Chapter 4 - Empat tahun yang lalu

850 135 22
                                    

Sepertinya Mook masih marah, pasalnya wanita itu menjadi diam bahkan setelah pesawat mendarat. Off menyadari jika perkataannya pasti menyinggung perempuan yang kini berstatus mantan istrinya itu.

"Mau makan dulu?" Off mengalah dan bertanya duluan

Mook mengabaikan pertanyaan Off dan malah bertanya pada Sean, "Sayang, Sean lapar tidak? Mau makan dulu?"

Sean mengangguk, "Sean lapar."

"Kita ke restoran dekat sini saja ya." Mook menarik kopernya dan menuntun Sean berjalan duluan di depan Off.

Off hanya bisa menghela nafas, seharusnya dia sedikit lebih sabar.

Sejak acara makan dimulai hingga akan selesai Mook tetap diam, sesekali hanya menanggapi ocehan Sean yang menanyakan ini dan itu. Wanita itu lebih banyak melamun sambil memainkan makannya.

*****

Sejak perdebatannya dengan Off beberapa waktu lalu membuat Mook kesal dan kehilangan mood-nya. Niatnya hanya ingin berterimakasih karena Off sudah menjadi sosok Ayah yang sempurna bagi anaknya, malah berakhir membicarakan sosok yang Mook benci setengah mati. Jika habis bertengkar dengan Off seperti ini, Mook tak bisa menghentikan dirinya untuk kembali memikirkan masa lalu. Kejadian empat tahun lalu yang membuat Mook sempat membenci Off, sebelum akhirnya harus berdamai demi putra mereka satu-satunya. Cukup sulit bagi Mook untuk memaafkan Off dan menerimanya sebagai ayah dari Sean, ia baru bisa sepenuhnya memaafkan Off dan mulai akur sejak setahun yang lalu.

Jika mengingat apa yang Off lakukan padanya, berselingkuh, Mook sudah tak mau ambil pusing karena mereka sudah memutuskan bercerai sejak empat tahun yang lalu. Tapi fakta bahwa Off masih mencintai dan menunggu selingkuhannya itu membuat Mook marah, bagaimana bisa Off berpikiran untuk kembali pada orang yang membuat rumah tangga mereka hancur, membuat Sean tak memiliki keluarga yang utuh karena harus tinggal terpisah dengan ayahnya, Mook masih tak habis pikir.. bagaimana bisa?

Mook hanya tak mau jika Sean memiliki orang tua sambung seorang penggoda yang menghancurkan rumah tangga orang tuanya sendiri.

Bagaimana bisa Mook menerima itu?

Flashback
Empat tahun yang lalu

Setiap hari adalah neraka bagi Mook, Mook sempat berpikir saat Off membatalkan gugatan cerainya dua tahun lalu, akan membuat mereka kembali seperti semula. Bahkan, Mook sudah berlapang dada untuk memaafkan semua hal buruk yang Off lakukan padanya. Tapi, bahkan setelah dua tahun anak mereka lahir, hubungan keduanya tidak juga membaik. Off bersikap super dingin, tak menyapa, tak mengobrol jika diluar urusan mengurus anak.

Mereka tidur disatu ranjang tapi saling memunggungi, mereka makan di atas meja makan yang sama tapi tak ada obrolan hangat didalamnya.

"Mau sarapan apa?"

"Aku sarapan di kantor saja."

"Akhir pekan ini, temanku mengundang kita ke pesta anniversary pernikahan mereka, kau bisa kan?"

"Aku tak ada waktu, kau saja."

"Sini biar aku pasangkan dasinya."

"Aku bisa sendiri."

"Aku pergi. Jika Sean rewel telepon aku."

Mook berusaha sabar dan bertahan, takut jika nanti anaknya diolok karena tak memiliki seorang Ayah. Sedingin apapun Off ia akan tahan dan menerimanya saja, dengan harapan jika suatu saat hubungan mereka akan kembali menghangat.

Tapi, malam itu, Mook baru saja pulang dari rumah orang tuanya tak sengaja menemukan sebuah buku harian dan kotak beludru berwarna hitam diatas meja makan. Sepertinya Off tak tahu jika Mook akan pulang, karena ia bilang akan menginap malam ini. Senyuman terbit di wajah Mook, pikirnya Off akan mengajaknya berbaikan, tapi harapannya pupus saat Mook membaca buku harian milik suaminya itu.

SIN S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang