Entah Kenapa Ngerasa Chapter Ini Gaje , Tapi Ya sudahlah , Selamat Membaca :)
🍓
Nayeon Yg terkejut mendengar kenyataan itu memundur tubuhnya , hingga tanpa sengaja belakang kepalanya terhantuk meja di belakang
" Aw.. "
Pria itu buru buru mengulurkan tangan mengelus belakang rambut Nayeon yg terhantuk " hati hati "
Nayeon mendongak , wajah mereka sangat dekat apalagi tangan pria itu menahan kepalanya dari belakang.
" Sakit Sekali ya.. " Nayeon kembali merasakan usapan lembut pemuda itu.
"Apaan sih Usap Usap "-Nayeon menyentak tangan pemuda itu
"Gak Usah Sok Kenal ""Ck , kau gak ada lembut lembutnya Sebagai Cewek , Sia sia Saja aku merasa Kasian Saat Kau menangis tadi "
" Aku Tak perlu Kau Kasihani " -Nayeon mendorong pemuda itu agar menjauh , Lalu berdiri
" Kau Harusnya Berterimakasih Padaku?! "
Kok dia yang nyolot sih!
Berterimakasih? ,Gara gara Pemuda itu semuanya Makin runyam bukan.
" Yak , Gara gara Kau Malah Semakin Kacau! "
" Aihs Aku Bahkan Mengantarmu dengan Selamat! "
" Karna Aku Diantar Olehmu Aku Jadi Dimarahi! "
" Cuman Dimara.. Kau.. Beneran Dimarahi? "
" Ya! "
" Sung.. Guh?"
" Kau Kira aku berbohong! , Ck untuk Apa aku disini meladenimu , minggir!"
Nayeon berjalan melewati pemuda itu tapi tangannya dicegat " Lepas! " Nayeon menyentaknya dan berlari keluar ke arah belakang rumah
" Dia.. Sungguh Marah? "-Pemuda itu menggaruk lehernya dan berniat menyusul Nayeon
Pemuda itu bertanya Kepada beberapa Maid yg lewat , awalnya para Maid Ragu ,tapi pemuda itu mengaku 'Teman Sekolahnya' sehingga Para maid memberitahu dimana arah Nayeon berlari.
Pemuda itu berlari ke Arah teras belakang rumah , tidak ada Siapapun diSana , terus berjalan Sampai ke arah danau belakang rumah itu.
Terdapat Ayunan Pohon disana. Tapi tetap tak ada Seorang Pun
" Dimana Gadis Pemarah itu , Atau Para Maid tadi berbohong "Pemuda itu berbalik arah ,hendak kembali kedalam rumah , sebelum dia mendengar suara suara aneh.
" hihihihi.. Hihihi.. "
Pemuda itu mengusap tengkuknya yg tiba tiba merinding.
Pemuda itu menggeleng dan melanjutkan langkahnya
Plung
Berbalik Seketika kearah Danau , kenapa air itu seperti berbunyi seperti dilempar batu , melihat kearah sekeliling tapi tak ada siapapun.
" apa di sini ada Penunggunya? "" hihihi.. Hihi "
Dengan perlahan melangkahkan kaki ke arah Danau dengan sedikit keberanian yg tersisa , tapi tetap tak ada apapun.
Mencoba lebih dekat ke arah danau yg mungkin didalamnya akan keluar sesuatu " AAAAKH?!!!"
Pemuda itu jatuh terduduk ke belakang ,apa tadi itu? , sebuah rambut Panjang hitam? ,Astaga bulu kuduknya berdiri
Dengan merangkak pemuda itu kembali mendekati danau ,mendongak mencoba melihat kearah Danau , dan ya Rambut Panjang hitam itu ada , tapi bukan eksprsi ketakutan yg ditampilkan pemuda itu melainkan mengerjitkan Dahinya.