When the social butterfly meets the butterfly queen

13.3K 609 830
                                    

Dancing like butterfly wings.

The wings belong to Jung Yunho and Song Mingi.

Since they are butterflies.

Different kind of butterflies.

Yunho is a social butterfly.

When Mingi is a butterfly queen.

And both are dancers.

So why not?

Faktanya, Yunho sangat suka bersosialisasi.

Ketika katanya, Mingi adalah seorang biseksual.

Katanya.

Iya, katanya.

Itu hanyalah sebuah desas-desus dari Jung Wooyoung si biang gosip. Meskipun ia putra Eros atau Cupid, bukan berarti ia bisa menentukan takdir romansa seseorang. Biasanya ia sangat ahli dalam mengidentifikasi perasaan dan orientasi seksual seseorang, selama ia mengobservasi atau setidaknya diberikan bahan kronologis untuk diteliti. Tapi Song Mingi sang putra Hades sangat misterius. Terlalu misterius malah. Tidak banyak yang mengenal dan mengetahui kepribadiannya. Jadi apapun yang Wooyoung sebarkan tentang Mingi pada semua orang di kampusnya, itu semua hanya mengira-ngira. Bahkan lebih buruk, mengada-ada.

Karena nyatanya, Mingi tidak pernah menunjukkan pada siapa ia menambatkan hatinya.

Setiap kali jam mata kuliah dan acara bimbingan laporan magang usai, ia selalu kembali ke asrama dengan segera.

Ia terlalu sibuk melakukan penelitian.

Tidak ada acara jalan-jalan. Tidak ada nongkrong di restoran. Tidak ada kumpul-kumpul dengan teman.

Ia bahkan ragu apakah ia punya teman?

Ia tidak pernah memiliki waktu untuk repot-repot menyapa seseorang.

Ia hanya ingin segera pulang. Ingin cepat-cepat melunasi laporan magang. Ingin cepat-cepat memiliki waktu luang.

Ia akan kembali secepat mungkin meskipun ia memiliki Yunho sang putra Poseidon sebagai roommate-nya. Karena Yunho atau pemilik nama demigod Phaedon ini adalah si kupu-kupu sosial yang terlalu sibuk bergaul dan beraktivitas di beberapa organisasi kampus yang ia ikuti, apalagi ia adalah seorang Ketua Himpunan Jurusan Kelautan. Belum lagi ia juga adalah anggota klub basket, klub memasak, klub pecinta alam, dan klub broadcast sebagai pembawa berita. Ia akan selalu kembali larut malam karena dalam tujuh hari ia harus membagi dengan baik waktunya. Jadi siang dan petang hari kamar keduanya begitu sepi, tapi Mingi tidak pernah merasa kesepian. Karena sepi adalah segala yang ia butuhkan.

Setiap kali Yunho kembali pulang ke asrama di malam hari, ia tidak pernah melihat sosok Mingi. Putra Hades pemilik nama demigod Thanos itu selalu menghilangkan diri. Dan Yunho hanya baru bisa melihat sosok itu di pagi hari ketika membuka mata. Mingi akan berada di sana, tertidur di ranjang seberangnya, menjadi objek utama yang jatuh di belakang retinanya. Menjadi sebuah pemandangan yang akan ia lihat untuk pertama kali di setiap pagi.

Lebih dari satu semester keduanya menjadi teman sekamar, pemuda berambut biru muda sebiru samudera itu tidak pernah tahu apa saja kegiatan yang Mingi sehari-hari lakukan. Yang secara ironis membuat ia jadi lebih mengenal orang-orang di luar sana lebih banyak ketimbang teman sekamarnya sendiri. Kamar asrama hanya menjadi tempat numpang tidur, tanpa menjadi sarana mendekatkan diri.

Begitulah Song Mingi.

Dipenuhi dengan misteri.

Putra Hades memang.

Membuat Yunho terkadang bertanya-tanya. Apa yang berada dalam kepala anak rantau Underworld itu?

Sedikit Yunho merasa syok, karena selama hampir tiga tahun menuntut ilmu di perguruan tinggi khusus demigod bernama Cooperstone Institute ini, ia tidak pernah mendapatkan roommate semisterius ini. Tidak seperti ketika ia menjadi teman sekamar Choi Jongho sang putra Ares di tahun sebelumnya, dan Park Seonghwa sang putra Hera di tahun sebelumnya lagi.

[Sudah Terbit] 🔞 Dancing Like Butterfly Wings 🦋 YunGi [⏹]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang