Meskipun sedikit sulit tetapi Jennie berhasil mendorong tubuh Lisa tetapi bibir mereka hanya terpisah beberapa centi dan tentu saja terdapat benang liur yang saling tertaut di antara bibir mereka
Lisa terkejut karena dipikirnya Jennie juga menginginkannya, Lisa menatap wajah Jennie intens sementara Jennie menatap Lisa tak kalah intens dan tentu saja dengan nafas tersengal
"Aku sedang datang bulan" ucap Jennie
Lisa terdiam begitupula Jennie, keduanya saling bertatapan untuk beberapa saat sebelum akhirnya keduanya terkekeh kikuk, secara tak langsung jika tak datang bulan berarti Jennie bersedia melakukannya dengan Lisa
"Kau mencoba menggodaku nona Jennie" Ucap Lisa sementara Jennie mengangkat alisnya
Lisa terlihat merenung sesaat sebelum akhirnya wanita jangkung itu mengangguk dengan tawa kecil
"Aku ingat kau pernah mengatakan hidup bukan hanya tentang sex" Ucap Lisa menggantung
"Dan?"
Lisa tersenyum kecil kemudian Lisa menarik handuk yang kering dan bersih lalu di letakan di bahu Jennie
"Kau pasti masih ingat aku pernah memintamu untuk mengajariku tentang cinta bukan?" Tanya Lisa dan Jennie mengangguk
"Aku berharap kita akan memulai darisana" Ucap Lisa serius, Jennie menatap Lisa menelisik mencari kebohongan tetapi Jennie hanya mendapati ketulusan disana
"Tetapi jika aku di beri kesempatan" sambung Lisa
"Yang mengatakan hal ini bukan kau saja Presiden" ucap Jennie dengan senyumannya, Lisa terkekeh dan mengangguk angguk pasrah
"Well tentu saja, beri aku kesempatan yang sama seperti yang lainnya, bagaimana?" Tanya Lisa penuh harap
"Kau pikir kau akan menarik di mataku?" Tanya Jennie balik membuat Lisa terdiam tetapi jantungnya bergetar hebat, baru kali ini dia kalah berdebat dengan seorang wanita
"Aku kaya, aku hebat di ranjang dan well itu keunggulanku" jelas Lisa terbuka
Jennie mengangguk paham "Kau kaya karena kau seorang mafia, aku tidak menyukai mafia, kau hebat di ranjang tetapi aku bukan hyper sex sepertimu bahkan bukan saja hyper aku bahkan belum pernah melakukan itu" Jennie mengangkat alisnya dengan elegan sementara Lisa menggigit bibir bawahnya, untuk beberapa alasan gadis berusia 21 tahun di depannya ini sangat berbeda dari wanita lainnya yang pernah di temuinya
"Baiklah aku kalah" ucap Lisa akhirnya, Jennie tersenyum kecil
Dan sialan apa-apaan Jennie gadis yang dingin dan kaku bisa berekspresi seperti ini?
"Aku memiliki beberapa kaos oversize yang mungkin bisa kau kenakan" ucap Lisa ketika Jennie sedang mengeringkan rambutnya menggunakan handuk
Jennie berdehem dan sedikit melirik Lisa sebelum akhirnya Jennie meninggalkan kamar mandi
Setelah mandi Lisa berjalan ke arah kamarnya dan tak mendapati kehadiran Jennie tetapi sesaat kemudian samar-samar Lisa mendengar suara dari balkon, Lisa mengarahkan pandangannya dan melihat bayangan dari horden putih di balkon kamarnya, terlihatlah bayangan Jennie yang mengenakan baju oversize dan sedang menerima panggilan telpon
"Hari ini aku tak bisa Tae!" Ucap Jennie
Lisa memicingkan matannya, dan menyadari jika Jennie sedang berbicara dengan Kim Taehyung, pikiran usil terlintas di pikiran Lisa, perlahan wanita jangkung itu berjalan mendekati Jennie
"Wah nona Jennie, bajuku terlihat cocok dengan tubuhmu" ucap Lisa dengan suara yang sengaja di keraskan membuat Jennie terperanjat kaget tetapi bukan hanya itu orang dari seberang juga mendengar jelas suara Lisa
KAMU SEDANG MEMBACA
JL
RomanceKami buruk ketika bersama, tapi lebih buruk ketika tak bersama-Jenlisa WARNING FUTA/INTERSEX Bahasa baku, Vulgar. rate 18+