Sebelum baca, boleh banget follow lapak ini. Jangan lupa vote dan komennya ya.
Eh, kalau mau liat cast, spoiler, dll, klean bisa loh ke akun instagram aku moonkong27
Selamat membaca^^
==
Aku telentang di atas ranjang. melihat pada langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Kesadaranku melayang pada memori tiga bulan lalu sebelum kejadian heboh Alinka dengan Raffi. Saat semua karyawan kantor tengah melakukan ghatering ke Lombok untuk dua hari satu malam. Aku tak bisa mencegah diriku menghubung-hubungkan dengan semua yang terjadi saat itu. Dengan kurang ajarnya aku mencoba mengingat kenangan mana yang membuat Galen menyukaiku.
Napasku terembus panjang. Harus kumulai dari mana? Sejak kami berada di bandara untuk terbang ke Lombok, Galen dan aku seperti kembar siam. Kemana-mana berdua. Hanya karena Nita terus menerus menghubungiku untuk memastikan Galen tidak genit pada perempuan lain.
"Nda!" panggil Galen begitu kami tiba di hotel tempat gathering berlangsung, "Rencana lo ke mana setelah ini?"
"Gue mau yoga sama Mbak Isa. Kita tadi dapat free voucher kelas yoga selama sejam dari manajer personalia tadi."
"Kenapa?" protes Galen tak terima, "Kita ngumpul di aula hotel jam berapa buat acara perusahaan?"
"Jam tujuh nanti malam."
"Waktunya masih panjang. Main saja yuk, Nda. Wisata kuliner, keliling daerah sekitar naik motor yang gue sewa, terus balik jam lima."
"Ogah. Gue dari berangkat sampai di sini sama lo terus. Nehi!"
Sayangnya penolakanku tidak bisa berlangsung lama begitu Galen membawa nama Nita. Salah satu alasan aku terus bersama Galen sejak keberangkatan kami adalah kegalauan Nita yang tak terhentikan. Sahabat baikku itu tengah melakukan pemotretan di Yogyakarta. Ia khawatir kalau-kalau Galen akan genit atau digeniti perempuan lain dari perusahaan. Jadi, di mana ada Galen di sana juga harus ada aku.
Aku spontan meraih kerah Galen, kesal, "Kenapa lo harus pacaran sama sahabat gue? Kenapa lo harus satu divisi sama gue? Kenapa lo harus di perusahaan yang sama bareng gue?" marahku tapi Galen hanya cengengesan tanpa dosa.
"Yuk berangkat. Gue sudah sewa motor," ajaknya lagi setelah aku melepas kerah pakaiannya.
Napasku terhela panjang selama dua detik sebelum akhirnya aku menghubungi Mbak Isa untuk membatalkan acara yoga kami berdua yang disambut sukacita oleh Bian dari seberang telepon. Aku mengekori Galen keluar dari hotel bagai kerbau yang dicocok hidungnya.
Galen melambatkan langkah kakinya yang lebar-lebar. Tangannya menepuk lembut pucuk kepalaku saat kami sudah berjalan bersisian, "Nanti gue masukin kelas yoga ke tempat salah satu temen gue," hiburnya terdengar seperti seorang kakak yang tengah menenangkan adik perempuannya yang merajuk.
Helm sebesar termos itu diulurkan padaku saat kami sampai di depan motor yang Galen sewa. Ia menyuruhku naik begitu dirinya sudah menyalakan mesin motor.
"Wih, boncengin karung beras rasanya. Majuan dikit napa, Nda!" ucap Galen saat aku naik ke boncengan motor lalu duduk di ujung jok, "Takut kena najis apa gimana sih lo?"
Pertanyaannya membuatku terbahak-bahak, "Hebat ya, golden retriever bisa bawa motor sekarang."
Dia kemudian menyalak seperti anjing yang otomatis membuatku terbahak-bahak sekali lagi, " Astaga, lo kenapa gampang banget ketawa sih, Nda?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fool who Rocked my World
ChickLitKadang kala, tokoh utama dalam kehidupan kita hadir di saat paling tak terduga. *** Vanda dimintai tolong sahabatnya, Annita, untuk mengawasi Galen -pacar Nita- yang adalah teman satu divisi di kantor tempat Vanda bekerja. Sayangnya, tugas itu jadi...