Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SUARA pukulan keras layaknya orang sedang dihajar terdengar jelas di sebuah gang. Banyak orang berlalu lalang, namun tak ada satupun yang peduli dengan situasi di dalam gang itu. Namun ada satu anak lelaki yang sepertinya sedang kurangan kerjaan, dia adalah Hanma Shuji.
Hanma tau pasti ada apa didalam gang itu, tetapi entah kenapa kakinya malah berjalan ke gang itu.
Dan benar dugaan Hanma. Disana ada seorang lelaki paruh baya yang sedang memukuli anak kecil yang mungkin seumuran denganya. Tetapi anehnya, anak yang dihajar hanya diam dan menatap datar lelaki di depannya.
Hanma mendekat, tak sengaja mata kuning kecoklatannya bersibobok dengan mata abu-abu yang kelam dan tak memiliki cahaya itu. Entah tertarik atau bagaimana, Hanma spontan menyeringai dan memukul tengkuk seorang lelaki yang mengahajar anak tadi hingga pingsan.
"Tsk! Malesin," gumam Hanma yang tersenyum tipis. Hanma menolehkan kepalanya. "Oi! Namamu?" tanya Hanma pada anak dihadapannya.
"Kaize, Kaize (m/n)." (M/n) menatap polos kearah Hanma atau tepatnya kagum dengan Hanma yang mengalahkan 'ayah'-nya sekejap mata.
Setelah itu Hanma langsung meninggalkan (m/n) membuat (m/n) menatap Hanma dengan bingung. "Matte!" cegah (m/n). Hanma membalikan badannya dengan malas dan menatap (m/n) yang ternyata sudah ada tepat dihadapanya.
"Namamu?" tanya (m/n) dengan bersemangat.
"Hanma Shuji," jawab Hanma singkat dan melenggang pergi dari hadapan (m/n).
(M/n) tersenyum kecil dan memandang punggung Hanma. "Sou~ka, Hanma Shuji kah? Apa dia bisa ... menjadi boneka─ ah maksudku ... seseorang yang membantuku?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keesokan harinya seperti biasa Hanma menghajar beberapa orang yang mengganggunya. Saat Hanma mengahajar beberapa orang itu Hanma merasa sedang diawasi. Sontak ia menoleh ke belakang dan disana terdapat (m/n) yang sedang menontonnya dengan tersenyum sampai-sampai maniknya membentuk sebuah lengkungan.
"Tsk! Mau apa kau?" acuh Hanma.
"Sugo~i-na kau!" puji (m/n) dengan mata bersemangat. Hanma menatap singkat (m/n) lalu berjalan menjauhi (m/n).
