3

3.1K 358 15
                                    


















Makanan mereka pun datang, Chika sibuk memainkan handphonenya. Arsen yang melihat itu sedikit tidak suka, karena ia juga di ajarkan oleh kedua orang tuanya, kalau makan jangan main handphone dulu.

"Simpan handphonenya, saya ga suka kalau lagi makan maina handphone"ucap Arsen datar.

Chika buru buru mematikan dan menyimpan handphonenya ke dalam tas. Ia sedikit takut dengan tatapan mata Arsen dan nada bicara yang dingin kepadanya.

"Chika...."panggil seseorang.

Chika dan Aran menoleh kearah suara itu. Terlihat seorang laki laki memandangi mereka berdua dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Vito? Kenapa dia ada di sini"batin Chika.

Vito tersenyum kecut ke arah mereka berdua. Bagai mana bisa, Chika yang baru saja kemarin ia lamar, dan memberikan nya waktu untuk menerima lamarannya, kini dia sedang berkencan dengan cowok lain.

Vito langsung saja pergi meninggalkan Chika dan Aran. Terlihat Chika yang sangat merasa bersalah karena perbuatannya, pasti Vito sangat sakit hati dengan apa yang ia lihat tadi.

Aran yang mengerti akan hal itu pun hanya menghela nafasnya.

"Kenapa tidak bilang dari kemarin, kalau kamu punya pacar"ucap Aran dingin.

Tak ada jawaban dari Chika, membuat Aran sedikit terpancing emosinya. Aran meninggalkan Chika sendiri di restoran itu. Ia tak suka jika calon istrinya mempunyai pasangan sebelumnya.

Ia tak mau di cap sebagai perusak hubungan seseorang. Setidaknya Chika bisa menolak lamaran itu kalau ia sudah mempunyai pasangan.

"Aduh... Gw harus gimana ini"batin Chika.


***************

"Arsen kok udah pulang,Chika nya mana?"tanya Shania.

"Aku batalin pertunangan ini"ucap Aran dingin.

"Yess!! Alhamdulilah ya Allah, engkau mengembalikan kakak hamba"ucap Freya bersujud syukur.

"Tapi kenapa Arsen? Bukanya kamu sudah setuju sama pertunangan ini"tanya Shania.

"Mungkin kakak itu selingkuh dari kak Arsen kali"celetuk Freya.

"Freya jaga omongan kamu!"ucap Shania sinis.

Freya menutup mulutnya dengan kedua tangannya, agar mulutnya itu tidak mengatakan hal hal yang mengundang kemarahan mamahnya.

"Dia udah punya pasangan mah"jawab Arsen.

"Tapi orang tuanya bilang enggak, kamu tau dari mana, jangan asal menuduh ya Arsen"

"Arsen lihat sendiri tadi. Seorang laki laki memandangi kita berdua dengan tatapan kecewa"

"Mungkin aja bukan karena itu ia kecewa"

"Udah lah mah, Arsen ga mau jadi perusak hubungan orang. Pokoknya pertunangan ini batal"ucap Arsen melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

"Alhamdulilah"ucap Freya mengusap kedua telapak tangan kemukanya.


***************

"Dia tadi siapa Chik?"tanya seorang laki laki siapa lagi kalau bukan Vito.

Chika hanya diam, ia mengalihkan pandangannya dari Vito.

"Jawab Chika"

"Dia tunangan aku"ucap Chika menundukkan kepalanya.

"Terus kamu terima?"

"Iya, itu udah jadi keputusan orang tua aku Vito"

Vito tertawa hambar."terus lamaran aku kemarin?"

"Aku tolak"jawab Chika cepat.

Vito mengusap wajahnya kasar, ia sangat kecewakan dan sakit hati ditolak mentah-mentah oleh gadis yang ia sayangi.

"Maaf"ucap Chika meninggalkan Vito.


**************


Keluarga Aran sekarang berada di rumah Chika. Meluruskan permasalah yang terjadi tadi siang.

"Jelaskan Chika, siapa laki laki tadi?"tanya Shania.

Chika menoleh ke arah sang mamah. Aya mengangguk untuk mendukung putri nya menjelaskan permasalahan ini.

"Laki laki itu namanya Vito, dia temen dekat Chika, 3 hari yang lalu aku temu sama dia di cafe, dan dia ngelamar aku.."ucap Chika.

Aran yang mendengar itu menghela nafas, seharusnya gadis ini memberi tahunya kalau dia sudah di lamar duluan oleh laki laki lain.

"Ga jadi Nika yes, ga jadi nikah"batin Freya kegirangan.

"Tapi Chika tolak"

Freya merubah raut wajahnya yang tadinya girang sekarang menjadi datar.

"Kenap di tolak sih, ahk!! Curang banget!!"batin Freya.

"Tuh kan sen, makanya dengerin dulu calon istri kamu, baru ngambil keputusan"ucap Shania sambil menggelengkan kepalanya.

"Sekarang giman lanjut?"

"Terserah mamah sama papah aja, aku ngikut kalian"ucap Aran dingin.

"Ya udah kalian nikah bulan depan"

Chika dan Aran membuka matanya, bertapa kagetnya mereka berdua mendengar ucapan enteng yang keluar dari Bobby papahnya Aran.

Padahal mereka saja baru kenal. Masak iya mereka nikah bulan depan. Yang benar aja...




























TBC...

Dia Pilot Tampan Ku (Chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang