(26) SNAKE AWAKENING

948 170 9
                                    

PERTARUNGAN Valhalla sudah hampir mencapai klimaksnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PERTARUNGAN Valhalla sudah hampir mencapai klimaksnya. Di sisi luar arena, (m/n) masih saja berhadapan dengan Runo. Walaupun Runo berpangkat lebih rendah dari (m/n), jangan sesekali meremehkan kekuatannya.

"Tsk! Minggir!!" Teriak (m/n) geram. Runo lagi-lagi tidak menjawab perkataan (m/n) dan membuat tendangan untuk (m/n). Sekali lagi, (m/n) dibuat terus menerus dalam posisi bertahan. Runo memang tadi sempat (m/n) tinju tetapi ia lama-kelamaan tidak sanggup menghajar teman terbaiknya ini.

"Kau tak bisa mengalahkanku hanya dengan menghindari seranganku, (m/n)!" Teriak Runo.

"Cukup, katakan apa.. " Suara (m/n) menjadi dingin. Perlahan ia mendekati Runo dan entah kenapa Runo terpaku dengan (m/n) hingga tak bergerak pada tempatnya.

Buk!

".. Apa Kisaki? Apa dia yang menjadikan alasanmu bertarung denganku?" Tanya (m/n) sambil memeluk Runo. Runo tersentak, maniknya melebar dan terakhir ia tersenyum lirih.

"Salah, kau salah." Kembali lagi Runo melayangkan tendangan pada (m/n), tapi kali ini (m/n) tidak menghindar hingga membuatnya terpental cukup keras.

"Aku.. Aku sudah muak dengan permainan-permainan yang kau lakukan." Ujar Runo dingin pada (m/n). (m/n) mengusap sudut bibirnya yang berdarah dan kembali menatap Runo.

"Gara-garamu.. Kakakku menghilang! Semua.. Semua salahmu sialan!" Teriak Runo.

Deg!

"R-runo.. " Tubuh (m/n) melemas, ia pun mulai meremas surainya saat memori lama yang benar-benar ia ingin lupakan meluap di pikirannya.

"Ku pikir Runo tidak memikirkannya lagi, i-ini salahku.. Benar Runo, ini salahku.. Gara-garaku─"

BRAK!

Runo tak mau menyia-nyiakan kesempatan langsung kembali menghajar habis-habisan (m/n) sambil..

Menangis.

Runo benar-benar menangis, sedangkan (m/n) tersentak sadar saat air mata Runo itu mengenai pipinya.

"R-runo.. " Batin (m/n) menatap lirih Runo.

"(M/n).. Maafkan aku.. " Batin Runo yang tak bisa terungkap di depan (m/n). Tanpa henti Runo terus menerus meninju wajah (m/n) sambil menangis.

"R-runo.. " Gumam (m/n) sebelum ia..

BRAK!

(m/n) akhirnya menendang kuat Runo hingga pingsan ditempat. (m/n) bangkit dari posisi dan menatap lirih Runo. Runo tadi mencoba menghancurkan mental (m/n) rupanya.. Itu cukup berhasil.

"Kisaki sialan, HAHAHAHA." (m/n) menutupi sebagian wajahnya dengan tangan kanannya seperti gaya Hanma. "Kau.. Kau yang terbaik Kisaki!!" Teriak (m/n) sambil menyeringai lebar.


Ah, sepertinya (m/n) menikmati permainan Kisaki.. Hm, atau tidak?

Tangan (m/n) mengepal erat, ia merasa bersalah dengan Runo di satu sisi ia juga merasa marah pada Kisaki. (m/n) tak suka jika memori lama menyakitkannya terputar kembali dalam otaknya tetapi, kali ini berbeda. Kali ini ia sudah menyadarinya, kalau dirinya benar-benar salah.

𝐒𝐀𝐅𝐄𝐑 :: 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 tokyo revengers male reader.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang