Bab 10

305 51 6
                                    



'Tring'
"1/3 Tugas Sekunder telah selesai"

Lakukan 3 hal yang 'mencurangi' alur (3/3)—

"Selamat anda mendapatkan hadiah berupa pengalaman +25, keberuntungan +5 dan Part 2 Plot Tersembunyi."

'Tring
'Selamat anda mendapat 30 exp Skill Beladiri'

"Upgrade Level"

"Upgrade"

'Level terupgrade'

'Selamat level anda naik menjadi level 2'
'Anda berhasil mendapat hadiah berupa poin prestasi +100, Skill Exp 50, new skill (Skill Mind-reader)

_______________________________________
[Level]

Dua
Exp (15/250)

Upgrade Level3
Gift

Poin Prestasi 200
Skill's Exp 75
1 botol Serum kebenaran

Status|Level|Skill|Sediaan|Tugas|Toko
_________________________________________

Keisya tertarik dengan skill baru yang dia dapatkan ini, Mind-reader.

"Sistem apa skill ini benar-benar pembaca pikiran?"

'Skill Mind-reader adalah skill khusus yang mana hanya ada tiga level. Awal, menengah, dan puncak. Di tahap awal memiliki kemampuan membaca gelagat orang, di tahap menengah memiliki kemampuan membaca emosi. Sedangkan di tahap puncak bisa memproyeksikan bayangan pikiran orang.'

"Apa bisa digunakan setiap saat?"

'Tahap awal bisa digunakan setiap saat.
Tahap menengah, anda bisa membaca emosi dan inti dari pikiran orang tapi hanya setiap penggunaan mengurangi satu hari umur anda. Sedangkan tahap puncak karena bisa menampilkan proyeksi maka risiko penggunaannya menguras seperempat jumlah umur tersisa.'

"Wah, skill menarik. Bisa dipakai sebagai kartu truf."

Sekarang Keisya pikiran Keisya beralih pada rahasia Hanma. Sudah beberapa kali Keisya mencoba memasuki kamar Hanma tapi selalu terkunci.

Rupanya Hanma tak suka pada saat dia terakhir kali masuk ke sana. Padahal Keisya sangat penasaran dengan kotak kayu di atas lemari itu.

Selain upaya memasuki kamar, Keisya beberapa kali berbasa-basi dengan Kisaki mengenai Hanma mengingat mereka berteman. Siapa tahu ada rahasia Hanma yang diketahui oleh Kisaki tetapi informasi yang ia dapat hanya berkisar tentang kehidupan normal Hanma.

Beberapa kali ia sempat berpikiran untuk bertanya pada ibu Hanma tapi ketika berhadapan langsung dengannya, Keisya jadi tak punya nyali.

Dan setelah beberapa hari menghabiskan waktu dengan buntu, Keisya akhirnya memiliki ide.

Dia dengan cepat mengambil beberapa buku pelajaran dan berlari ke kamar Hanma.

"Nii-san." Keisya mengetuk pelan pintu kamar Hanma.

Shadow || Draken, I Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang