Part [8] : Beruang Madu

206 28 1
                                    


“Ku mohon, jangan membuat beruang kecilku menangis lagi atau aku akan membencimu.”

Malaikat Kecil
┈┈┈┈┈┈┈┈┈𑁍ࠬ┈┈┈


Pagi ini Canka telah bersiap rapi untuk pergi ke sekolah, ia menatap dirinya di depan cermin. Seragam sekolah, rompi rajut, dan kaca mata yang bertengger di hidungnya, membuat pemuda itu terlihat manis.

“ganteng amat, mau nembak saha?” tanya Jihan dari belakang.

“mau tau, apa mau tau banget?”

“banget,”

“mau nembak—

“CANKA! JIHAN! CEPAT KALIAN UDAH TELATT!”

Teriakan Theo membuat dua anak adam itu berlari keluar dari kamar, bahkan Jihan sempat tersandung kakinya sendiri di tangga, untungnya Ia tak terjatuh.

****

“Hai beb,” sapa Jefri pada Theo.

“jijik anjing!” Theo menatap jengah pada Jefri yang berada di depannya.

“ya Allah, capek gue ama tugas praktek kek begini,” Tian mengerang lelah.

Sehan menghela nafas dan menyandarkan punggungnya pada kepala kursi. “jangan buat aja yo,”

Plak

Sehan mendapatkan pukulan telak dari Theo yang jengkel, “ndasmu! Gw dah bantu klean, terus ga mau di kerjain, wahh ngajak berantem.”

“bercanda om.”

*****

“Pagi dunia tipu-tipu!” pekik Haikal memasuki ruangan kelas dengan sedikit berlari.

Renjana tersentak kaget saat mendengar pekikan Haikal dari depan pintu kelas. “Ya Allah, ngagetin lu!”

“hehe, sorry.”

“Ada apa sih Kal, bahagia banget keknya lo,” tanya Nathan pada sahabat sebayanya itu.

“Ada deh, pokoknya hari ini gue harus bahagia, no cry cry club.”

“Dih, emang lu pernah nangis?”

“Eh? Gapernah dong! Masa iya cogan kek gue nangis, ga cocok banget,” Haechan sedikit meninggikan suaranya saat Renjana melontarkan pertanyaan itu.

“yee biasa aja dong jawabnya! Ga usah ngegas.”

“Ada apa sih, kok ribut,” Canka menghampiri tiga orang sahabatnya itu.

”Ga ada apa-apa Can, tumben pake rompi ama kacamata?” tanya Nathan.

hehe, pengen aja sih... ”

“Ehh nanti sepulang sekolah ke rumah gue ya!” Suruh Haikal pada temannya.

“untuk?”

“Jangan banyak tanya, pokoknya gue tunggu di rumah.. ”

Pembicaraan empat sejoli itu pun berhenti saat lonceng telah berbunyi menandakan aktivitas belajar—mengajar sebentar lagi akan di mulai.

Malaikat Kecil [Chenle] | END ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang