Aresha berjalan menaiki tangga yang sepi dengan hati hati,seketika ia menengok kebelakang memastikan tidak ada orang yang melihatnya
Ia berjalan ke arah rofttop yang menampakan langit langit yang cerah
"Brug"Terdengar suara barang yang terjatuh membuat aresha membalikan tubuhnya dengan kaget,ia menatap sekeliling tapi tidak ada siapapun kecuali dirinya
Aresha kembali membalikan tubuhnya menatap lurus gedung gedung indah
"Drtrrt"
Ponselnya berbunyi,ia menghelai nafasnya Dan memilih untuk mengabaikannya
"Drtttttrt"
Ponselnya berbunyi lagi membuat aresha kesal,dengan malas ia mengambil ponselnya di saku seragamnyaTertera nama es batu di ponselnya yang ber arti bahwa ardian lah yang menelponya
Aresha menatap lama layar ponselnya membiarkan ponselnya terus saja berdering,karna saat ini ia ingin sendiri tanpa ada kehadiran orang lain termasuk ardian
Tiba tiba saja seseorang dari belakang mengikat tangan aresha kebelakang dengan tali,membuat ponsel miliknya jatuh
"Lepasin"ucap aresha di sela sela seseorang itu mengikat tangan aresha
"Gue bilang lepasin gue"teriak aresha berusaha melepas tali yang berada di tanganya tetapi tali itu sangat kuat
Tanpa berkata seseorang itu menyeret aresha
" Lepasin gue "
" Gue bilang lepasin gue "
" Plis lepasin gue "
" Gue ga mau" Berontak aresha dengan ketakutanya,saat ini dirinya sangat takutTanpa merespon seseorang itu terus saja menyeret aresha dengan cepat dan menghempaskan tubuh munggilnya ke tembok
"Aw" Rintih aresha dengan derai air matanya yang sudah membasai pipinya
Rasa sakit menjalar di tubuh aresha dengan air mata yang terus menggalir, Ia menahan rasa sakit itu
Dari balik topeng dirinya tersenyum melihat gadis di hadapannya sudah tersungkur di atas tanah
Aresha menatap seseorang bertopeng itu dengan wajah yang sangat memohon"tolong lepasin gue"ucapnya dengan lirih kini suaranya sudah mulai melemah
Kini seseorang bertopeng itu sudah berada di hadapanya,ia mulai menyentuh wajah aresha dengan satu tangan
aresha mempalingkan wajahnya menghindar,seseorang itu menyentuh pipi aresha dengan jari telunjuknya dengan lembut
Ia menangis berharap seseorang datang menolongnya
Aresha berteriak dengan keras
"TOLONG!"teriak aresha sekuat tenaga"Tolongi gue"teriak aresha disertai tangisan
Seseorang bertopeng itu menyuruhnya untuk diam dengan meletakan telunjuk jarinya ke mulut aresha
....
Firasatnya mengenai aresha sangatlah buruk,ardian terus saja mengkhawatirkan aresha
Ardian berlari menuju roftoop dengan cepat
Sampainya,ia di kejutkan dengan seseorang bertopeng hitam sedang menyeret tubuh areshaArdian mulai mendekatinya tanpa ragu dengan wajah yang sangat marah
Bug
Ardian menonjok pipinya dengan emosi
Tak tinggal diam seseorang itu memukul balik ardian di bagian perutnyaArdian tidak memperdulikan rasa sakit perutnya,ia mendekatinya dan menghempaskanya ketembok sambil memukul keras perutnya berkali kali
Tetapi bukanya kesakitan malah ia hanya tersenyum menatap ardian
KAMU SEDANG MEMBACA
DINGIN
RomanceARDIAN ADHILIO GAVIN sebut saja si es kutub cewe itu yang pertama kalinya memanggilnya dengan sebutan es Tak tertebak ternyata di balik sifat dinginya tersebut ada masa lalunya yang selalu menghantuinya membuat ia merasa bersalah terus menerus.. S...