Nayeon masih terdiam, berjalan dengan melamun. Ucapan dokter masih terngiang ngiang diotaknya.
Kanker Jantung
Kanker Jantung
Kanker Jantung
Bagaimana bisa, bagaimana bisa Lisa menyembunyikan Hal ini dari semua orang. Bagaimana bisa.
Tiiiiiit..
BRAK
"Aargh.. " tubuh itu tersungkur setelah sebagian tubuhnya terserempet sedikit bagian mobil.
"Yak Anak Sekolah Seperti Kalian harus lebih memperhatikan Jalan?! " Ucap sang pengemudi mobil dan pergi begitu saja.
"Jinyoung.. Kau tidak apa apa? " Nayeon berlari menghampiri Jinyoung yang baru saja menyelamatkannya dan mengorbankan diri sendiri
"Tidak.. ,ini perih apa kau tidak melihat Luka disiku ku " Jinyoung sambil menunjukkan Siku tangannnya yang berdarah.
Melihat itu Nayeon menunjukkan rasa bersalahnya. Entah kenapa melihat itu Jinyoung berusaha mati matian menahan tawa. Karna menjahili Nayeon. Ya walaupun sikunya benar benar sakit.
"Hiks... "
"EEeeeeeh.. " Jinyoung menjadi panik sendiri melihat Nayeon yang tiba tiba menangis dihadapannya.
"Maaf Jinyoung hiks.. Maaf Huwaaa..."
"Eh cup cup " Dengan Kaku Jinyoung menepuk nepuk kepala Nayeon lembut. "aku tak papa sungguh "
"Tidak Ini salahku , Itu hiks hiks Pasti sakit HuwaaAa.. "
"Ssst... " Jinyoung menaruh telunjuknya dibibir Nayeon.
Lalu beralih meraih dagu gadis itu, dan mengangkatnya , agar wajah keduanya saling bertatapan.
Disitu Jinyoung memberikan senyum lembutnya.
Malaikatkah? Pikir Nayeon, pasalnya Jinyoung tersenyum dengan background sinar matahari Jingga dari belakang. Membuat pria itu terlihat jauh jauh lebih tampan.
Terpukau? Iya.
Nayeon menggeleng seketika, Jangan Terpesona Nayeon, dirimu sudah Milik Jungkook!.
Sedangkan Jinyoung mengerjit karna Nayeon menggelengkan kepala, hingga jarinya didagu gadis itu terlepas.
Jinyoung segera menangkup kedua pipi Chubby Nayeon, hingga bibir gadis itu mengerucut manyun.
Dan Jelas itu membuat Jinyoung tertawa. Dan lagi lagi Nayeon mendapat serangan Pesona lagi
" Jangan Tebar Pesona Mulu Sunbae bodoh?! " Nayeon mengutuk dalam hati dan menggerutu tentunya."Dengar ini baik baik.. " Jinyoung tiba tiba menyatukan dahi mereka, membuat Nayeon terkejut. Dan itu membuat Jinyoung terkekeh.
"Luka ini tidak sakit..., Lagi Pula aku harus terbiasa mulai saat ini, agar aku bisa belajar menahan sakit saat menjadi Calon Suamimu hm.. "
Nayeon menatap mata Jinyoung pria itu terlihat menutup mata. Bibir pria itu tertarik membentuk senyum.
"itu Mungkin saja kan... ""Mungkin saja apa? " tanya Nayeon.
"Mungkin saja kan aku meraih mimpiku itu " Jinyoung menatap Nayeon gugup.
Nayeon bingung, bukannya jika ingin mimpi ya harus tidur dulu.
"Maksudnya.. Cita cita? " Tanya Nayeon
"Mm.. Iya Cita cita , dan kau akan membantuku mewujudkannya bukan? " Jinyoung bertanya kalimat itu dengan degup jantung berdebar, takut pernyataan Cintanya ditolak untuk kedua kali.