Nayeon memainkan ujung jarinya satu sama lain. Ingatan tentang kemarin teringat dipikirannya. Wajahnya kembali mulai memanas, mengulum bibir menahan senyum.
Bunyi pintu dibuka, membuat Nayeon menoleh. Itu Jungkook.
Pemuda itu tengah tersenyum, dengan meja makan ditangannya. Jungkook berjalan kearahnya dan menaruh didepan Nayeon diatas kasur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Selamat sarapan istri kecil" Jungkook mengusap rambut dan mengecup kening gadis-eh maksudnya wanitanya kini.
Nayeon meraih sendok sereal dengan gemetar, bahkan menyuapkan sesendok saja rasanya begitu sulit. Apakah benar didepannya ini Jungkook? Apa ini semua ini mimpi? Itulah yang dipikirkan Nayeon.
Jungkook terkekeh. Menyadari Nayeonnya tengah gugup dan salah tingkah. Meraih sendok yang dipegang Nayeon. "Eh aku bisa sendi-"
"Biar ku suapi"
"Tapi aku bukan anak keci- mph" Ucapan Nayeon terhenti karna suapan sereal dimulutnya.
"Kau memang bukan anak kecil, tapi bukankah perutmu nanti akan memilikinya"
Jungkook menyeringai.
Tapi Nayeon malah mengedipkan matanya. "Perutku akan terisi sereal, sereal nantinya akan berubah menjadi lemak"
Jungkook mengigit pipi dalamnya, menahan tawa. Ash dia lupa istri satunya ini pikirannya sedikit unik.
Jungkook menyingkirkan anak rambut Nayeon menyampirkannya ditelinga, mendekat dan berbisik. "Maksudku ialah.. Taehyung menginginkan seorang adik"
Disitu Nayeon membelalakkan mata menyadari maksud pemuda itu.
"Dan yah.. kurasa mengingat semalam mungkin membuahkan hasi-"
Nayeon buru buru membekap mulut Jungkook dengan kedua tangannya.
Tapi yang terjadi malah Jungkook mengecup tangannya. Buru buru Nayeon melepaskan mulut pemuda itu.
"Ja-jangan dibahas!" Ucap Nayeon
"Kenapa?" Jungkook menaikkan sebelah alisnya.
"Y-ya em.. jangan dibahas saja"
"Ooh.. kau merasa malu, aku lupa kalau kau masih seorang bocah"
"Yak aku bukan bocah!" Ucap Nayeon tak terima, dia sebentar lagi akan masuk dunia kuliah, dan mana ada bocah yang sudah menikah.
"Aku.. itu..." Tapi sungguh Nayeon tak tahu harus menjawab apa.
"Karna kau memang masih seorang bocah" Jungkook mengulurkan tangannya kesudut bibir Nayeon yang terdapat serpihan sereal. Jungkook mendengus, belepotan. Jelas bukan wanita dewasa. "Kalau kau memang bukan seorang bocah, kau tak perlu malu untuk membahas.. apa yang dilakukan semalam"