: ̗̀ 𝐅𝐎𝐑𝐄𝐕𝐄𝐑! ✓ ₊˚ˑ

23 || 𝐒ᥙเᥴเdꫀ 🐣

ᴛʜɪs ɪs ꜰᴀɴꜰɪᴄᴛɪᴏɴ
ᴅᴏɴ'ᴛ ᴛᴀᴋᴇ ɪᴛ ᴛᴏ ᴛʜᴇ ʀᴇᴀʟ ᴡᴏʀʟᴅ
ᴊᴜsᴛ ᴇɴᴛᴇʀᴛᴀɪɴᴍᴇɴᴛ

ʜᴀɴʏᴀ ᴍᴇᴍɪɴᴊᴀᴍ ᴋᴀʀᴀᴋᴛᴇʀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ

ʜᴏᴘᴇ ʏᴏᴜ ᴇɴᴊᴏʏ~

ʜᴀᴘᴘʏ ʀᴇᴀᴅɪɴɢ ♪

𝐅𝐨𝐫𝐞𝐯𝐞𝐫

Wanita yang di ketahui sebagai sekretaris gojou itu membuka wignya, dengan surai berwarna hitam menghiasinya

Wanita itu membuang wignya kesembarang arah, ia menatap gojou dengan seringkai lebar

Wanita itu menodongkan pistolnya siap menarik pelatuknya kapan pun sesuka hatinya

Kini mereka terjebak, bergerak sedikit maka bom yang ada di bawah kaki mereka akan meledak mereka akan langsung menjadi abu panggang rica rica

" Aku hanya menginginkan aset rumah sakit yang akan kau bangun itu, dan juga beberapa aset berharga milik keluarga gojou " ujarnya dengan pistol yang masih di todongkan

" BAIK! " ujarnya lantang menyetujui permintaan wanita yang masih setia menodongkan pistolnya

Wanita itu menyeringkai lalu melirik wanita di belakangnya " kita dapat, lakukan! " ujarnya

Wanita di belakangnya mengangkat tinggi tangan kirinya yang memegang alat peledak itu

Semua orang membulatkan matanya
" SIALAN! " gojou langsung menarik orang orang yang berada di belakangnya ke kiri melindungi mereka dengan tubuhnya sebagai tameng

Mereka menutup mata rapat rapat guna menghindari pecahan berbagai barang masuk ke dalam mata

Ctak

Diam

Gojou melirik ke belakang, tak ada ledakan maupun sesuatu yang berbahaya sekarang

Bugh

Wanita yang menodongkan pistol tadi di tendang dari arah belakang oleh seorang wanita

" Hn? Selesai? " tanyanya pada dirinya sendiri, berjongkok menyamakan tingginya " nesan, kau melanggar janji " ujarnya dengan nada sedih

" Kau bilang kita tidak akan membunuh mereka, tapi sekarang kau menyuruhku membunuh mereka? "

Ia menodongkan pistolnya di hadapan wanita yang masih terduduk di tanah, menarik pelatuknya " bye bye "

Dor

Wanita itu langsung mati di tempat, darah kental dari kepalanya bercucuran

Wanita itu tersenyum " maaf " lirihnya lalu menodongkan pistopnya sendiri ke kepalanya " bye bye " senyumnya

Door

Wanita itu terjatuh dengan darah yang mengalir dari dalam kepalanya, aneh! Ia membunuh kakaknya lalu ia bunuh diri

Gojou berdiri lalu berjalan menghampiri 2 wanita yang sudah tiada itu " selesai? "

" Polisi yang akan mengurus ini, kalian semua urus tempat ini " gojou menyuruh para bawahannya lalu berjalan ke arah mobil

" Kita pulang " ujarnya masuk ke dalam mobil diikuti name dan akira yang juga 1 mobil dengan gojou

Sedangkan ibu gojou akan tetap berada di tempat untuk melakukan sesutu di sana mengurus segala hal

sekip ⋆⋆

Gojou fokus menyetir mobil dengan name duduk di samping menggendong chiyo yang masih anteng tidur. Sedangkan akira duduk di belakang

" Kita ke rumah sakit dulu " gojou memutar setirnya berjalan ke arah rumah sakit

" Chiyo pingsan apa simulasi mati? " tanya akira yang memperhatikan dari belakang

Name melirik chiyo yang berada di gendongannya " ntahlah, mungkin simulasi mati " balas name

" Oh baguslah, jadi nanti waktu ujian kematian dia lulus " balas akira di akhiri kekehan

" Wah, berarti bakat terpendam chiyo itu ini ya? Menarik memang anakku " balas gojou tersenyum bangga

Name tersenyum bangga juga " hn! Bakat terpendam yang bagus, lanjutkan nak! Mama sama papa dukung kamu! " name memberikan semangat kepada chiyo

" Iih enaknya, bagus bakat terpendamnya. Bakat terpendam anakku cuman bisa menggambar " balas akira

" Wih bagus dong, menggambar " name tersenyum senang mendengar ucapan akira

Akira menghela nafasnya " ia menggambar, tapi gambarnya di tubuh orang " akira cemberut

" Wwah, anak mu berarti nanti jadi orang yang buat tato di tubuh itu kan? " balas gojou melirik akira dari kaca spion

Akira langsung tersenyum " iya juga ya! Banyak nih pastii " akira tersenyum bangga dengan bakat terpendam anaknya

" Bagus ra! Teruskan bakat anakmu! " name memberikan semangat kepada bakat terpendam anaknya

-p

-kemarin di kasih tau kalo shu udah tatap muka di sekul! Aaakh mengkesel

-ku jadi enggak bisa nyontek lagi kan waktu ujian😩🖕

-auk ah, shu lagi marahan ama sekul! Kita musuhan ya skul😤

-btw, shu baru up karena lupa ama alur booknya. Kemarin baca ulang biar konek

-mwhehe

Continue