DelapanBelas

300 19 2
                                    


Rindu tidak diciptakan oleh jarak
Akan tetapi oleh perasaan.

Kamu merindukannya bukan karena ia jauh

Namun karena ia telah ada dihati mu

- Abah guru sekumpul


Senja
Sudah beberapa hari ini gadis dengan rambut kuncir kuda terlihat membawa sepeda nya dan lengkap dengan baju putih biru dan tas sekolah. Mengayuh sepeda nya ketempat yang ia tuju serta menikmati angin sore, membiarkan rambut panjang nya diterpa angin.

BRRAK ...

Gadis itu terjatuh dari sepeda nya karena ada mobil yang tanpa sengaja menabraknya
Syok, pening serta rasa sakit yang dirasakan gadis itu hanya bisa meringis serta berusaha untuk bangkit.

Tak lama ada seorang pria yang turun dari mobil dan menghampiri gadis itu dengan segera

" Are you okay ? Maaf saya tidak sengaja " ujar pria itu

Pria itu membantu mengangkat sepeda yang menibani tubuh gadis itu

"Aagh" lirih gadis itu memegang kaki nya yang terluka, bukan hanya dikaki, tangan pun ada lukanya.

" Mari saya antar ke rumah sakit agar di periksa ada luka dalam atau tidak "
Gadis itu hanya diam seraya menangis kesakitan
Dalam isak tangisnya " ta-pi nanti sepe-da aku gimana ?"

" Soal sepeda kamu nanti biar saya yang urus ya " pria itu membantu gadis itu untuk bangun
Tapi sayang nya gadis itu tidak bisa untuk berdiri seperti nya kaki nya terkilir.

" Maaf boleh saya gendong kamu, seperti nya kamu tidak bisa berjalan" gadis itu hanya mengangguk kan kepada nya

Mereka kerumah sakit menggunakan mobil pria itu, dan sepeda gadis itu ada orang benkel yang sempat pria itu hubungi untuk datang ke lokasi.

Mengitari kota Jakarta yang lumayan ramai untuk mencari rumah sakit atau klinik terdekat. Dan gadis itu tak berhenti nangis nya sementara pria itu tak berhenti meminta maaf disepanjang jalan

Sesampainya di rumah sakit pria itu langsung menggendong gadis itu dan memanggil dokter untuk segera ditangani.

Tak lama kemudian seorang wanita paruh baya keluar dari ruangan " apa anda keluarga dari pasien " tanya wanita paruh baya itu yang notabenya 'dokter'

" Iyh dok, bagaimana keadaan nya ?" Tanya pria itu

" Ada beberapa luka luka kecil dibagian tubuhnya tapi kami bisa mengatasi itu. Hanya saja pergelangan kaki pasien mengalami keretakan, mungkin karena menahan sesuatu yang berat atau gesekan. Tapi tenang kaki pasien bisa disembuhkan dengan rutin melakukan theraphy " jelas dokter itu

"Alhamdulillah dok, terima kasih dokter " pria itu tersenyum agak lega karena gadis yang ditabraknya tidak begitu parah

"Sama sama" dokter meninggalkan pria

Pria itu langsung masuk kedalam dan melihat keadaan gadis itu

" Saya minta maaf atas yang telah terjadi dan saya akan bertanggung jawab sepenuhnya "

"Tidak perlu repot-repot saya juga berasalah karena tidak fokus" ujar gadis itu

" Adakah yang bisa saya hubungi dari keluarga-"

"Zahra, nama saya Nafisah Zahra Khoerani " potong gadis itu yang namanya Zahra

" Baiklah, perkenalkan nama saya Reevan Kaivan, Panggil saja RK. Apa kamu punya no hp yang bisa saya hubungi untuk memberi tahu keluarga mu Afi " jelas Reevan dihadapan Zahra

" Afi,? " Zahra menaikkan satu alisnya bingung

" Saya panggil kamu Afi saja " Zahra mengangguk dan tersenyum tipis lalu jarinya menunjuk ke arah tas sekolah nya

Reevan yang paham akan itu langsung mengambil tas Zahra dan diberikan kepada pemilik nya

Zahra merogoh isi tas nya dan di keluarkan benda pipih itu. Dinyalakan tapi nihil benda hp itu malah mati atau rusak karna layar kacanya pun retak. Mungkin karena kecelakaan tadi

"Gunakan handphone saya" Reevan memberikan hp nya kepada Zahra
Diketiknya angka angka dan..

" Assalamualaikum mam Zahra di rumah sakit datang ke sini ya sama ayah " langsung to the point

" ... "

" Zahra baik baik aja kok, jangan khawatir "

" ... "

Zahra menengok ke arah Reevan " ini rumah sakit apa ka Reevan ?"

" Saya juga kurang tahu, saya tidak memperhatikan namanya "

Zahra mengendus dan melanjutkan telfonnya
" Nanti Zahra shere location ya mam "

" ... "

"Wasallam'alaikum"
Tut.. Tut.. sambungan terputus

Itu cerita singkat awal pertemuan Zahra dan Reevan. Dari situ la mereka saling mengenal.
Zahra yang duduk di bangku SMP dan Reevan yang duduk di bangku SMA. Meski usia mereka berbeda tetapi bukan penghalang dari pertemanan mereka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf masih banyak typo

Jangan lupa vote and comen ya

Terimakasih ...

Air Mata Seorang DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang