Seungmin tertidur 12 jam lamanya, dari pukul 5 sore sampai pukul 5 pagi. Terbangun karena merasa haus kemudian Seungmin mengernyit, dia tidak tahu dapur mansion ini sebelah mana.
Ia turun perlahan dari ranjang agar Bangchan tidak terbangun, Bangchan terlihat kelelahan karena mungkin habis begadang. Ada laptop dan beberapa berkas penting di atas laci kamar mereka berdua, Seungmin menghela nafas. Kebiasaan buruk suaminya itu tak bisa dihilangkan dengan mudah.
Tarik pelan selimut agar tubuh suaminya tetap hangat, kebiasaan Bangchan yang lainnya adalah tidur tanpa atasan. Seungmin tahu karena sebelum menikah Bangchan juga sering melakukan hal itu, dan dia tak masalah.
Mengingat kata menikah membuat Seungmin kikuk dan merona dengan sendirinya, dia langsung bergegas pergi keluar kamar dengan pelan. Karena bukan hanya dahaga saja yang sedang ia rasakan, sekarang bertambah dengan rasa lapar.
Untung pagi itu ada beberapa penjaga mansion yang sudah bangun, jadi dia bisa menanyakan letak dapur. Bahkan ada yang menawarkan untuk membuatkan sepiring sarapan yang enak untuk pagi ini, namun ditolaknya dengan mentah-mentah karena tidak ingin merepotkan.
Harusnya Seungmin tadi mengiyakan, di kulkas hanya tersedia roti dan telur. Itu tidak akan membuatnya kenyang pagi ini, itu hanya untuk pengganjal sebelum makan siang. Tapi apa boleh buat pikirnya, dia membuat roti panggang dan telur goreng biasa untuk sarapan kecil setidaknya itu cukup baginya sampai Bangchan nanti terbangun.
Dia menikmati semua itu sendirian hingga pukul 6 pagi, tak ada tanda-tanda Bangchan telah terbangun dari tidurnya. Padahal Seungmin ingin mengajaknya memasak bersama atau mengelilingi taman yang ada di mansion. Akhirnya dia pergi sendiri keluar menuju taman tempat patung yang dia lihat kemarin sore.
Udaranya cukup sejuk, cocok untuk refreshing secara sederhana. Atau bahkan bisa untuk piknik karena ada beberapa pohon yang rindang tersebar di taman mansion.
Kenapa Bangchan tidak pernah mengajaknya pergi ke sini, tahun lalu mereka hanya pergi mengunjungi Australia. Bahkan itu seperti agenda tahunan mereka saat liburan, dan hanya menghabiskan waktu berjemur dan berenang di pantai. Tidak ada acara pergi ke hutan yang ada di Eropa, padahal menyenangkan. Paling-paling mereka berdua pergi ke gunung itu hanya ke Gunung Hala yang ada di Jeju.
Terlalu asik dengan pikirannya sendiri tanpa sadar Seungmin hampir menginjak seekor kelinci yang ada di sampingnya yang entah sedari kapan di situ.
"Astaga!" Seungmin langsung mundur pelan. Kemudian jongkok mengelus-elus kelinci tersebut. Terlihat lucu namun saat akan dia gendong kelinci itu lari dengan gesit, Seungmin pun segera mengejar kelinci tersebut karena menurutnya itu lucu. Dan dengan kaki jenjangnya akhirnya dia dapat menangkap kelinci itu kemudian dia timang-timang selayaknya bayi.
Masih dengan menimang kelinci, Seungmin sekarang merendam kakinya ke dalam kolam jernih yang tak jauh dari tempatnya menemukan kelinci itu tadi. Air kolamnya cukup dingin dan juga ada beberapa ikan kecil yang dipelihara.
"Kelinci manis! Aku ingin memeliharamu, tapi aku harus izin kepada suamiku. Kelihatannya dia penyayang binatang, tapi aku harus tetap izin." Saat mengatakan hal itu Seungmin sedikit murung, tak lama kemudian kelinci di tangannya lebih banyak bergerak.
"Kenapa?" Seungmin menatap ke kelinci itu, seolah paham dengan pikiran si kelinci. Seungmin lalu mendongak ke arah pohon-pohon besar yang ada di Hutan Dartmoor. Lalu dia tersentak kaget dan kelinci di gendongannya pun terlepas.
Tembok yang mengelilingi mansion milik Bangchan itu tidak terlalu tinggi, ada sekitar 3 meter lebih namun masih dapat melihat ke pohon-pohon yang ada di hutan.
Tapi kali ini, entah keberuntungan atau bukan. Seungmin melihat ada seseorang yang berdiri di dahan Pohon Oak menatap kepadanya. Rambutnya cokelat keemasan mengkilap, Seungmin tebak dia mengenakan Pomade atau Glitter di rambutnya. Tapi hal yang menarik menurutnya bagaimana dia bisa sampai di dahan yang begitu tinggi? Apa memakai tangga? Tapi ia tidak melihat tanda-tanda adanya tangga setinggi lebih dari 3 meter.
Netra hijau terang milik laki-laki misterius tersebut bertubrukan dengan netra cokelat gelap milik Seungmin. Setelah itu ... Seungmin hampir berteriak, laki-laki itu menjatuhkan dirinya dari Pohon. Dan saat jatuh Seungmin melihat sepasang sayap transparan berpendar kehijau-hijauan terbentang lebar berada di punggung laki-laki itu.
"Seungmin?" Suara Bangchan menginterupsinya untuk segera menengok. Ada Bangchan yang sepertinya baru bangun tidur, terbukti dari muka bantalnya dan selimut yang masih membelit tubuhnya. Sepertinya dia habis panik ketika tak menemukan Seungmin saat bangun tadi.
"Kau melihat apa?" Seungmin hanya menggeleng pelan. Berusaha menutupi kejadian tadi, karena menurutnya mungkin hanya perasaannya saja. Jadi mungkin kejadian itu tadi sebenarnya tidak ada kan? Dia hanya berhalusinasi karena efek lelah dari acara kemarin belum sepenuhnya hilang.
"Tidak ada. Hanya saja tadi ada kelinci, aku ingin memeliharanya." Seungmin mencari-cari kelinci kecil yang lepas dari tangannya, namun dia tidak menemukan sejauh matanya memandang taman di mansion ini.
"Disini tidak ada kelinci Seungmin. Daripada kau memikirkannya lebih baik kita pergi ke ruang makan, ada nasi goreng yang masih hangat dan sepertinya baru tersaji. Mau makan bersama?" Netra Bangchan dan Seungmin bertubrukan, sambil merapatkan selimut miliknya Bangchan mengulurkan tangan untuk Seungmin berdiri.
"Ayo kita makan bersama!" Dengan segera Seungmin menerima uluran tangan dari Bangchan dan lari terlebih dahulu ke meja makan. Mendengar nasi goreng sukses membuatnya lapar lagi.
Bangchan yang ditinggalkannya hanya tersenyum simpul, kemudian menatap tajam ke arah pohon yang paling jauh di taman. Kemudian melenggang pergi mengikuti Seungmin ke dalam mansion.
Dari pohon tadi muncul laki-laki bersurai hitam legam, bibirnya mencetak seringai kecil meremehkan. Menatap tajam ke punggung kokoh milik Bangchan. Sambil berbisik pelan,
"Eldridge sialan."
To be continued
Chapter 1 telah aku pub. YEAYYY, jangan lupa tinggalkan komentar dan beri bintang jika suka. Bila berkenan bisa mengisi secreto milikku di profile ya. See you!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pixie Nixie [Chanmin] (On Hold)
FantasyTags. Harsh word, Chanmin, Fairytale AU.