13 || 𝐈ꪑꪑᥙᥒเzᥲtเꪮᥒ ᥲᥒd ᥲkเɾᥲ? 🐣

684 134 6
                                    








ᴛʜɪs ɪs ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ
ᴅᴏɴ'ᴛ ᴛᴀᴋᴇ ɪᴛ ᴛᴏ ᴛʜᴇ ʀᴇᴀʟ ᴡᴏʀʟᴅ
ᴊᴜsᴛ ᴇɴᴛᴇʀᴛᴀɪɴᴍᴇɴᴛ

ʜᴀɴʏᴀ ᴍᴇᴍɪɴᴊᴀᴍ ᴋᴀʀᴀᴋᴛᴇʀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ

ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴇɴᴊᴏʏ~

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ♪











𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫

Pagi ini selesai sarapan, (Name) dan Gojou membawa Chiyo imunisasi. Ibu Gojou sebenarnya ingin pergi juga menemani sang cucu

Namun karena pekerjaan membuatnya tak dapat menemai Chiyo, pagi ini ia kembali berangkat ke Belanda untuk urusan pekerjaan

Tenang, hanya 3 hari di sana selepas itu ia akan kembali lagi ke Tokyo mengurus pernikahan Gojou dengan (Name) minggu depan

"Duuh dok, itu jarumnya tajam"
"Dok ini Chiyo nangis loh"
"Dok! Pelan pelan dok!"
"Dok, itu jarumnya bersihkan?"
"Tangan anak saya jangan di tekeeen!"
"Dok, dia minum susu dulu ya"
"Dok! Kok Chiyo demam!?"
"Gak bener nih dokter!"

Sedari tadi Gojou ribut saat Chiyo akan di suntik, Chiyo memang menangis saat melihat jarum suntikan akan memancap di lengan kirinya

Chiyo yang akan di suntik, tapi Gojou yang paling ribut. Bahkan dia tadi sempat menangis histeris kala melihat jarum suntik itu akan masuk ke lengan anaknya

"Hiks.. dok! Itu tangan hiks, Chiyo merah! Hiks.. hiks... dok! Hiksrot!" Gojou menarik dalam ingusnya

(Name) n dokter : 👁👄👁

"Pak! Bisa diam?" tanya sang dokter yang mulai naik pitan menenangi orang tua Chiyo -Gojou-

Gojou menarik ingusnya yang akan turun itu "hiks, sakit. Hiks HIKSROT"

(Name) menepuk jidatnya lalu menggelengkan kepalanya. Mari kita doakan moga mbak (Name) sabar dan tabah menghadapi makhluk albino ini

Chiyo sudah selesai imunisasi, (Name) duduk di ruang tunggu menunggu Gojou buang air kecil

"Permisi"

(Name) menoleh, seorang wanita menggendong seorang bayi dan ada anak perempuan di gandengnya

"Ya?" tanya (Name) kepada sosok perempuan yang berdiri di depannya, name tak dapat melihat jelas wajahnya karena terhalang terangnya cahaya lampu

"(N-name)?" wanita itu terkejut melihat sosok di depannya sekarang

(Name) menyerngitkan dahinya "maaf, apa kita kenal? Wajahmu terhalang cahaya lampu" (Name) menyipitkan matanya

Wanita itu duduk di samping (Name), membuat sang empu membulatkan matanya tak percaya apa yang ia lihst sekarang

Akira

Akira tersenyum "kita bertemu, bagaimana kabarmu? Kau menghilang setelah pernikahanku! Ke mana saja kau selama ini?" Akira langsung melontarkan banyak perkataan kepada (Name)

(Name) tersenyum kikuk, tak tau harus ber-ekspresi apa untuk saat ini "ha? Iya, lama tak bertemu" sapa (Name)

Akira memperhatikan (Name) yang sedari tadi memangku seorang anak lelaki yang berusia 3 tahun(?)

"Anak siapa ini?" tanya Akira menunjuk Chiyo yang berada di pangkuan (Name)

(Name) saat ini sedang keringat dingin mendengar perkataan Akira, ia bingung harus menjawab apa saat ini

Fiks, batin mbak (Name# sekarang lagi ngutuk diri sendiri. Kenapa hari ini bawa Chiyo imunisasi? Kenapa gak besok aja? Ini lagi Gojou lama banget di toilet! Emang lagi ngapain? Bercocok tanam?

"Ah, ini. Ini anak-" perkataan (Name) terpotong kala Chiyo memeluk (Name) erat "ma ngantuk" ucapnya

(Name) semakin panik tak tau harus apa, bohong? Gak mungkin! Ngeles? Mana bisa lagi! Langsung lari? Gak sopan! Treak? Treak buat apaan!

Akira memicingkan matanya menatap (Name) dalam "kau, punya anak?" pertanyaan Akira membuat (Name) seperti sulit bernafas saat ini

Ok, (Name) gak bisa bohong ataupun ngeles lagi sekarang. Ia menganggukkan kepalanya pelan menjawab pertanyaan akira

Akira membulatkan matanya "ha? Bagaimana bisa? Apa kau sudah menikah tapi tak mengundangku?" Akira berfikir positif saat ini

Hebatnya mbak Akira, saat kayak gini berfikir positif. Kalo orang laen pasti langsung bilang hamil di luar nikah. Padahal emang bener sih 👁👄👁

(Name) menarik nafasnya lalu mengelus pucuk kepala Chiyo. Ia menceritak semuanya tanpa menutupi kebohongan sambil mengutuki Gojou dalam hatinya karena kelamaan di kamar mandi

Akira mengangguk paham dengan cerita (Name), tepat saat itu Chiyo terbangun dari tidurnya dan menatap sekitar

"Papa mana?" tanyanya mencari sang ayah yang sedari tadi tak kelihatan macam mbak kunti saat di pohon

(Name) memperhatikan Chiyo "gak tau, bercocok tanam kali di toilet kalo gak bantu sapi lahiran" tebak (Name)

"Bye guys, hai ladies" Gojou datang dengan senyum merekah mendatangi (Name) dan Chiyo yang menunggunya

"Lama banget ke kamar mandi!" celetuk (Name) memperhatikan Gojou dari atas sampai bawah menyipitkan matanya

Gojou nyengir gak jelas "tadi ada buk kantin dari sekolah lamaku. Dia nagih utang kanti karena belum aku bayar bayar dari dulu" jelas Gojou "sama tadi, bantu bapak bapak mindahin buaya ke kandangnya" lanjut Gojou

(Name) n Akira 👁👄👁
Chiyo : alah, bullshit kau pak!

Akira melepas gendongan bayinya lalu memberikannya kepada (Name) "(Name), ku titip bentar 2 anakku ok" Akira menarik kerah belakang Gojou ke taman rumah sakit

(Name) mengganggukkan kepalanya lalu menggendong anak Akira "gumush" (Name) memperhatikan setiap inci wajah anak Akira

"Hei, siapa namamu?" tanya (Name) kepada anak perempuan Akira yang usianya sepertinya sama dengan Chiyo

"Hina. Kou Hina" Hina tersenyum kepada (Name)

'hm, wibunya mengalir mendarah daging. Anaknya aja di kasih nama waifunya' batin (Name) geleng geleng kepala

"Trus, siapa nama adikmu ini?" tanya name mengelus pipi anak Akira yang masih bayi

"Emma" balas Hina mengelus pipi Emma lembut

Name tekekeh 'bjir, baru 3 tahun udah punya 2 anak! Kenceng keknya' batin (Name) herman melihat anak Akira

Tak lama Akira datang dengan Gojou jalan di belakangnya dengan ada luka di wajahnya

"Ok selesai! Berikan anakku" Akira mengambil Emma dari gendongan (Name)

"Atas name ibu Kou Akira" seorang suster memanggil Akira

"Ah, (Name) aku dulan dulu ya" Akira membawa Hina dan Emma masuk ke salah satu ruangan di sana

(Name) hanya tersenyum "ayo pulang" (Name) berjalan duluan dengan Gojou mengikutinya dari belakang

'Temen (Name) serem' batin Gojou mengingat bagaimana Akira bersamanya saat di taman rumah sakit tadi. Akira mengerikan!

Continue

: ̗̀ 𝐅𝐎𝐑𝐄𝐕𝐄𝐑! ✓ ₊˚ˑTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang