknya ngga ada deh, iyakan Kal?" Haikal mengiyakan pertanyaan Nathan.

Saat di kelas, terlihat bahwa kelas masih sepi. Siswa-siswi yang ramai tadi ternyata dari kelas sebelah.

Canka menaruh tas di bangkunya, Ia melihat bahwa sudah ada tas Jihan di sana namun Ia tidak tahu kemana keberadaan manusia itu sekarang.

"Ngantin kuy! Laper gue." Ajak Fajar yang langsung saja di jawab antusias oleh teman-temannya.

"GAS!"

*****

Kantin lumayan ramai, banyak kakak kelas dan adik kelas sudah memesan makanan untuk sarapan pagi.

Meja sudah tidak ada yang kosong, namun Haikal melihat ada lima orang manusia di pojok sedang menikmati hidangan.

Haikal tidak melihat mereka, hanya saja melihat ke arah tempat duduk yang masih kosong di meja itu.

"Nah, kita ke sana aja." Ucap Haikal.

"Napa harus di sana?" Tanya Nathan dengan wajah datar yang terlihat tidak senang.

"Oh ayolah, lu mau duduk di lantai? Kalo mau silahkan gue mah ogah." Ucap Haikal lantas pergi meninggalkan keempat temennya.

"Heh Kal! Tunggu." Renjana membuntuti Haikal begitu juga dengan Fajar dan Canka, sedangkan Nathan masih mempertimbangkan dana akhirnya dia juga mengikuti.

"Numpang duduk ya!" Haikal langsung saja duduk di sebelah pemuda beralis camar.

Sedangkan Fajar duduk di sebelah Haikal, Renjana duduk di samping Canka dan di samping Canka ada pemuda jangkung yang Ia cari tadi. Nathan harus duduk berdampingan dengan pemuda yang mempunyai eyes smile.

Malaikat Kecil [Chenle] | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang