Pagi hari berikutnya, Jennie menimang ponselnya antara harus menelpon orang di seberang atau tidak
Jujur saja dari semalam Jennie tak bisa tidur, karena terakhir ketika menyentuh dahi Lisa, suhu tubuh Lisa menjadi semakin panas
Jennie menggigit bibir bawahnya, ini sudah dua jam dan Jennie masih berfikir keras antara harus menghubungi Lisa atau tidak
Setelah beberapa saat Jennie menarik nafasnya dan sedikit berdehem lalu Jennie mencari nomor ponsel Lisa
Sementara di mension saat ini Lisa sedang memburu Seulgi habis-habisan
"Lalu selama dua minggu ini apa saja yang kau lakukan? Tiduran, melamun menjadi gila, dan membebankan kami pekerjaanmu kan?" Balas Seulgi, Lisa mendengus kesal karena wibawanya tak pernah terlihat dari radar pandangan anak buahnya
"Itu semua karena gadis kim itu" sela Wendy yang sedang mengunya apelnya
"Pecandu cinta" decak Jisoo, Lisa terperangah melihat semua orang yang menyerangnya
"Kalian bodoh aku akan memecat kalian!" Kesal Lisa tetapi tak mendapatkan reaksi berlebihan dari keempat yeoja manly di sekitar Lisa itu
"Baguslah kau memecat kami, sebentar lagi kau juga akan bangkrut" ucap Wendy, Lisa tercekat
Saat ingin membalas mata Lisa membulat sempurna ketika melihat ponselnya berderit tanda ada panggilan masuk
"Ssst calon pacar menelponku" intrupsi Lisa tetapi mendapatkan dengusan dari semua orang
Lisa tersenyum layaknya orang bodoh, setelah berdehem Lisapun menghela nafasnya
"Selamat pagi nona Jennie!" Sapa Lisa dengan senyum bodohnya
Untuk sesaat suasana terasa hening, Lisa akan berbicara tetapi terhenti
"Apa kau sudah baikan?" Tanya Jennie dari seberang
Lisa yang sedang memperbesar suara saat ini wanita itu meminta saran semua orang, dan lihatlah Jisoo yang langsung berpura-pura kesetanan membuat semua orang terkejut
Lisa menepuk dahinya "kurasa aku tidak membaik sama sekali" jelas Lisa yang saat ini di iringi batuk
Moonbyul mengangkat kedua jari jempolnya pada Lisa
"Sudah makan?" Tanya Jennie lagi
"Aku akan mandi dulu" jelas Lisa dengan perlahan
"Hmm teman-temanmu?" Tanya Jennie beruntun
"Mereka sedang bekerja, pekerjaanku banyak yang tertunda jadi mereka kewalahan, tetapi kurasa mereka akan baik-baik saja" jelas Lisa dan tentu saja empat orang di sekitarnya menatap Lisa tajam, bagaimana bisa orang tolol ini mengatakan jika mereka akan baik-baik saja?
"Ah yaa kau tidak kuliah nona Jennie?" Tanya Lisa
"Aku memiliki kelas kosong hari ini, presiden Manoban apakah kau akan mandi di bantu maid?" Tanya Jennie yang rasa penasarannya sudah memuncak disana
"Itu akan lebih mudah tetapi mungkin aku akan berusaha sendiri" jelas Lisa yang kembali batuk
Setelah hening beberapa saat
"Aku akan disana, tunggulah" titah Jennie, Lisa mengangkat sebelah alisnya bersamaan dengan smirknya
Setelah Jennie memutuskan panggilannya, Lisa menatap jengah empat orang di sekitarnya
"Jadi kalian ingin menonton adegan romantis huh?" Tanya Lisa, Wendy mencibir lalu wanita itu pergi diikuti yang lainnya
"Ah Lisa yah, kurasa kau tak boleh membobol anak orang di siang hari" ucap Jisoo sebelum benar-benar pergi, Lisa hanya terkekeh geli
20 menit berlalu ketika Lisa sedang fokus menscroll ponselnya, pintu kamarnya berderit tanda ada yang masuk
Menyadari siapa yang datang, Lisapun menyimpan ponselnya kemudian mata Lisa mulai meredup
"Ah ini sangat menyiksa, aku tidak bisa melakukan apapun" sungut Lisa, Jennie berdehem kemudian wanita itu menyimpan tasnya di atas nakas lalu tangannya di arahkan di dahi Lisa
"Presiden apakah kau meminum pil dari dokter?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk tetapi matanya tak lepas dari wajah Jennie yang nampak begitu kecil dan imut karena saat ini Jennie menguncir tinggi rambutnya
Jennie jujur saja merasa salah tingkah karena tatapan Lisa, pipinya memerah
"Aku akan membantumu mandi" jelas Jennie yang menghindari bersitatap dengan mata elang di depannya
Lisa hanya mengangguk kemudian Lisa duduk bersandar di headboard di bantu Jennie
"Aku akan mengenakan hoodie! Itu ada di walk in closet, hoodie berwarna abu" ucap Lisa, Jennie mengangguk paham kemudian Jennie berlalu mengambil permintaan Lisa
Saat ini Jennie sudah membawa Lisa ke kamar mandi, memang Jennie tak butuh tenaga banyak karena Lisa bisa berjalan sendiri hanya saja saat ini Jennie merasa berdebar ketika melihat Lisa yang sudah melepas baju kaosnya
"Aku akan berbalik" ucap Jennie, Lisa hanya berdehem tanpa menghentikan kegiatannya
Saat ini Lisa hanya mengenakan boxer dan sport bra, kebohongan besar jika saat ini Jennie tak melihat tubuh Lisa karena tentu saja Jennie menikmati melihat tubuh Lisa melalui pantulan kaca, Jennie ingin menutup matanya tetapi tentu saja akan sangat terlihat keluguan gadis itu
Sementara Lisa, saat ini Lisa bisa melihat punggung Jennie yang menegang, Lisa tersenyum dalam hati
"Aku akan mandi sendiri, gwencana nona Jennie kau bisa berada di kamar" ucap Lisa, Jennie hanya berdehem
"Mandilah, aku baik-baik saja" ucap Jennie, Lisa tak ingin mengambil pusing kemudian Lisa mulai menyalakan sower
Jennie menahan nafasnya melihat garis pinggang Lisa, sesaat kemudian Jennie menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan fikiran konyolnya
"Presiden jika kau membutuhkan sesuatu, katakan saja" ucap Jennie dan saat ini Jennie menendang sisi lantai di bawahnya demi menghilangkan kecanggungan
"Aku menginginkanmu" ucap Lisa seduktif dan memeluk tubuh Jennie dari belakang padahal tubuhnya sedang basah
Jennie terkejut bukan main mendapatkan perlakuan yang tiba-tiba itu, saat Jennie akan berteriak tetapi suaranya tertahan karena saat ini Lisa telah mengecup leher Jennie menggunakan bibirnya
"Jika bukan kau aku akan mencari wanita panggilan saja" bisik Lisa tepat di telinga Jennie, jantung Jennie berdegup kencang begitu juga dengan tubuhnya yang meremang merasakan deru nafas Lisa yang sangat jantan itu
Saat ini pakaian Jennie telah basah kuyup karena shower tak di matikan yang secara otomatis mengenai tubuhnya
"Aku bersumpah demi langit kau wanita tercantik yang pernah aku temui nona Jennie" lirih Lisa yang semakin mengeratkan pelukannya di perut Jennie
Jennie menatap wajah Lisa dari pantulan kaca di depannya, meskipun remang-remang tetapi Jennie bisa melihat keinginan dan tekad yang kuat di mata Lisa
"Lis- ahh" desah Jennie ketika Lisa menghisap lehernya
"Kumohon aku sangat tertarik padamu" pinta Lisa dengan wajah memerah
Jennie sedikit memutar kepalanya kemudian saat ini Jennie bisa melihat wajah Lisa
Jennie akan mengatakan sesuatu tetapi terlambat karena Lisa mengecup bibir Jennie seduktif, Lisa terus mengecup dan memainkan bibir cherry yang terasa manis dan hangat di bibirnya sementara Jennie gadis itu rupanya terbuai, Jennie meramas rambut Lisa dan meminta lebih bahkan saat ini gadis itu mulai berperang lidah dengan Lisa, untuk urusan hati dan rasionalnya biarlah itu di urus di kemudian hari, lagipula Lisa sangat menawan
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
JL
RomanceKami buruk ketika bersama, tapi lebih buruk ketika tak bersama-Jenlisa WARNING FUTA/INTERSEX Bahasa baku, Vulgar. rate 18+