Bab 8

9.8K 787 65
                                    

Sesampainya di kelas mereka semua langsung mengerjakan tugas mereka. Teen berpura-pura mengerjakan tugas juga. Bobby mulai mengeluh. "Haih, kenapa susah sekali ini nomor terakhir?"

Teen yang mendengar langsung memberi tahu jawabannya. Sontak semua menoleh dan melototi Teen. "Kenapa kalian menatapku seperti itu? Aku sudah selesai dari tadi, buruan bentar lagi bu Tri datang."

Mereka semua menuruti kata-kata Teen,  dan tidak lama setelah itu, ibu Tri pun masuk kedalam kelas. Semua murid belajar dengan tenang hingga jam pelajaran berakhir. Ketika Bell pulang sekolah terdengar  semua murid keluar dari kelas. Teddy memanggil Teen dan berbicara. "Teen, pulang sekolah ini kau sibuk gak?"

"Iya, kebetulan aku ada kerjaan. Kenapa memangnya?" Sahut Teen.

"Ya sudah kalau begitu, rencana kami mau ke Cafe yang di ujung jalan sana, katanya bagus dan lagi Viral." Sahut Teddy.

"Lagi Corona begini, gak boleh nongkrong tau... Ya udah, aku pulang duluan ya, da..." sahut Teen.

Semua sahabatnya melambaikan tangan pada Teen yang berlalu pergi. Teen pulang mengendarai mobilnya, tapi saat di tengah perjalanan ia melihat Sofia yang tengah meronta saat di tarik oleh seorang perempuan. Teen turun dan berlari, merebut Sofia langsung dari tangannya. Teen berbicara. "Siapa kau? Berani kau menyentuhnya lagi aku laporin polisi,"

"Heh kau anak kecil, dia calon anak tiriku. Memangnya kenapa? Aku hanya ingin menjemputnya pulang sekolah," sahut wanita berdada montok itu, namanya Jessica.

Teen nampak diam, lalu memandang Sofia yang menggeleng ketakutan. "Jika kau calon ibu tirinya, kenapa dia ketakutan? Dengar ya, aku tidak akan membiarkanmu mendekati Sofia."

"Kau...." Jessica tampak kesal, lalu pergi.

Sofia memeluk Erat Teen, "Telimakasih Mama, Cofia Takut."

"Jangan takut ya, sekarang pulang sama Uncle ya." sahut Teen.

Sofia mengangguk lalu Teen mengantarkan Sofia kembali kerumahnya, sesampainya di rumah hanya ada pembantu dirumah Nine. Lalu Teen berbicara kepada Pembantu itu. "Mbok, saya Teen guru Les Sofia yang baru. Tadi kebetulan lewat jadi saya anter pulang sekalian, dan sekalian langsung Les  aja."

"Oh iya tuan muda silahkan masuk, gak apa-apa kok." ujar pembantu itu.

Sofia sangat senang melihat Teen kerumahnya. Lalu Teen berbicara. "Sofia, kamu ganti baju dulu sama mbok ya, terus makan siang dulu ya."

Sofia mengangguk, tapi pembantunya lalu berbicara. "Maaf taun, mbok belum masak, tadi kerjaan banyak sekali, jadi..."

Teen tersenyum lalu berbicara. "Ya sudah kalau begitu, Sofia mau makan apa? Uncle yang masakin buat kamu."

Belum sempat Sofia menjawab, Nine datang dan berbicara. " Jadi, Cuman Sofia yang dimasakin? Saya tidak?"

Teen meringis, lalu buru-buru pergi kedapur dan mulai memasak. Ia tidak tau apa kesukaan Sofia pada awalnya, namun mbok Tun memberitahunya pas di dapur, kesukaan Nine pun Teen juga masakin. Teen selesai masak untuk makan siang Sofia dan Nine, lalu Teen memanggil Sofia dan Nine untuk makan.

"Sofia dan Tuan Nine, itu sudah siap." seru Teen.

"Yeeeey, Mama cuapin Cofia ya." seru Anak itu.

Teen hanya mengangguk, lalu Nine menarik tangan Teen hingga terjerembab ke pelukan Nine, lalu Nine berbicara lembut. "Seragammu akan kotor, aku sudah siapkan baju ganti untukmu di kamar, ganti dulu baru kita makan bersama."

Teen merasakan telinganya panas dan memerah, lalu ia mendorong Nine dan segera pergi kekemar yang di maksud. Teen masuk kekamar, di lihatnya kamar itu begitu Rapih, namun tidak ada photo pernikahan atau semacamnya, Teen tidak perduli. Tapi kamar itu membuatnya nyaman dan betah disana, lalu ia melihat Photo Nine yang sedang menggendong Sofia. Ia menyentuh wajah Nine di photo itu, lalu Nine masuk kekamar membuat Teen terkejut.

BL - MY BOY FRIEND IS SUGAR DADDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang