Bab 9

271 54 0
                                    



Keisya menghabiskan beberapa hari bergaul dengan Kisaki. Lebih tepatnya berpura-pura menjadi pacarnya.

Keisya agak tidak mengerti apa tujuan Kisaki memintanya mengawasi Izana dengan kedok ini.

Chu Feiyang, —gadis yang dia temui beberapa hari yang lalu— adalah sepupu Kisaki di pihak ibu, keturunan
China-Jepang. Dia memiliki penyakit serius sejak kecil. Jadi, dia tidak punya banyak teman.

Izana adalah satu-satunya teman yang gadis itu miliki. Sekarang, Kisaki mengirim Keisya untuk sesekali menemani Feiyang sekaligus mengawasi Izana.

"Nee-san," panggil Chu Feiyang.

Keisya menoleh pelan. Senyum kecil menghiasi bibirnya. "Ada apa, Chu-chan?"

"Aku ingin jalan-jalan denganmu." Chu Feiyang meminta dengan mata penuh harap.

Menghela napas lelah. Keisya sejujurnya tidak kuat melihat tatapan imut gadis ini tapi mengenai permintaan itu, Keisya tidak bisa langsung menyetujuinya.

"Sebentar, Nee-san tanyakan dulu pada Izana-san."

Chu Feiyang buru-buru menahan tangan Keisya, mencegahnya untuk menelepon Izana.

"Izana-nii tidak akan mengijinkan. Tolong Nee-san, aku ingin keluar berjalan-jalan sebentar aja."

Keisya mengerang dalam hati. Rasanya sangat melelahkan. Sebenarnya tidak ada masalah kalau dia disuruh mengurus seorang pasien tapi kalau Chu Feiyang ini beda ceritanya. Di belakangnya ada dua pawang yang tidak mudah dihadapi, yang satu Kisaki Tetta dan yang lainnya Izana.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi memang tidak tega juga pada Chu Feiyang ini. Pasti bosan sekali kalau terus-terusan dikurung di rumah besar begini.

"Oke. Tapi sebentar aja ya."

"Benarkah? Arigatou, nee-san." Chu Feiyang berseru bahagia.

Akhirnya Keisya membawa Chu Feiyang keluar berjalan-jalan mencari udara segar. Sebelum pergi Keisya menitipkan pesan jika Izana mencari mereka.

Keisya membawa Chu Feiyang mengunjungi taman terdekat di sana. Taman itu dikunjungi beberapa pasangan muda yang sedang berkencan.

Chu Feiyang nampak senang bisa keluar untuk melihat dunia luar. Pasalnya dia hanya terbatas di rumah atau rumah sakit saja.

Angin kecil menerpa sepoi-sepoi, menerbangkan rambut hitamnya yang halus. Chu Feiyang memejamkan mata menikmati angin menyegarkan wajahnya.

"Sangat sejuk. Hatiku jadi damai." Gumam Chu Feiyang dengan senyum mengukir di wajahnya.

"Aku sangat merindukan ini." Chu Feiyang menoleh ke arah Keisya dengan ekspresi santai di wajahnya. "Apa Nee-san tau, sebenarnya Izana-nii bukan teman pertamaku. Ada orang lain yang lebih dulu mengisi hatiku, tapi sekarang dia pergi."

Chu Feiyang menunduk pelan. Senyum di wajahnya memudar berganti kesedihan tersembunyi yang menampakkan diri.

"Aku punya teman tiga tahun lebih tua dariku. Kami berteman sewaktu SD, dia baik padaku. Selalu mengajakku bermain dan mengajariku banyak hal." Chu Feiyang bercerita dengan tatapan mengenang. "Tapi setelah kecelakaan itu, ayahku membawaku pergi dan melarangku menemui dia lagi."

Shadow || Draken, I Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang