Chapter 4

1.3K 102 23
                                    

Nayeon sampai dirumahnya dan menceritakan semuanya dari bertemu anak kecil ,mengobatinya , dan mengantarnya (kecuali dibagian ajakan nikah ) Nayeon memang sengaja tidak menceritakannya , dia rasa itu tetap tidak akan mungkin terjadi . Dan untungnya Daniel mempercayai cerita adiknya.

Beberapa hari kemudian Semuanya berjalan lancar seperti biasanya , Daniel yg bekerja sebagai pegawai kantoran biasa yang membantu toko kue keluarganya ketika sedang hari libur ,Dan Nayeon yang bersekolah hingga siang dan membantu toko kue ibunya setelah Pulang .

Hingga Suatu hari ada yang mengetuk pintu rumahnya padahal bisa dibilang Sudah cukup malam untuk orang lain bertamu ,pukul stengah sepuluh malam . Tapi untungnya Eomma , Daniel , dan Nayeon masih terjaga karna menonton acara tv keluarga diruang tengah ,itu kebiasaan mereka disaat besok hari libur .

Tok tok*

" eh siapa yang bertamu malam" begini ? " -Nyonya Im

Nayeon melihat ke arah jam tangannya " bukankah ini sudah pukul stengah sepuluh , apakah Jamku rusak ? " -Nayeon

Daniel menoleh ke Jam dinding yang menggantung ,dan benar sekarang sudah pukul stengah sepuluh.
" Ck , dasar tidak Sopan " -Daniel

Nyonya im berdiri dari sofa berniat membukakan pintu .

" tidak eomma biar aku saja , Ayo Nabongs "-Daniel berlalu pergi

Dan Nayeon berdiri dari pangkuan ibunya dan mengikuti kakanya yang sudah berjalan duluan.

Tok tok tok

Ketukan pintu masih terdengar keras ,tidak ada jeda sedikitpun , sepertinya tamu yg baru datang itu akan membuat satu kompleks terbangun

" haish benar benar tidak sabaran " -Daniel

" haha jangan mengerutu terus ,bisa bisa gigi kelincimu bertambah tiga Oppa pfht.. " -Nayeon menahan tawa bahkan hanya dengan membayangkannya saja .

Dan itu berhenti saat Daniel menarik telinganya.

"hentikan imajinasi tidak lucumu itu jangan membayangkannya" -Daniel

" Ne ne.. Oppa " Nayeon rasa kupingnya sudah memerah.

Daniel memegang ganggang pintu dan membukanya.

Krieeeet...

Dan berdirilah dua orang pria tampan berJaz di depannya .

" Mencari siapa ? "-Daniel menatap keduanya tidak minat , sepertinya kedua orang ini salah alamat , Dia tidak mengenal dua pria ini .

Terlihat pemuda yang lebih tua menyikut lengan pria yang satunya , seolah menyuruhnya berbicara

' Kakak Adik ,eh? '-Pikir Daniel ,Melihat Wajah keduanya .

" Apa ini rumah Im Nayeon "-Suara tamu yang terlihat lebih muda bukan seperti pertanyaan tapi lebih Ke pernyataan .

' Sangat tidak sopan ' -batin Daniel begitu mendengar suara orang didepannya ini yang terdengar dingin ditelinganya , Tapi tunggu , eh , Dia bilang rumah adiknya .

Melihat Orang didepannya tidak kunjung bicara ,tamu itu mengulang pertanyaannya.

" Ini rumah Nayeon ? "-Ucapnya lagi dan untungnya orang didepannya menanggapi Ucapannya.

" Tunggu Untuk apa kalian Mencari Adik-

" Apakah ada yang mencari ku Oppa..

Dan Nayeon muncul dari belakang Punggung kakaknya mendengar ada yg menyebut namanya dengan membulatkan kedua matanya .

Dia tentu masih ingat dengan kedua orang yang sedang berdiri didepan pintu rumahnya , Yang satunya adalah orang yang ingin dilupakannya beberapa hari ini .

Married(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang