Lisa terus menatap Jennie yang saat ini sedang berbaring di kursi penumpangnya, Lisa tak begitu khawatir akan kesehatan Jennie tetapi ada hal lain yang Lisa fikirkan dan itu membuatnya merasa bahagia, tak perlu di tebak karena jawabannya sudah terjawab.
Setelah memarkirkan limosionnya, Lisa langsung mengangkat tubuh Jennie dan langsung memasuki kamarnya dengan tergesa-gesa tak lupa mengunci pintu kamar, bahkan Lisa menghiaraukan tatapan maid dan bodyguard yang tercengang karena untuk pertama kalinya Presiden mereka membawa seorang gadis di dalam mansion apalagi sampai memasuki kamar, bukankah gadis itu sangat istimewa?
Saat ini Lisa hanya mengenakan kemeja yang di balut rumpi karena coatnya di pakai Jennie, Lisa melepas dasinya juga rumpi dan kancing kemejanya sehingga Lisa menjadi setengah naked. Lisa mengulum senyum yang tak biasa ketika melihat Jennie yang sedang tertidur dengan syahdu di atas bednya yang sangat besar, perlahan Lisa menaiki tempat tidurnya lalu secara bertahap Lisa membuang coatnya yang sedang menempel di tubuh Jennie. Perlahan Lisa melepas kancing kemeja Jennie hingga bra berwarna merah milik Jennie menjadi tersingkap, dan Lisa tentu saja menjadi lebih bersemangat.
Lisa menjilat bibir bawahnya ketika melihat bibir pink seksi milik Jennie dan Lisa tak tahan untuk mengecup bibir Jennie, Lisa memajukan wajahnya dan ketika jarak wajahnya dan Jennie hanya berkisar 3 centi, Lisa terkejut ketika mata kucing milik Jennie terbuka bahkan sedang menatap Lisa tajam dan dalam
"Presiden mau melecehkanku?" Tanya Jennie dengan dingin dan datar bahkan tubuhnya sama sekali tak tergerak
"Ak-
Jennie langsung duduk membuat Lisa terkejut dan sedikit menjauhkan tubuhnya karena saat ini Jennie telah mendorong dada Lisa hingga Lisa bersandar di headbord tempat tidur
Jennie duduk dan menunggangi selangkangan Lisa membuat Lisa terkejut, Perlahan Jennie menyentuh dada Lisa dan gadis itupun memajukan wajahnya dan mengecup leher Lisa bahkan memberikan lumatan di sana membuat Lisa mendesah nikmat
Jennie menjauhkan wajah dan menatap Lisa dengan penuh arti "Sejak awal sudah ku katakan aku berbeda dari gadis manapun Presiden!" Ucap Jennie dan Lisa mengerutkan dahinya "Apa maksudmu?" Tanya Lisa
"Aku tak pernah mengejar siapapun tetapi orang itu yang mengejarku!" Jawab Jennie, Lisa mengernyit
"Langsung pada inti!" Ucap Lisa dengan tak sabaran
"Jawab dengan jujur, aku satu-satunya wanita yang kau bawa ke tempat tidur ini? Aku satu-satunya wanita yang menolakmu? Dan aku satu-satunya wanita yang tak tertarik denganmu? Dan kau sangat tertarik padaku?" Tanya Jennie beruntun, Lisa mengangguk dan Jennie terkekeh pelan, membuat wajahnya terlihat seperti lucifer
"Kenapa aku tak tertarik padamu? Karena kau sama sekali tak menarik di mataku Presiden Manoban, kau bukan tipeku dan di luar sana ada ribuan pria yang menginginkan tubuhku di tempat tidur mereka, aku tau itu dan aku sangat percaya diri dengan pesonaku!" Ucap Jennie dengan angkuh membuat Lisa terbelalak kaget karena ucapan Jennie yang jelas sekali menghin otoritasnya
"Jangan melebihkan dirimu atau-
"Atau kau akan memperkosaku? Lalu katakan padaku apakah aku sampai di tempat ini itu semua bukan karena skemamu? Kau pecundang Presiden Manoban!" Ucap Jennie dengan matanya yang menggelap
"Aku tau saat ini dengan kekuatanmu kau bisa mendapatkanku, tetapi selamanya kau akan menjadi pecundang karena memanfaatkan kelemahanku, ya aku wanita yang menolakmu kau harus tau itu!" Ucap Jennie dengan datar
"Aku tak pernah mengirim diriku untuk seseorang, karena aku sangat berharga dan sekarang aku bertemu dengan pencundang sepertimu, apalagi? Kau Presiden yang agung bahkan kau melakukan hal kotor ini untuk bisa mendapatkan seorang gadis di tempat tidurmu!" Ucap Jennie dengan tawa sarkas sementara itu Lisa terus mendengar ucapan Jennie yang seperti belatih tajamnya
"Kau ragu akan pesonamu sendiri hingga akhirnya kau menaklukanku dengan cara ini, see? Siapa yang pengecut disini?" Tanya Jennie dengan sinis
"Jika kau mau, aku bisa memberikanmu jauh lebih banyak daripada wanita-wanitamu sebelumnya tetapi mengantrilah karena banyak pria yang sedang mengantri untuk hatiku dan tubuhku!" Ucap Jennie lalu mengecup telinga Lisa membuat Lisa meremang
"Aku belum membuat banyak untukmu tapi itu sudah mengeras? Jadi bagaimana dengan yang lainnya?" Tanya Jennie dengan senyum kecil dan Lisa merasa mencolos karena rasanya harga dirinya baru saja di cabik-cabik
"Seulgi akan mengantarmu!" Ucap Lisa dengan datar bahkan tak repot memandangi Jennie
Selepas kepergian Jennie, Lisa berjalan mondar mandir si kamarnya
'Kau tak menarik!'
'Aku tak tertarik padamu'
'Kau pecundang'
'Kau pengecut'
'Aku berbeda!'
'Mengantrilah!'
Lisa memukul tembok kamarnya ketika mengingat semua ucapan Jennie yang benar-benar menyinggung egonya, perlahan Lisa menatap lurus ke arah depan dengan matanya yang menghitam 'aku benar-benar akan membuatmu yang memintaku sendiri!' Batin Lisa dengan kesal bahkan saat ini Lisa bersumpah jika hanya Jennie satu-satunya gadis yang akan di kejarnya, di saat Lisa sedang merenggut di tempat lain ada seseorang yang menunggunya dengan sabar dan dengan warna merah tetapi Lisa bahkan tak berfikir tentang apapun selain Jennie, Jennie dan Jennie.
Di sisi Lain, Jennie duduk bersandar di tempat tidurnya lebih tepatnya Jennie memikirkan semua hal tentang Lisa, bagaimana lekukan tubuh Lisa dan aroma tubuh Lisa yang membuatnya kehilangan akal tetapi untunglah Jennie gadis yang pintar sehingga dia bias lolos dari Lisa, tetapi apakah Jennie yakin? Justru semakin Jennie melupakan kejadian yang baru saja menimpnya, semakin Jennie memikirkan Lisa. 'Apa aku benar-benar tak tertarik denganmu? Atau apakah kau sama sekali tak menarik?' Batin Jennie dengan gelisah
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
JL
RomanceKami buruk ketika bersama, tapi lebih buruk ketika tak bersama-Jenlisa WARNING FUTA/INTERSEX Bahasa baku, Vulgar. rate 18+