Karena aku lom penah pamerin foto ini di sini, jadi ya beginilah
.
.
.
.
"Aku tidak percaya aku masih harus berurusan dengan Cooperstone Institute bahkan setelah aku lulus! Ditambah lagi, bertemu dengan kalian?" keluh Seonghwa.
Saat ini ia sedang berada di dalam ruangan rapat restoran miliknya. Hendak mengadakan pertemuan formal bersama para alumni Cooperstone Institute yang seangkatan dengannya. Duduk di kursi putarnya dengan dagu yang ia tempelkan pada tangannya. Terlihat betul tidak bersemangat dengan kemungkinan pembicaraan membosankan beberapa jam ke depan mengenai organisasi mahasiswa yang seharusnya sudah ia selesaikan.
Mereka memang sudah lulus dan wisuda pada pertengahan tahun tiga bulan lalu tapi itu kan urusan pendidikannya. Tidak untuk BEM-nya. Mereka masih belum melakukan serah terima jabatan.
Umumnya perguruan tinggi memiliki ketua BEM yang masih berada di tingkat tiga, sehingga mahasiswa tingkat empat sudah lengser dan bisa memfokuskan diri pada final paper atau skripsi.
Tapi Seonghwa dan teman-temannya menuntut ilmu di perguruan tinggi khusus demigod. Mereka tidak hanya memiliki kurikulum yang berbeda, tapi juga sistem organisasi yang berbeda dengan kampus biasa.
Dengan kata lain meskipun sudah lulus dan berprofesi sebagai pilot, Hongjoong masih berstatus sebagai ketua BEM. Dan sekarang mereka akan mengumpulkan teman-teman satu organisasinya untuk untuk membahas perihal siapa yang akan menjadi penerus mereka, terutama ketuanya.
Untuk saat ini mereka akan melakukan rapat untuk angkatannya, setelah mereka memilih tiga kandidat, barulah mereka akan mengadakan pertemuan berikutnya dengan anggota BEM yang masih berkuliah di tingkat pertama sampai empat. Bermufakat. Melakukan voting sampai akhirnya menentukan siapa yang menjabat.
Rapat kali ini dilakukan di luar kampus karena mereka yang sudah lulus tentu ingin merasakan suasana baru. Maka dipilihlah restoran Seonghwa setelah semuanya setuju ketika sebelumnya Seonghwa mengusulkan.
Jam makan malam sudah lewat, langit di luar jendela sudah gelap. Malam hari memang melelahkan dan seharusnya itu saatnya mereka menutup hari. Tapi pagi sampai sore semuanya harus mengurusi kesibukannya masing-masing termasuk Seonghwa dan Hongjoong. Maka dipilihlah jam ini untuk waktu diskusi.
"Oh ayolah Park Seonghwa jangan mengeluh begitu. Kau sebenarnya merindukan perkumpulan ini dan merasa senang bisa berkumpul kembali, iya kan?" goda Dahyun yang duduk di sebelahnya dan terlihat sebagai yang paling bersemangat di antara anggota lainnya.
"Tutup mulutmu Kim Dahyun. Aku sedang kesal," Seonghwa berkomentar sinis. Dahyun jadi menjauh sedikit. Kenapa dengan Park Seonghwa? pikirnya.
"Sudahlah Dahyun, jangan ganggu dia. Kalau dia menghancurkanmu nanti bisa bahaya," Hongjoong memperingatkan. Demi kebaikan temannya itu juga, masalah besar kalau rapat formal berubah menjadi pertumpahan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Sudah Terbit] 🔞 Dancing Like Butterfly Wings 🦋 YunGi [⏹]
FanfictionWhen the social butterfly meets the butterfly queen Son of Poseidon × Son of Hades MPREG #1 ichinisan1-3 #2 olympians #3 songmingi #5 slash #10 jungyunho #29 out of 186 minyun ©2020, ichinisan1-3