Cross beam in the midst of Aphrodisia and Darius' Liaison

2.4K 237 139
                                    

[Republished karena banyak yg ngeluh dan protes ini diapus :3]

WARNING!!!

- Aku lagi mode ga kreatif, jadi lagi lagi ini remake dari ff ku yg lain. Jadi kalo ngerasa pernah baca ini sebelumnya dengan cast berbeda itu bukan plagiat

- Setting waktu mundur dari chapter kemarin, lebih tepatnya saat semua baru naik tingkat

.

.

.

.

"...Berkelakar tentang penjualan jiwa, berkelakar tentang pertukaran... Seakan tiada yang sakral. Oh, wahai penguasa, kejayaanmu itu fana. Mereka memujamu untuk saat ini saja. Marilah berkelakar tentang mentari yang berusaha berhenti bertanya: Sampai kapan? Ia tidak lelah. Namun kau lelah..."

Yeosang tidak menghiraukan Jongho yang baru saja berjalan keluar dari kamar mandi dalam kondisi bertelanjang dada dan rambut yang basah. Pemuda berwajah sangar itu hanya menutupi bagian terpenting menggunakan handuk putih dan menampilkan torso kecokelatannya.

Pemuda satunya terlalu sibuk dengan naskah drama di tangannya. Ia bermonolog–yang seharusnya berdialog–ketika melakukan gestur yang sesuai. Ekspresi wajah, gerak-gerik tangan dan tubuh begitu penting dalam dunia teater drama. Untuk festival non-akademik tahunan yang diselenggarakan Cooperstone Institute dalam rangka penyegaran otak di tengah-tengah kesibukan penyusunan skripsi, tugas kampus yang bertumpuk dan lain-lain yang membuat seluruh penghuni perguruan tinggi khusus demigod itu sakit kepala, klub teater yang baru saja diikuti Yeosang tahun ini akan menampilkan sebuah drama musikal istimewa berlatar belakang era kerajaan Victoria di Inggris Raya. Berterimakasihlah pada Choi Yeonjun teman satu klub-nya yang dengan dengan suatu cara–entah apa–membuat Yeosang terpilih untuk memainkan peran sebagai seorang pria–ayolah, Olympus pun tahu melakukan crossdressing itu sangatlah melelahkan. Rambut palsu yang membuat kepanasan, payudara palsu yang tampak menggelikan, sepatu hak tinggi yang menyakitkan, dan hal menyebalkan lainnya. Yeosang mendapatkan bagian sebagai salah satu pemeran utama meskipun bukan menjadi first male leadia harus berusaha lebih keras untuk bisa mencapai kehormatan itu. Setidaknya dengan kekurangan tokoh wanita di dalam klub itu bukan ia yang terpilih menjadi pemeran wanita itu.

"Apa yang akan kau tampilkan?" Yeosang bertanya ketika menjeda latihannya.

"Apa lagi memangnya selain pertunjukan beladiri?"

"Tapi pasti ada sesuatu yang baru kan? Tidak mungkin sebuah klub kampus menampilkan hal yang sama di setiap tahunnya. Apalagi jika yang kau bicarakan adalah klub Taekwondo yang kau ikuti itu."

Benar sekali. Yeosang dan Jongho tadinya merupakan salah satu mahasiswa kupu-kupu. Kuliah-pulang-kuliah-pulang. Yang tidak mengikuti organisasi apapun dengan alasan berbeda. Yeosang memfokuskan diri pada mata kuliah untuk meninggikan skor IPK dan meraih predikat cumlaude saat lulus nanti, Jongho hanya pergi kuliah begitu saja yang penting dapat ijazah dan gelar Sarjana. Tapi karena Yeosang sudah mendapatkan skor nyaris sempurna yakni 3.9 dan bisa dipastikan untuk mendapatkan goals-nya, ia pikir tidak ada salahnya untuk mengikuti sebuah klub sebelum ia lulus dan meninggalkan perguruan tinggi ini. Dan untuk Jongho, ia dibujuk–menjurus dipaksa–Yunho dan San untuk bergabung dengan Taekwondo agar di acara open house nanti putra Ares itu bisa memamerkan kebolehannya dalam adu kekuatan fisik untuk memikat mahasiswa baru bergabung di dalam klub itu. Setelahnya, Jongho akan keluar lagi. Socializing is not his style, just like Mingi.

"Tentu saja tahun ini akan berbeda, karena ada aku."

"Apa itu? Coba tunjukkan padaku." Putra Aphrodite itu meminta dengan antusias hingga matanya berbinar penuh antisipasi.

[Sudah Terbit] 🔞 Dancing Like Butterfly Wings 🦋 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang