"Bisakah kau.. Membawa Baji kembali?"
Pertanyaan yang dilontarkan Mikey sontak menjadikan (m/n) terdiam dan memandang Mikey lirih. Permainan dalam prinsipnya adalah tak tahu apa yang terjadi berikutnya, yang terpenting permainannya akan terus berlanjut.
(m/n) menghela nafas dengan berat dan mengusap-usap surai hitamnya kasar. "Wakatta, akan ku usahakan." Jawab (m/n).
Mikey tersenyum. "Terima kasih."
Semakin dipikirkan, rupanya semakin susah pula permintaan Mikey kali ini. Bukan semacam dorayaki atau Taiyaki yang dapat langsung ia beli, namun kali ini benar-benar membuat hati (m/n) bimbang.
Ditambah ia sedikit trauma dengan mimpi buruknya beberapa hari yang lalu, yang sialnya tadi malam malah terulang kembali, dimana Baji mati didepan matanya sendiri. Kalau saja mimpinya itu menjadi kenyataan.. Entah apa yang akan terjadi berikutnya.
"Huh.. Aku baru ingat hampir 1 bulanan aku tidak masuk sekolah, apa aku akan dikeluarkan?" Gerutu (m/n) semakin membuatnya frustasi. Dengan geram (m/n) mengusap-usap surainya kasar.
"Arrgh! Kenapa jadi begini? Aku kan bukan tipe orang yang mudah marah.. Haah! Apa-apaan ini..? Aku.. " (m/n) menjeda kalimatnya dan menatap kedua tangannya.
"Aku sudah berubah." Lanjutnya. (m/n) kini merasakannya, ia tak bisa menjadi setenang dulu, tak bisa sesadis dulu, dan tak sedingin dulu. Perubahan yang ekstrim semacam ini biasanya terjadi karena (m/n) terkena goncangan mental atau semacamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐀𝐅𝐄𝐑 :: 𝐂𝐇𝐀𝐍𝐆𝐄 tokyo revengers male reader.
Fanfiction𝐓𝐎𝐊𝐑𝐄𝐕 𝐗 𝐒𝐌𝐑 ─🥀 › 〉 :📂: .ೃ ⠀⠀⠀VELLO' © KEN WAKUI ⠀⠀Anak gila yang suka bertarung menyebutnya dengan permainan darah. Dalam gelapnya malam dia melahap seluruh panggung untuk dirinya sendiri. Hingga tiba seseorang yang membuat panggung itu...