Semua Yang Hidup Memiliki Masalah.
Dan Diri Sendirilah yang lebih tahu betapa sakitnya, jika menyimpan itu sendiri.
.
.
.
"Jung.. Kook"
Lagi lagi gumaman itu. Menghembuskan nafas, Pria itu mengusap rambut yang masih lembab karna basah itu.
"kenapa Kau tak bisa tinggalkan dia bersama Noonaku? " Pria itu menyampirkan rambut yang menghalangi wajah gadis didepannya.
"Dan.. Kau bisa bersamaku saja" pria itu beralih mengusap sebelah pipi Nayeon yang mulai lebih hangat dari pada tadi.
"Jangan gumamkan Jungkook.. Tapi bambam.. " Ya. Bambamlah yang menolong bahkan membawa Nayeon masuk kedalam masion.
"Aku tak kalah tampan dari si buaya itu, kenapa kalian malah menyukainya " Bambam memanyunkan bibirnya sendiri, meski Jelas Nayeon tak akan merespon karna belum sadar.
"Aku.. Seperti orang gila berbicara sendiri"
Bambam mulai tertawa sendiri, tak lama dia mulai mencubit sedikit pipi chubby Nayeon. "Hei.. Kau terlalu Manis hanya untuk menjadi seorang Selingkuhan. Jadi bersamaku saja "
Bambam menghela nafas "Aargh aku benar gila berbicara terus sendiri "
"Tapi sungguh.. Meski kau seorang selingkuhan, bahkan mungkin pelacur sekalipun.. Aku tetap menerimamu apa adanya" Bambam mengusap kelopak mata Nayeon.
"Astaga aku berbicara sendiri lagi! "
Bambam berdiri "aku akan kedapur, akan kubuatkan teh terenak, agar kau dan Lisa noona dapat merasakan itu saat sadar! "
Ucap bambam dengan semangat, dan berjalan kearah pintu, sebelum menutup pintu sepenuhnya bambam kembali melihat wajah damai Nayeon. Senyum mulai terbit dibibir pria itu.
"Tidur dan istirahatlah.. My Sleeping beauty " Ucap bambam dan menutup perlahan pintu.
☁️☁️☁️☁️☁️☁️
...
Tanpa Bambam sadari, sedari tadi ada seseorang yang bersembunyi dari balik tembok memperhatikan dirinya yang baru keluar dari kamar Nayeon.
Dan orang itu adalah Jungkook.
Orang yang telah berganti pakaian menjadi kaos hitam dipadukan dengan celana hitam dibawahnya.
Baru Saja Jungkook akan masuk seorang Staf menghentikannya.
"Tuan.. Tamu penting kita masih menunggu diruang tengah "Ah, iya Jungkook lupa dia meninggalkan Client pentingnya diruang tengah.
"Anda harus segera ke sana " Ucap Staf itu
Jungkook menghela nafas. Dan menoleh sebentar kearah Nayeon dari balik celah pintu. Pria itu menatap ke stafnya dan mengangguk.