Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KESEHARIAN (m/n) kini telah berubah. Sekarang ini dia sudah bisa mengendalikan hormonnya yang terkadang menyusahkan orang lain. (m/n) merasakannya, rasa dimana bagian bawahnya tidak akan menegang lagi jika melihat wajah uke-uke yang seperti meminta disanggahi olehnya di markas Killer.
Jujur saja, hormonnya paling meningkat bukan karena godaan, ya memang (m/n) tergolong lemah dalam menghadapi godaan. Tetapi kelemahan sesungguhnya adalah wajah serius, seringaian juga darah yang berada di wajah uke nya.. Sangat aneh jika bisa terangsang karena hal tersebut, ya itulah yang membedakan (m/n).
(m/n) juga golongan manusia yang menyukai rasa sakit.. Masokis istilahnya. Namun rasa sakit yang dimaksud bukan semacam luka luar, melainkan luka dihatinya. Sebab karenanya semakin hatinya tersakiti semakin kuat pula kekuatannya nanti juga semakin merepotkan pula dirinya ketika tidak bisa mengendalikan tubuhnya.
Kejadian ini sudah pernah terjadi di masa lalu. (m/n) baru tersadar dan sekelilingnya hanyalah genangan darah dan tumpukan orang-orang tak sadar yang tak lain adalah anggota Killer itu sendiri.
Tentunya, Runo yang mengenal (m/n) sejak dulu tentu dibuat melongo melihat (m/n) yang kini sedang di rubungi para uke-uke pelacur di bar lantai 2 Killer. Tetapi tangan nakal (m/n) yang biasanya langsung menyelusup ke dalam baju-baju kekurangan bahan itu tidak bergerak sedikitpun. Ia bahkan menyentak uke-uke itu dan menyuruhnya untuk tidak mengganggunya.
Apalagi sekarang (m/n) masih ditahap hampir mabuk yang biasanya bisa meminta para uke-uke itu berada di pahanya untuk sandaran saja. Namun kali ini TIDAK! Tidak ada hal semacam itu!
"Wow, ada apa denganmu.. Apa kau benar-benar (m/n)?! J-jangan-jangan titan jelmaan!" Runo yang berada disamping (m/n) masih terheran-heran tak terkecuali dengan bartender dihadapannya─Hiro yang ikut heran karenanya.
(m/n) terkekeh, "Apaan coba? Titan? Mana ada titan setampan pangeran Kaize (m/n) kan?" Ujar (m/n) sambil tersenyum menjengkelkan. Runo menatap datar (m/n). Oh beneran (m/n) toh, pikirnya.
"Apa yang menyebabkan perubahanmu, ketua?" Tanya Hiro bersweatdrop tanpa membuka matanya dan tangannya masih setia mengelap gelas kaca ditangannya. (m/n) menyangga kepalanya dengan tangan kanannya dan tangan kirinya masih memutar-mutar gelas berisi wine yang sudah hampir habis itu.