Bab 23

321 63 4
                                    



Samar-samar bunyi alarm ponsel berdering membangunkan sang empu di sebelahnya yang sedang tidur.

Draken menguap pelan. Kelopak matanya perlahan terbuka di antara kantuknya menatap sekeliling kamarnya dengan linglung.

Kemudian dia melirik jam dinding yang menunjukkan jam tujuh. Dengan enggan Draken memaksa tubuhnya pergi mandi. Setelah selesai, dia membuka lemari berniat mencari seragam SMA nya namun setelah beberapa menit mengobrak-abrik lemarinya, Draken masih tidak menemukan apapun.

"Kemana sih?" gumam Draken kesal. "Kok gak ada?"

Draken segera mencari di seluruh kamar dengan heboh. Sampai membuat salah satu penghuni di sana membuka kamar Draken. "Ken-bo, ada apa sih pagi-pagi udah berisik?"

"Remi, kemana seragam SMA-ku? Aku sudah mencari di seluruh kamar tapi tibak bisa menemukannya."

Wanita yang dipanggil Remi itu tidak langsung menjawab, matanya melirik Draken dengan heran.

"Kau sedang demam, ya Ken-bo?"

"Apa sih! Aku sedang bertanya serius. Apa kau tahu di mana seragam SMA-ku? siapa tahu kebawa orang lain."

"Untuk apa kau mencari seragam SMA?"

Draken mengertakkan gigi kesal. "Kenapa masih tanya, Remi. Ya jelas untuk berangkat sekolah."

"Tapi kau kan masih SMP. Buat apa pakai seragam SMA?" Remi bertanya heran.

"Apanya yang SMP, aku sudah lulus. Haah?—"

Draken berhenti mencari ketika dia sadar apa yang diucapkan Remi. "Aku masih SMP? Kelas berapa?"

"Iya SMP kelas tiga. Ada apa sih denganmu, Ken-bo? Aneh sekali!" Remi berkata lalu pergi meninggalkan Draken sendiri.

Draken sendiri dibuat ternganga setelah mendapat jawaban dari Remi. Dia buru-buru mengambil ponselnya yang tergeletak di meja.

1 Juli 2005.

Ternyata benar-benar SMP. Tahun 2005, Draken masih SMP. Dia mengambil posisi duduk di ranjang, mencerna informasi baru yang dia pahami.

"Ini bukan mimpi ya?"

Draken termenung, dia kembali mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Draken ingat sebelumnya dia sedang membaca manga buatan Keisya. Setelah itu dia menghabiskan sisa hari di kamarnya merenungi kesalahan yang dia lakukan pada Keisya. Kemudian dia jatuh tertidur. Draken ingat dia sedang duduk di lantai bersandar ke tepi ranjang. Bukan tidur di atas ranjang. Jadi mengapa pagi ini dia terbangun dari atas ranjang dan kembali ke masa lalu?

Dia jelas tidak punya kemampuan seperti Takemichi dan Keisya. Jadi apa alasan dia berada di sini sekarang?

Draken curiga ini semua ada hubungannya dengan Keisya mengingat perkataan yang dilontarkan gadis itu terakhir kali.

Semoga cintamu tak pernah mati?

"Apa kau yang mengirimku ke masa lalu untuk menyelamatkan Emma, Keisya?" Draken bergumam pelan.

Shadow || Draken, I Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang