"Jika kau tidak menjaganya dengan baik, aku akan mengambilnya darimu."
Teen dan Sofia sampai di sebuah pusat perbelanjaan yang sangat mewah dan mahal. Disana Teen membawa Sofia ketepat bermain, Teen dan Sofia bermain dengan ceria dan senangnya. Tapi tiba-tiba seorang laki-laki tampan dan rupawan mendekati Teen dan Sofia.
Tidak, laki laki itu lebih Fokus kepada Sofia. "Sofia, kenapa kamu disini nak? Kamu sama siapa?"
Sofia berlari kearah laki-laki itu, Teen memperhatikan mereka sangat akrab. Sofia berbicara. "Daddy, Cofia lindu..."
"Eeehmmm... Ini kamu yang yang sudah besar atau Daddy yang semakin tua? Kamu sama siapa, hmm?" Ujar pria itu.
"Itu, cama Mam... Eh, Uncle..." ujar Sofia.
Teen berjalan dan mendekat kearah mereka. Teen tersenyum manis sekali, wajahnya yang imut membuat siapa saja terpukau dan terpana. Senyuman itu ibarat badai di musim semi menari di atas air yang tenang, bahkan mampu menenangkan kekacauan negara itu sendiri. Pria itu bergumam dalam hati. 'Wajahnya sangat bersinar dan bercahaya, senyumannya bahkan mendamaikan hatiku yang sangat kacau. Matanya sendu seperti menyimpan sejuta kesedihan, namun bibirnya selalu menyunggingkan senyuman manis, siapa kau? Dan kenapa kau semanis ini?'
Teen kemudian melambaikan tangan dan berbicara. "Halo, saya Teen... Saya guru Private Sofia yang baru, kebetulan juga tetangga tuan Nine."
Pria itu terkesiap lalu membalas senyuman yang tak kalah manis. "Oh, Halo... Saya Six, abangnya Nine... Kalau tau Nine punya tentangga semanis kamu, saya akan segera kembali dari Amerika."
Teen meringis, lalu Six berbicara lagi. "Tapi, kenapa Sofia ada bersamamu? Kemana Nine?"
"Oh itu, anu... Tuan Nine, menitipkan Sofia kepada saya, karena..." ujar Teen tidak meneruskan.
Sofia memanyunkan bibirnya lalu berbicara. "Papa pelgi cama pelempuan jaat itu."
Teen meringis lalu berbicara. "Sofia, jangan bicara seperti itu, tidak baik."
"Ya sudah, boleh saya gabung bersama kalian?" Seru Six.
Teen mengangguk, lalu mereka bertiga bermain bersama. Kebersamaan itu membuat tim Fujo bersorak sorai dalam hati dan mulai mengembangkan layar kapal mereka. Dan disana Sheila dan teman-temannya melihat kedekatan Teen dan Six, apa lagi ada anak kecil dan mereka beramsumsi kalau Anak perempuan itu anaknya Six.
"Lihatlah pasangan itu? Semoga mereka jadian, kyaaaa...." seru Sheila.
"Bagaimana kalau kita buat Fanspage di facebook, seperti yang kita lakukan dulu dengan pasangan Bobby dan Arya... tapi mereka tidak kunjung jadian, kan sebel." Ujar Salah satu temannya bermama Rix.
"Boleh, Ayo..." sahut Sheila.
"Tunggu, kemarin aku melihat Teen berjalan dengan ayah anak itu. Tadi pria itu bilang kalau dia abangnya ayah anak itu, dan aku melihat Teen merasa sangat nyaman dengan ayah anak itu." Sahut teman mereka bernama Brian.
"Bagaimana kalau kita buat judul Cinta segitiga? Dan kapal siapa akan berlabuh? Ngomong-ngomong nama Pria itu dan ayah anak itu siapa ya?" Sahut Sheila dan Monika.
Brian sedikit mengingat. "Samar aku dengar pria sekarang ini namanya Six, dan ayah anak itu Nine... Eh tapi dokter yang kau lihat itu bagaimana?"
"Dokter Miller? Aku berharap kalau dokter Miller menyatakan perasaannya, walau aku tau dia hanya berbohong kalau mereka kakak adik, dari cara Dokter Miller memandang saja itu sudah beda." Ujar Sheila.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL - MY BOY FRIEND IS SUGAR DADDY
RomanceTeen, baru saja pindah kerumah barunya yang tidak jauh dari kota, dan beberapa akses umum lainnya. Semenjak ayah dan ibunya bercerai ia memutuskan untuk pindah dari rumah lamanya. Siapa sangka Teen akan bertemu dengan tetangga tampan, dan Duda Kaya...