Bab 15

236 57 13
                                    



Tiga hari setelah kejadian itu, Keisya lebih banyak tinggal di markas. Dengan maksud hati menghabiskan waktu sebanyak-banyaknya dengan Baji Keisuke. Walaupun dalam praktiknya dia lebih sering berbincang-bincang dengan Kazutora.

Tampaknya Baji punya sedikit prasangka tentangnya yang merupakan adiknya Hanma. Sikap Baji terhadapnya acuh tak acuh dan kadang sedingin es.

Tapi bukan Keisya namanya kalau dia sakit hati dengan perlakuan Baji. Sejujurnya dia cukup mengerti sehingga dia tidak pernah mengambil hati kelakuan Baji.

Beberapa kali ketika dia merasa situasi cukup aman, Keisya sedikit demi sedikit membocorkan informasi tentang Kisaki. Mulai dari penyerangan sahabat Pa, penangkapan Pa, dan rencana pembunuhan Draken. Hanya saja Keisya tidak menyebutkan nama Kisaki.

Dia juga memberi isyarat tersembunyi mengenai tujuan Kisaki dengan Toman. Di samping itu Keisya juga memberi sedikit bocoran diam-diam mengenai beberapa hal pada Chifuyu lewat orang lain menuntunnya menyimpulkan tujuan dari Kisaki memasuki Toman.

Keisya pun mulai bicara hati ke hati dengan Kazutora mengenai kebenciannya terhadap Mikey. Dia hampir akan menampar Kazutora saat lelaki bercerita mengenai Mikey. Jalan pikirannya begitu rumit dan gila. Keisya hampir frustasi dalam usahanya menyadarkannya diam-diam. Padahal sesekali dia memberikan perumpamaan-perumpamaan dan kata-kata nasihat yang tersembunyi yang dibungkus dengan cerita karangannya, tapi tetap saja tidak berguna.

Sungguh melelahkan.

Di pertengahan bulan Oktober, menjelang akhir. Semakin dekat pada hari pertarungan antara Toman dan Valhalla, Keisya tidak lagi sering datang ke markas. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya di Roppongi bersama dengan Haitani bersaudara untuk melatih beladirinya.

Setelah berinteraksi cukup dekat dengan mereka, Keisya merasa nyaman, mereka hampir seperti kakak baginya. Sangat pengertian terhadap hal yang dipikirkan Keisya.

Dan perihal Kisaki, sudah lama sejak Keisya bertemu dengannya. Dia hanya berkomunikasi lewat pesan selama ini. Sibuk dengan tugas masing-masing dan hal itu sangat dinikmati oleh Keisya.

Sementara hubungannya dengan Toman, benar-benar terputus. Beberapa dari mereka seperti Mikey, Draken, Mitsuya dan Emma tidak lupa Hina dan Takemichi sempat berkali-kali menghubunginya namun tidak pernah ia angkat. Belakangan dia telah mengganti nomornya dengan nomor yang baru. Pernah beberapa kali Keisya bertemu secara tidak sengaja, untungnya dia selalu berhasil bersembunyi tepat waktu.

Kemudian pada tanggal 22 Oktober, kabar mengejutkan akhirnya sampai ke telinga Keisya. Kematian Chu Feiyang. Meski kabar ini tampaknya tidak begitu penting di dunia baku hantam tapi sangat penting untuk beberapa orang seperti Izana dan Hanma.

Chu Feiyang adalah gadis manis yang polos tapi hidupnya penuh dengan penderitaan. Setiap hari dia harus tahan dengan banyak obat yang harus ia minum, dilarang pergi ke tempat sembarangan sampai harus merasakan sakit yang harus dia tanggung selama masa perawatannya.

Selain itu dia menyimpan kerinduan besar terhadap Hanma. Sayang sekali sampai akhir hidupnya dia tidak pernah bisa melihat wajah Hanma untuk yang terakhir kalinya.

Izana terasa seperti badai salju. Sejak kematian Chu Feiyang dia membawa aura dingin yang mencekam. Hanya orang seperti Kakucho lah yang tahan dekat dengannya. Sekarang, tanpa perantara Chu Feiyang, Keisya tidak bisa mendekati lelaki itu sama sekali. Seperti ada tembok besar yang menghalangi.

Sementara Hanma, saat mendengar kabar kematian dari mulut Keisya. Lelaki itu terdiam untuk waktu yang lama. Seperti patung, dia diam tak bergeming menanggapi panggilan dan goncangan dari Keisya.

Shadow || Draken, I Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang