Prologue

878 134 29
                                    

Cuaca kota New York sedikit lebih cerah meski udara masih terasa dingin, wajar saja, musim dingin baru saja selesai. Gun datang ke kantor tepat waktu seperti biasanya, meski jalanan kota New York bukan main padatnya sangat jarang bagi Gun untuk datang terlambat.

"Pagi." Sapa Gun pada sekertaris nya yang sudah duduk rapih di balik meja kerja nya.

"Pagi Kak Gun." Jawab Love, kemudian mengekor di belakang Gun.

"Jadi.." Gun menyerahkan tas dan mantel nya pada Love.

"Jadi, schedule Kakak hari ini padat seperti biasanya." Kata Love menyambung perkataan sang atasan.

Gun terkekeh, "Jadwalku hari ini?"

"Pukul sepuluh, rapat dengan pihak LoS company. Pukul satu, makan siang dengan Mr. Luke salah satu investor kita. Oh iya Kakak juga bilang ingin visit store baru kita kan? Setelah itu Kakak bisa balik kantor dan periksa semua berkas ini." Love tampak santai dan bicara kasual, itu karena Gun yang memintanya.

"Oke.."

"Sample catalog for our new collection finished?"

"Sudah Kak, sebentar aku ambilkan."

Love kembali dengan beberapa katalog di tangannya, "Ini Kak."

"Kayaknya lebih bagus sampel satu gak sih?"

Gun serius membuka satu persatu lembar, memastikan tidak ada kecacatan sedikitpun.

"Yang ini lebih oke, kita pakai yang ini saja. Segera hubungi pihak percetakan ya. Kita cetak 2000 katalog saja dulu." Putus Gun

"Siap Kak!"

"Oh! Aku harus segera pergi untuk meeting. Love, zero mistake?" Gun memastikan jika masalah percetakan katalognya harus sesuai yang ia harapkan.

"Zero mistake!" Seru Love penuh percaya diri

Baru setelah itu Gun bisa pergi dengan tenang, "Selesai makan siang dengan investor aku akan pulang dulu sebentar ya, mungkin sekitar pukul empat baru kembali. Untuk visit store baru.. cancel saja dulu." Kata Gun sebelum benar-benar meninggalkan kantornya.

"Oke kak."

*****

Le Bernardin restaurant155 W 51st St, NYC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Le Bernardin restaurant
155 W 51st St, NYC.

Gun mengetuk-ngetuk meja, sudah hampir tiga puluh menit Gun terduduk di restoran Prancis itu namun orang yang membuat janji dengan nya tak kunjung datang. Gun sedikit kesal, ia benci orang-orang yang datang terlambat.

"Mr. Atthaphan?" Gun merasakan pundaknya sedikit di tepuk dari arah belakang, ia pun lantas menoleh,

"Ya?"

"Oh Wow, ternyata kau memang masih sangat muda seperti yang ku dengar." Kata orang itu kemudian duduk di depan Gun begitu saja.

"Luke, maaf aku terlambat." Kata pria itu seraya mengulurkan tangannya.

"Oh.. Mr. Luke? Tak apa, aku juga belum lama." Kalau saja pria di hadapannya ini bukan seorang investor bagi perusahaannya sudah pasti Gun maki-maki karena terlambat, time is money!

"Just Luke please, kita bisa lebih santai." 

Gun mengangguk tak mau ambil pusing, "Mau pesan sekarang?" Tawar Gun

"Boleh."

Makan siang berjalan lancar, tak seperti yang Gun bayangkan ternyata investor nya itu orang yang easy going, serius saat membahas tentang bisnis mereka, namun tidak terasa kaku atau canggung sama sekali.

Luke meneguk kopinya sembari memperhatikan Gun yang masih sibuk memakan pasta, tersirat pesan lain dalam senyum lelaki tampan itu.

"Maaf kalau aku kurang ajar, tapi aku sangat penasaran. Apa orang secantik kau sudah memiliki kekasih?"

Gun yang ditanyai pertanyaan mendadak itupun tersedak, "Huh? Ah aku.. tidak."

Wajah Luke terlihat lega sekaligus sumringah, "Wah kenapa? Pasti banyak yang tertarik padamu?"

Memang, sejak awal mengobrol Gun tahu jika Luke adalah orang yang terus terang tapi tak menyangka jika dia tipe orang yang begitu blak-blakan seperti ini.

"Aku sedang tidak tertarik dalam menjalin hubungan apapun saat ini Mr. Luke" Gun sengaja memanggilnya begitu, pertanda jika ia tak suka dengan bahasan yang Luke pilih.

"Oho, maaf jika aku membuatmu tersinggung." Luke terlalu peka

"Nevermind,"

"Tapi Mr. Atthaphan.." kata Luke sengaja meniru cara bicara Gun barusan

"Sepertinya aku tertarik padamu, what should I do?"

Lagi-lagi Gun tersedak, kali ini karena minumannya. "Mr. Luke saya rasa—"

"Kau boleh menolakku tapi jangan menyuruhku untuk tak menyukaimu, kau tak punya hak untuk itu."

Gila!

Orang ini benar-benar gila.

Gun kehabisan kata, ia memang tak punya hak untuk mengurusi perasaan orang lain, "Terserah saja." Kata Gun tak peduli

"Tapi Mr. Luke, aku sudah menyukai seseorang sejak tujuh tahu lalu. Jadi, saran ku lebih baik kau berhenti saja daripada membuang-buang waktu."

Mond terbahak saat mendapat penolakan bahkan sebelum ia melakukan sesuatu, "Let see Mr. Atthaphan, let see." Kata Luke dengan seringai di bibirnya.




Halo apa kabar? Welcome to SIN S2
Finallyyyyy.. baru prolog nya aja hehe.

I'm sorry to say, mungkin SIN S2 bakal up setiap seminggu-dua minggu sekali. Kenapa? Karena aku lg sibuk banget di real life huhuhu. But, hanya untuk dua bulan ke depan kok, setelahnya aku usahain buat up lebih sering. Sabar2 dan jangan kabur ya hehehehe.

Btw, adakah yg sempet oleng ke LukeGun setelah acara live safe house?

Haha, kalau aku sih iya.

So enjoyed, maybe, chapter 1 up bsok aja ya hehe. See u.




SIN S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang