[Sudah Terbit] 🔞 Dancing Like Butterfly Wings 🦋 YunGi [⏹]

Beginning of the end

Yeosang dan Jongho bergabung di dalam kerumunan koridor gedung fakultas strategi pertahanan, fakultas dimana jurusan militer tempat Jongho menuntut ilmu berada. Yeosang yang menjemput Jongho untuk makan siang karena ia yang selesai kelas duluan. Tidak masalah, gedung ini berada tidak jauh dari gedung fakultas teknik, lagipula.

Jadi, yang mereka kerumuni bukanlah berbagai macam informasi yang ditempel para mahasiswa di atas permukaan mading kampus, melainkan layar lebar TV plasma yang sedang menayangkan berita di channel Cooperstone Institute, yang dibawakan oleh anggota klub broadcast. Yang bertugas untuk hari ini adalah sang senior paling pro dalam bidang ini, siapa lagi kalau bukan Jung Yunho?

Jung Yunho terlihat tampan dan gagah dengan balutan kemeja dan jas biru tuanya.

"Kalau sedang di TV, tidak ada yang tahu kalau kemarin Yunho hyung baru saja menangis ketika menonton telenovela bersamaku," Jongho berbisik kepada kekasihnya.

Yeosang hanya melempar senyum kecil. Menahan komentar kalau Jongho sama cengengnya ketika mereka menonton telenovela bersama. Sejak selesai dengan tugas akhir mereka, jarang sekali kelompok kecil pertemanan mereka bisa berkumpul bersama. Kebetulan minggu kemarin Yunho sedang tidak ada tugas dinas luar kemana-mana dan Jongho juga sedang tidak begitu disibukkan dengan tugas jaganya. Jadi Yeosang mengundang Yunho untuk datang ke kamar mereka. Ia memesan pizza dan menyiapkan berbagai permainan. Dan karena Yeosang menang permainan UNO, ia berhak memilih apa yang mereka tonton malam itu. Jadi ia memilih Marimar.

Tidak disangka dua beruang itu terbawa suasana setelah beberapa episode.

Yeosang pikirannya kini kembali ke saat ini, karena tiba-tiba saja Jongho menggenggam tangannya. Akhir-akhir ini kekasihnya yang lebih muda ini mulai lebih sering berinisiatif memulai sentuhan di publik.

Lucu juga kalau mengingat dulu anak ini anti sekali ia pegang-pegang kalau sedang di luar.

"Jangan terpisah, semakin banyak orang yang datang," Jongho beralasan, mengeratkan genggaman. Yeosang tentu saja tidak akan melempar komentar.

Anak-anak jurusan militer, tidak, tidak hanya mereka, melainkan semua mahasiswa dari segala jurusan yang sedang menonton TV di koridor gedung masing-masing, menyaksikan bagaimana Yunho menyampaikan berita penting tentang bagaimana anak-anak setan, iblis, hantu dan makhluk astral lainnya yang tinggal di Underworld, berlari ketakutan bahkan sampai menangis ke pelukan orangtua setannya, ketika secara tidak sengaja berpapasan dengan Mingi.

Mereka bahkan menayangkan klip yang kemarin sempat diambil oleh salah satu reporter mereka yaitu Hwang Hyunjin dan kameramen kesayangannya yaitu Yang Jeongin, yang mewawancarai singkat beberapa ibu setan yang anaknya sedang menangis. Mereka menyampaikan bahwa anak-anaknya bilang demigod sangatlah mengerikan. Mereka—termasuk anak-anak Lucifer—yang masih polos menggeneralisasikan bahwa semua semua demigod itu semenyeramkan Song Mingi. Padahal mereka belum melihat demigod lain yang lebih indah.

Yunho membawakan dua berita tidak penting lain setelahnya. Tapi justru berita tidak penting itu yang sangat menghibur mahasiswa yang baru saja melewati minggu ujian semester. Untuk bahan tayangan berita besok mungkin maju ke sesi interview secara langsung dengan mengundang bintang tamu ke dalam studio mereka, tapi anggota lain yang akan mendapatkan giliran. Yunho sudah punya jadwalnya sendiri. Sudah mau lengser malah. Sebentar lagi kan angkatannya akan lulus, lalu melakukan upacara wisuda. Setelah itu keluar dari seluruh tanggung jawab Cooperstone Insitute, dan satu beban selesai. Tinggal menghadapi dunia kerja orang dewasa yang mungkin akan lebih berat, tapi mungkin juga tidak akan terlalu berat, mengingat mereka adalah setengah dewa yang akan bekerja di dunia manusia.

Kalau fresh graduate dari kalangan muggle hanya bisa menjadi karyawan biasa, demigod yang memiliki ijazah Cooperstone Institute bisa langsung memanjat ke posisi kepala seksi atau bos di divisi masing-masing.