W A R M : With All Roasting Me

2.3K 269 98
                                    

[ C O P A S / R E M A K E ]

.

.

.

"Mingi, aku kedinginan. Cakraku habis sehingga aku tidak bisa mengeluarkan apiku," keluh Yeosang yang menghampiri Mingi yang sedang mengerjakan tugas kelompok kelas mata kuliah umum berdua bersama Wooyoung di meja dan bangku pusat taman belakang kampus.

Ini sudah jam sembilan malam, tentu saja udara malam di musim gugur sangatlah dingin. Yeosang akan segera kembali ke dalam kamar asrama setelah ini.

"Baiklah, pakailah ini." Mingi menyerahkan mantel tebalnya pada Yeosang. Ia pikir ia tidak begitu membutuhkannya mengingat seharian ini dia tidak banyak menggunakan superpower sehingga masih banyak persediaan cakra dalam tubuhnya. Jika kedinginan, ia bisa mengeluarkan api dari tubuhnya sendiri. Atau meningkatkan suhu tubuhnya.

"Ah, terima kasih banyak Song Mingi. Aku akan mengembalikannya besok di kelas ilmu kedewaan."

Mingi sempat mengangguk dan tersenyum sebelum Yeosang pamit dan berlalu.

Tidak lama kemudian datanglah Yunho yang langsung mendudukkan diri di samping Mingi dengan hati-hati. Mengelusi baby bump tujuh bulannya perlahan.

"Aku tadi habis sparring dengan San," cerita Yunho tanpa ditanya.

"Lalu? Siapa yang menang?" tanya Mingi yang membagi atensi antara tugas kuliahnya dan sang kekasih yang duduk di sampingnya.

"Aku! Hahaha... Kenapa ya? Kurasa dia berlatih tidak sebaik aku." Atau entah San yang mengalah karena tidak ingin menyakiti Yunho. Tapi tetap ingin menuruti permintaan Yunho yang memaksanya untuk bermain pedang.

"Bagaimana rasanya melawan Choi San?" tanya Wooyoung yang duduk berhadapan dengan keduanya yang akhirnya masuk ke dalam percakapan.

"Cukup sulit. Kami adalah lawan yang imbang."

"Siapa yang bisa mengalahkan kalian dalam adu kekuatan fisik?"

"Seonghwa hyung dan Jongho tentu saja. Tapi kalian juga hebat kok. Kau bisa melakukan banyak hal," ujar Yunho pada Mingi, "dan kau bisa mengoperasikan panah," lanjutnya pada Wooyoung.

"Yeah, superpowerku memang sangat berguna. Tapi kalau panahnya Jung Wooyoung, malah membawa bencana!" Ujar Mingi lalu sepasang kekasih itu tertawa.

"Sialan kau. Tidak tahu saja kalau panahku bisa membawa banyak kebahagiaan," ujar Wooyoung tidak terima, lalu menoleh pada Yunho, "Dan kau, apa maksudmu datang-datang membicarakan tentang San di depanku? Merusak mood saja, dasar gendut." Ia mengejek, padahal Yunho baru saja memujinya. Mingi yang berkelakar soal kekuatan Wooyoung, tapi malah Yunho yang kena ledekan putra Eros itu. Sial sekali nasib Yunho.

"Aku tidak gendut. Badanku memang besar dari sananya."

"Kau gendut. Sudahlah terima saja. Gendut. Jelek. Lembek. Menjijikkan. Aku heran kenapa Mingi masih mau pacaran denganmu yang badannya sejelek itu."

Yunho menarik napas dalam dalam, mengembuskannya perlahan. Mencoba untuk merelaksasikan dirinya agar tidak merasa tertekan. "Kuanggap itu sebagai pujian, terima kasih banyak. Mingi memang baik sekali." Ia tersenyum manis pada Wooyoung. Yang disenyumi melanjutkan pengerjaan tugas kuliah dengan wajah ditekuk. Mingi mengusak puncak kepala Yunho sebagai reward atas kesabarannya.

"Setelah bertarung seharusnya aku kepanasan karena keringat. Tapi aku malah kedinginan, entah karena ini adalah malam di musim gugur?" Keluh Yunho.

Mingi segera mendekap Yunho dengan erat. Ia memanaskan tubuhnya, seperti werewolf yang bisa meningkatkan suhu tubuhnya. Mengalirkan kehangatan itu ke tubuh Yunho.

"Bagaimana? Sudah merasa lebih hangat?" Tanya Mingi lembut di telinga kekasihnya.

Yunho hanya tersenyum malu malu dan mengangguk sebagai jawaban.

Wooyoung sebagai putra Cupid seharusnya merasa bangga dan lega melihat itu. Tapi mungkin karena ia hanya setengah dewa dan kebetulan adalah seorang jomblo ngenes--ditambah menjadi obat nyamuk di antara sepasang demigod yang sedang bermesraan--ia menjadi kesal sendiri.

"Mingi, aku juga kedinginan nih," ujar Wooyoung mengusik kemesraan sepasang temannya.

Mingi menunjukkan senyuman manis serupa yang diberikan untuk Yunho, pada Wooyoung, seraya berkata,

"Sini, mau kubakar tubuhmu?"

"..."

.

.

.

.

YS: "Aku kedinginan."

MG: "Ini, pakailah mantelku."

YH: "Aku kedinginan."

MG: *peluk Yunho*

WY: "Mingi, aku juga kedinginan."

MG:

.

.

.

.

Karena bingung buat lanjutan ff ini, yodah akhirnya kukasih drabble ini aja dulu :')

Tadinya aku mo bikin yunho keguguran gitu biar dia ga perlu cuti kuliah sebulan dua bulan dan bisa ikut wisuda tepat waktu, tapi aku ga tega 😭

[Sudah Terbit] 🔞 Dancing Like Butterfly Wings 🦋 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang