Chapter 14

503 66 22
                                    

Entah Kenapa Ngerasa Chapter Ini Gaje , Tapi Ya sudahlah , Selamat Membaca :)








🍓

Nayeon Yg terkejut mendengar kenyataan itu memundur tubuhnya , hingga tanpa sengaja belakang kepalanya terhantuk meja di belakang

" Aw.. "

Pria itu buru buru mengulurkan tangan mengelus belakang rambut Nayeon yg terhantuk " hati hati "

Nayeon mendongak , wajah mereka sangat dekat apalagi tangan pria itu menahan kepalanya dari belakang.

" Sakit Sekali ya.. " Nayeon kembali merasakan usapan lembut pemuda itu.

"Apaan sih Usap Usap "-Nayeon menyentak tangan pemuda itu
"Gak Usah Sok Kenal "

"Ck , kau gak ada lembut lembutnya Sebagai Cewek , Sia sia Saja aku merasa Kasian Saat Kau menangis tadi "

" Aku Tak perlu Kau Kasihani " -Nayeon mendorong pemuda itu agar menjauh , Lalu berdiri

" Kau Harusnya Berterimakasih Padaku?! "

Kok dia yang nyolot sih!

Berterimakasih? ,Gara gara Pemuda itu semuanya Makin runyam bukan.

" Yak , Gara gara Kau Malah Semakin Kacau! "

" Aihs Aku Bahkan Mengantarmu dengan Selamat! "

" Karna Aku Diantar Olehmu Aku Jadi Dimarahi! "

" Cuman Dimara.. Kau.. Beneran Dimarahi? "

" Ya! "

" Sung.. Guh?"

" Kau Kira aku berbohong! , Ck untuk Apa aku disini meladenimu , minggir!"

Nayeon berjalan melewati pemuda itu tapi tangannya dicegat " Lepas! " Nayeon menyentaknya dan berlari keluar ke arah belakang rumah

" Dia.. Sungguh Marah? "-Pemuda itu menggaruk lehernya dan berniat menyusul Nayeon

Pemuda itu bertanya Kepada beberapa Maid yg lewat , awalnya para Maid Ragu ,tapi pemuda itu mengaku 'Teman Sekolahnya' sehingga Para maid memberitahu dimana arah Nayeon berlari.

Pemuda itu berlari ke Arah teras belakang rumah , tidak ada Siapapun diSana , terus berjalan Sampai ke arah danau belakang rumah itu.

Terdapat Ayunan Pohon disana. Tapi tetap tak ada Seorang Pun
" Dimana Gadis Pemarah itu , Atau Para Maid tadi berbohong "

Pemuda itu berbalik arah ,hendak kembali kedalam rumah , sebelum dia mendengar suara suara aneh.

" hihihihi.. Hihihi.. "

Pemuda itu mengusap tengkuknya yg tiba tiba merinding.

Pemuda itu menggeleng dan melanjutkan langkahnya

Plung

Berbalik Seketika kearah Danau , kenapa air itu seperti berbunyi seperti dilempar batu , melihat kearah sekeliling tapi tak ada siapapun.
" apa di sini ada Penunggunya? "

" hihihi.. Hihi "

Dengan perlahan melangkahkan kaki ke arah Danau dengan sedikit keberanian yg tersisa , tapi tetap tak ada apapun.

Mencoba lebih dekat ke arah danau yg mungkin didalamnya akan keluar sesuatu " AAAAKH?!!!"

Pemuda itu jatuh terduduk ke belakang ,apa tadi itu? , sebuah rambut Panjang hitam? ,Astaga bulu kuduknya berdiri

Dengan merangkak pemuda itu kembali mendekati danau ,mendongak mencoba melihat kearah Danau , dan ya Rambut Panjang hitam itu ada , tapi bukan eksprsi ketakutan yg ditampilkan pemuda itu melainkan mengerjitkan Dahinya.

Married(?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang