Chapter 3 - Patah sebelum melangkah

730 134 27
                                    

Moment OffGun nya mana? Kapan mereka ketemu? Sabaaaaaaarrrr

Enjoyed.

*****

California, 2028.
At Bright's apartment

Karena kegerahan Win terpaksa bangun dari tidurnya, saat terbangun orang yang tidur di sampingnya semalam sudah tak ada di sana.

"Apa dia bekerja hari ini?" Mengingat ini adalah weekend, masa iya dia bekerja?

Win bangkit dan menuju arah kamar mandi, berkaca pada cermin yang cukup besar di sana. Win tiba-tiba saja tersenyum, ini pertama kalinya ia menginap di rumah crush nya, Bright.

Jangan salah paham, ia dan Bright tidak ada hubungan apa-apa, ya, setidaknya belum. Entah bagaimana ceritanya, dari pertemuan tak sengaja beberapa bulan yang lalu menjadikan mereka kini berteman. Mungkin karena Win yang sedikit tidak tahu malu karena terus menghubungi Bright, mencari-cari alasan agar mereka bisa bertemu. Ah masa bodoh, bagi Win yang terpenting adalah ia bisa semakin dekat dengan Bright.

Tapi, ternyata ada satu tantangan tak kasat mata namun terasa, seperti hantu, pikir Win. Win bahkan berpikir jika sosok yang mengganggu nya sejak awal adalah hantu sungguhan. Itu karena ia hanya mendengar tentang sosoknya tanpa pernah melihatnya sekalipun.

Gun.

Satu nama yang membuatnya muak, karena jujur saja 90% obrolannya dengan Bright selalu saja terhubung dengan nama itu.

Gun ini, Gun itu, Gun seperti ini, Gun seperti itu.

Gun, Gun, Gun, Gun saja yang Bright bicarakan.

Misalnya seperti saat mereka pergi ke toko ice cream, niat Win mengajak Bright ke sana berharap mereka bisa kencan manis, namun ekspektasi Win hancur seketika Bright berkata,

"Dulu Gun sangat suka ke sini, dia selalu memesan menu yang sama tanpa bosan." Katanya dengan diakhiri sebuah kekehan.

Win sampai berpikir, Bright itu sebenarnya gila. Lima bulan mereka kenal, sulit sekali bagi Win untuk membuat lelaki itu tertawa. Tapi lihat, cukup dengan hanya bercerita tentang seorang bernama Gun, Bright terus tersenyum sambil memandangi ice cream dengan perasa pistachio itu, persis seperti orang gangguan jiwa!

Win tidak bodoh untuk menyadari bahwa seorang bernama Gun adalah orang penting dalam hidup Bright. Cara Bright menyebut namanya, nada bicara Bright yang melembut saat bercerita tentangnya, raut wajahnya yang menghangat sudah menyimpulkan bahwa Gun bukanlah seorang yang biasa. Di tambah Win baru menyadari jika tatto letter G yang berada dipergelangan tangan Bright mungkin saja singkatan dari nama Gun.

Setiap bertanya tentang siapa itu Gun, Bright selalu menghindar dan berkata tak ingin membicarakan nya, padahal kan dia yang terus-menerus bicara tentang Gun duluan! Karena sumpah demi apapun, Win sangat penasaran siapa sih Gun sebenarnya? Hanya berbekal sebuah nama sulit bagi Win untuk mencari tahu tentang sosok itu, ayolah berapa ratus nama yang muncul saat ia mengetikkan nama Gun di pencarian Instagram.

Selesai dengan nostalgia nya, Win keluar dari kamar mandi. Ia memutuskan untuk menjadi seorang yang tak sopan dengan mengelilingi seisi kamar Bright yang baru ia masuki pertama kali itu. Tak ada yang aneh, kamar yang bernuansa hitam dan sedikit berantakan. Perhatian Win beralih pada meja kerja Bright, kertas-kertas bergambar desain tatto berserakan di atasnya. Fyi, Bright adalah seorang tatto artist.

Win semakin tak sopan dengan melihat satu persatu kertas berserakan itu. Lalu, ia menemukan sebuah sketchbook tersembunyi  di bawah tumpukan kertas yang berserakan. Sketchbook bersampul hitam dengan inisial G di ujung sampul buku itu. Penasaran dengan isi sketchbook itu, Win semakin berani untuk sekedar melihat sebentar.

SIN S2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang