1.🔹

10.6K 478 30
                                    

✨The first thing will make a good impression. convey support and leave good comments.✨

💛

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Banyak orang mati dalam keadaan menatap langit-langit 'kan? Aku ingin mati dalam keadaan telungkup"

"Kau ini bicara apa, Lisa? Huhhffhh.."

"Apa orang mati bahagia?"

"Kenapa memang?"

"Buktinya mereka tidak kembali, setelah mati mereka tidak terlihat lagi"

"Yak! Kau pikir ada pintu kembali bagi nyawa yang telah hilang?"

"Tetap saja lebih baik mati, daripada harus merasakan ini setiap hari"

"Huhhffhh.. Lisa, meskipun sembuh dari kanker itu sebuah kemustahilan. Tapi menurutku kau masih bisa disembuhkan. Kau baru menginjak stadium dua, sedangkan aku sudah menginjak stadium akhir. Tidak ada lagi harapan hidup bagiku, tapi aku tetap menjalaninya"

"Justru kau yang bicara apa, Bam? Mukjizat itu bisa datang pada siapa saja, dan umur tidaklah ditentukan dari seberapa bahayanya penyakit yang diderita. Semua tergantung takdir dan ketetapan hidup"

"Tapi aku memang sudah benar-benar lelah dari semua ini. Rasanya tubuhku remuk, meskipun aku hanya berbaring di tempat tidur. Kalau tidak ada nafas dan suara, mungkin burung camar akan memakanku karena mengira aku adalah bangkai yang terbengkalai"

"Berhenti untuk bicara omong kosong, semua akan berakhir pada waktunya. Baik kau, maupun aku. Itu hanya tentang waktu. Hwaiting Bambamaa.."

"Em! Arasseo Lisayaa.." padahal tadi dia sendiri yang berharap mati, dasar anak itu - Bambam.

"Aku ingin keluar, cari udara segar. Kau baik-baik ya Bam? Aku akan cepat kembali. Dan jangan berisik. Jika mommy daddyku tiba, katakan saja kalau aku sedang mencari toilet, karena toilet di sini rusak" Lisa mencabut infusannya, membiarkan tangannya mengelucak setitik darah. Ia berjalan mengambil jaketnya dan memakaikannya pada tubuhnya yang sedikit dingin, meraih topi berwarna kuning untuk menutupi rambut panjangnya yang berwarna coklat.

"Yak Lisa, bagaimana kalau mereka tahu kau berbohong? Sedangkan aku tidak mau melindungimu terus untuk berbohong pada orang tuamu"

"Kalau kau tidak mau berbohong, katakan saja tidak tahu"

"Sampai kapan kau akan kabur seperti ini, Lisa?"

"Aku hanya akan pergi sebentar Bam, di luar langit sedang cerah. Bye Bambam"

"Yak Lalisa.. Aish! Anak itu memang benar-benar nakal" pekik Bambam yang masih terbaring di sebuah bangsal, merasakan setiap tetesan air infus yang memasuki tubuhnya melalui urat.

Lisa keluar dari kamar rawat yang sudah seperti penjara baginya. Ia hendak memasuki lift namun ibu dan ayahnya melihat anak itu kabur lagi dari ruang rawatnya.

Bagai dikejar anjing, Lisa berlari ke sana kemari di antara pasien dan perawat yang berlalu-lalang. Membuat sebuah keributan kecil, menambah pekerjaan lagi bagi kedua orang tuanya yang baru saja datang. Anak itu berlari cepat meninggalkan lantai 5 tempat ia dirawat tersebut.

Self Healing ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang