TigaBelas

1.3K 50 0
                                    

" Ra, kenalin ini RK teman sekaligus rekan Mas "

" RK, kenalin ini istri saya Zahra " jelas  Andi kepada mereka berdua

Reevan menggulurkan tangan nya, Zahra yang gemetar berusaha untuk tenang dan membalas uluran tangan Reevan.

Reevan menyebutkan nama nya dan Zahra juga " RK " dengan senyum " Zahra " yang masih berusaha untuk tenang.

RK adalah panggilan untuk orang orang yang tidak terlalu dekat dengan Reevan. Hanya Zahra dan keluarga nya sajah yang memanggil Reevan.

" kita ini dulunya satu tempat kuliah ra " ujar Andi

Zahra yang menatap Reevan sendari tadi tersadar dan hanya mengaguk

" aku pulang dulu ya ka " pamit Zahra meninggalkan Reevan dan Andi


Setelah Zahra meninggalkan ruangan Andi. Reevan pun sama membuat alasan untuk keluar dari ruangan nya Andi.

" gue ke kamar mandi dulu ya " Pamit Reevan

Reevan mengejar Zahra yang ingin masuk lief. Dengan langkah cepat Reevan kini telah berada di dalam lief bersama Zahra.

" kaka mau apa di sini? " tanya Zahra dengan tegang

" owh.. jadi Adie itu suami kamu Zah "

Reevan yang telah berada di dalam lief bersama dengan Zahra mulai menanya nanyakan hal hal.

" Adie itu teman kuliah ku Zah, and now ( dan sekarang ) Adie akan menjadi rekan bisnis ku Zah" tukas Reevan

" owh.. iyh apa si Adie itu tau hubungan kita Zah,? kurasa Adie tidak tahu tentang itu " tambah Reevan

" Apa reaksi Adie kalau tahu istri nya ini ternyata

belum selesai Reevan menyelesaikan omongan nya Zahra memotong nya terlebih dulu

" jangan pernah kaka ngomong sama ka Andi tentang kita, karna semua tentang kita sudah berakhir ka !"  jelas Zahra

yang tanpa sadar lief telah terbuka dan untung saja tidak ada orang yang memperhatikan mereka.

Zahra keluar lief dengan berlari kecil. Keluar dari kantor Andi dan menuju mobil.

***

Malam ini Andi mengajak Zahra untuk makan diluar, dinner sederhana yang sudah di rencarakan Andi disebuah Restaurant di kota new York.

Zahra yang sedang bersiap siap dengan pakaian short dress berwarna putih, sling bag berwarna Navi dan high hils berwarna putih. Zahra berdiri didepan cermin memperhatikan penampilannya.

Ternyata ia lupa mengoleskan bibir nya dengan liptin dan memberikan polesan bedak baby. Zahra tidak butuh berbagai macam jenis kosmetik karna ia tidak menyukainya. Lagi pula wajahnya yang sudah putih membuatnya tidak membutuhkan kosmetik.

Karna merasa penampilannya sudah perfect, Zahra keluar dari kamarnya dan menemui Andi yang memang sudah menunggunya sendari tadi.

' cantik ' guman Andi yang memperhatikan Zahra yang mulai mendekat

" Ka ayok jalan " seru Zahra di hadapan Andi yang sedang melamun

" Eh, ia ayok Zah " bangkit Andi dari duduknya
dengan memperhatikan Zahra yang berpenampilan sekarang ini rasanya Andi tidak rela jika istrinya sampai di lihat orang lain.
pasalnya pakaian yang Zahra gunakan short dress yang di atas lutut dan lengan nya pun pendek. Pakainnya bagus hanya sajah Andi ingin jika Zahra memakai pakaian itu hanya untuknya bukan untuk dilihat orang lain.

Andi menggandeng tangan Zahra dan membawanya kembali ke dalam kamar. Zahra sangat bingung 'lah kok ke kamar ' batin Zahra
Andi membuka pintu lemari dan mencari kan baju untuk Zahra yang sesuai dengan ke inginannya.

" kaka nyari apa si di lemari ?" tanya Zahra dengan bingung
tapi pertanyaannya tidak di jawab oleh Andi

setelah  menemukan baju yang pas untuk istrinya, Andi mendekat ke arah Zahra dan sekarang Andi sudah berada di depan Zahra.
Tanpa bicara apa pun Andi langsung melepaskan sling bag Zahra dan menarunya. Zahra hanya diam dengan sikap Andi.
Tapi setelah itu ketika menyadari apa yang ingin Andi lakukan selanjutnya Zahra peka terlebih dahulu.
Zahra mundur dari posisinya sekarang dan agak menjauh.

" kaka pasti mau aku pake baju ini kan ?" Zahra mengambil baju yang tadi di ambil Andi dari lemari

" kenapa? kaka gak suka ya kalo aku pake baju ini, apa baju gak cocok sama aku, apa aku jelek pake baju ini ?" Zahra memperhatikan penampilannya sendiri

" bukan gitu, kamu pantas memakainya tapi "

" tapi apa?! udah lah aku tau aku jelek pakai baju ini gak papa kok ngomong ajah "

Andi mendekat ke Zahra dan memeluknya dari belakang seraya berkata " tapi aku gak rela kalau sampai ada laki laki lain yang memandang dirimu selain aku Zah" peluk erat Andi 

yang membuat Zahra sampai tidak bisa menyembunyikan pipi nya yang sedang blushing nampak jelas di depan kaca sekarang mereka berada

" Eh, ada apa dengan istri ku ini " goda Andi
Zahra melepaskan pelukan dari Andi mengambil baju dan berlari ke kamar mandi

'ada apa ini kenapa aku merasa ada yang aneh seperti ini ? perasaan yang dulu pernah singgah di hati kenapa aku merasakannya kembali, apa karna dia telah kembali atau ... dan kenapa sikap ka Andi kok gitu ya?' Batin Zahra

.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Maaf kalo masih banyak typo, aku masih belajar

jangan lupa like and comen ya

Terima Kasih

Air Mata Seorang DokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang