Perihal Lewis

242 48 20
                                    

"Kasta rendahan." Lewis berucap dengan kencang. Felix merasa tak enak hati dan langsung menyikut dada Lewis dengan kencang. Itu menimbulkan erangan kesakitan dari oknum yang melontarkan kalimat menyakitkan itu tadi.

Seungmin menatap tidak suka, berusaha menahan perasaannya yang dibuat dongkol oleh pria yang tanpa sopan santun berbaring disaat ada kondisi serius. Terlebih pria itu mengejeknya.

"Lagi pula aku berada di kasta tertinggi sekarang ini. Benar, aku seorang Elderidge." Seungmin tersenyum penuh kemenangan, dia berbicara sambil menekankan marga milik keluarga Bangchan. Partner cari gara-garanya kali ini hanya berdecih kalah.

"Oh hampir terlupa! Sky ini Lewis Seo Alvien, kekasihku. Maaf atas kelakuan kurang sopannya, nanti akan ku marahi dia." Lewis memasang raut wajah tak suka atas perkataan Felix, kekasihnya sendiri mengatainya kurang sopan.

"Bukanlah suatu masalah. Karena Felix mulai memanggilku Sky, aku akan memperkenalkan diriku sebagai Sky Bang Elderidge." Seungmin mengulurkan tangannya, berharap jika Lewis menerima uluran tangannya dan saling berjabat tangan.

Namun sepertinya sia-sia, Lewis memilih acuh dan membawa Felix keluar dari mansion. Felix hanya bisa mengatakan maaf tanpa suara kepada Seungmin, dia hanya takut Seungmin tersinggung karena perilaku Lewis.

"Jadi ... Siapa Lewis?" Seungmin memilih duduk di samping Bangchan, padahal tadi dia sendiri yang menjaga jarak dan memasang muka seram. Padahal di mata Bangchan itu sama saja, menggemaskan.

"Hmmm. Puppy kecilku ini bertanya tentang pria lain kepada suaminya sendiri?" Bangchan mengeluarkan raut wajah jahil, dia sedang menggoda Seungmin.

"Ih, Chris! Aku serius." Bangchan merasa jika ini diteruskan, Seungmin akan benar-benar merajuk. Jadi dia menepuk pelan pahanya, mengisyaratkan Seungmin untuk berbaring sebelum dia memulai ceritanya.

Seungmin pun menurut dan mulai mencari posisi nyaman saat berbaring di paha Bangchan, tentunya sambil memandangi suami tampannya.

———

Lewis Seo Alvien, dari marganya pun semua orang tau bahwa dia berdarah Alvien. Darah para penjaga Elderidge.

Mereka identik dengan kekuatan. Orang yang kuat belum tentu Alvien, tapi Alvien pasti orang yang kuat. Dari sekilas saja mereka memiliki postur tubuh yang gagah, dari segi aura sangatlah kuat.

Sejujurnya Alvien bukanlah orang yang kasar, mereka masih memiliki kelembutan hati. Mereka juga sosok yang begitu penyayang. Kekuatan terbesar mereka adalah ketika telah mengenal kasih sayang, apapun akan mereka lakukan untuk tetap mendapat kasih sayang tersebut.

Begitupun dengan Lewis. Saat Felix pertama kali masuk Pixie Magical Academy, dia mengenal Lewis sebagai kakak tingkat yang ramah. Berkali-kali Felix mencuri kesempatan untuk berada di dekat Lewis, bahkan saat ujian kenaikan tingkat Felix hadir menyemangati Lewis. Lewis semakin lama semakin sadar, jika Felix terus mengikutinya. Ia secara terbuka mendekati Felix, dari situlah Lewis dan Felix menjadi dekat.

Lewis dengan senang hati mengajak Felix ke rumah utama Alvien, dan itu disambut hangat oleh keluarga besarnya. Seorang Elderidge yang seharusnya mereka jaga dengan senang hati berteman dengan mereka, semenjak saat itu Felix menjadi kesayangan para Alvien. Terutama ibu dari Lewis, dia sangat menyayangi Felix seperti anaknya sendiri.

Dua tahun lebih hubungan pertemanan yang Lewis dan Felix jalani, dan kemudian mereka memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Hal itu tentu didukung penuh oleh garis keluarga utama Alvien dan tentunya beberapa Elderidge. Namun, tak sedikit dari mereka yang mencemooh keputusan Lewis dan Felix, menurut mereka Lewis terlalu bermimpi untuk bersama dengan Felix dan Felix mau saja dibodohi untuk menaikkan kasta Lewis. Hal-hal seperti itu hanya dianggap angin oleh Lewis, dia hanya peduli kepada Felix yang ada disampingnya setiap waktu.

Tak selamanya hubungan percintaan itu lurus dan mulus, setahun setelahnya Lewis mulai berubah. Semenjak terjadi pemberontakan oleh non-kasta atau Keiner, Lewis menjadi pribadi dingin dan kasar. Tapi itu tidak berlaku untuk Felix, Lewis menunjukkan perubahan sikap dengan drastis ketika melakukan pekerjaan. Dia dijuluki Permata Hitam Alvien.

Tidak ada yang berani menghadapi Lewis, kekejamannya semakin bertambah setiap harinya. Dia tidak segan membunuh perusuh yang hendak mengganggu para Elderidge yang sedang ia jaga saat percobaan tingkat keempat. Felix tentunya merasakan perbedaan drastis dari kekasihnya, walaupun Lewis tidak memperlihatkan sikap kejamnya kepadanya kecuali sikap dinginnya.

Saat mereka bertemu, Felix hanya bisa memeluk erat Lewis. Berusaha menyalurkan kehangatan dengan harapan agar es yang setiap hari Lewis timbun pada hatinya segera menghilang. Felix tidak bisa melakukan hal lain, dia tidak bisa menghidupkan orang mati. Itu bukan kehendaknya. Andai saat itu Felix tengah berada di dekat Lewis, mungkin dia bisa melakukan pertolongan pertama dan ibu Lewis masih bisa diselamatkan.

Insiden kematian pasangan pemimpin Alvien menjadi luka besar kasta dan Lewis. Dia mengenal kasih sayang dari ibunya, kasih sayang yang teramat besar. Namun para Keiner memusnahkan sumber kasih sayangnya, membawa pergi paksa orang yang menyayanginya sepenuh hati. Keiner bekerja sama dengan makhluk terkutuk, yaitu vampir. Mereka yang melawan kematian merupakan kutukan di mata para peri. Karena itulah Keiner berhasil membunuh ibunya, tepat di depan matanya sendiri tanpa belas kasih.

Semenjak saat itu Lewis hanya menyimpan hati untuk keluarganya dan Felix saja, setelah itu dia berusaha membekukan hatinya dengan sekuat tenaga. Hal itu juga menjadi pendorong Lewis bersikap kejam dan tidak berperasaan terhadap musuhnya, terlebih kepada Keiner dia akan bersikap kurang menyenangkan. Keiner yang patut disalahkan atas kematian ibunya, dan selamanya akan seperti itu.

———

"Mungkin dia bersikap tidak menyenangkan karena masih terbayang-bayang kejadian saat itu. Ini salahku juga dengan gamblang mengatakan bahwa dirimu Keiner di depannya." Bangchan menghela nafas kasar, hatinya dengan segera diliputi perasaan bersalah kepada Seungmin. Seungmin tersenyum teduh, tangannya terjulur untuk mengusap pelan pipi milik Bangchan.

"Tidak, ini bukanlah salahmu Chris. Mungkin luka milik Lewis belum sepenuhnya sembuh, jangan salahkan dirimu karena kejadian tadi oke? Coba tunggulah sedikit lagi, luka yang ada di hatinya akan perlahan sembuh."

To be continued

Terjawab sudah kenapa Lewis ga begitu peduli sama Seungmin dan cenderung bersikap kurang sopan ke Seungmin. Tapi masa dia bersikap seperti itu ketika dia tau dari Chris kalau Seungmin  seorang Keiner? What if Lewis and Seungmin had met before? But Seungmin still stuck with his amnesia? Hehe, selamat nebak-nebak :D

Btw, ayo rekomendasiin aku book chanmin. Genre apa aja selain angst. Bisa di wall atau lewat DM ya, thanks💗💗💗

 Bisa di wall atau lewat DM ya, thanks💗💗💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


See you next chapter dari Wolppy :D

Pixie Nixie [Chanmin] (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang