"gue males sekolah dan ga mau sekolah."
"BEL? GOBLOK. MASA DEPAN LO GIMANA?"
"nih ada di samping gue hehe." Bella melirik ke arah Jaehyun.
Jisung hanya menatapnya geli. Sesekali ia mengumpat karena melihat kakaknya yang seperti sok berwibawa di depan Bella. Padahal ya tidak se berwibawa itu.
"Sekolah, Bell." Titah Jaehyun.
"Ga."
"Sekolah."
"Gamau."
"Sekolah, sayang."
"Gamau, Mas Jaehyun."
Jaehyun mengusap wajahnya kasar. Keras kepala sekali istrinya ini. Sedangkan Jisung sudah menutup kedua telinganya rapat-rapat karena lelah mendengar perdebatan mereka.
"Yaudah deh gue sekolah. Tunggu 30 menit, gue mau siap-siap."
Setelah Bella pergi untuk siap-siap, kedua kakak beradik itu menghela nafasnya lega.
"Rese banget istri lo."
"Bawaan bumil."
"HAHHHH???!!!!!"
Selama perjalanan dalam menuju sekolah, mereka bertiga hanya diam saja. Tidak ada yang memulai percakapan sama sekali. Bella yang merasa situasinya sangat canggung, ia merasa bingung. Mengapa tumben sekali jadi diam-diaman begini.
"Diem aja. Ngobrol kek."
Tetap diam.
"Woi! Gue di anggurin ini?!"
"Sensi banget." Sinis Jisung.
"Bawaan bumil." Lanjut Jaehyun.
"DIHHH?? BUMIL BUMIL MATA LO."
Sesampainya mereka di sekolah, mereka langsung turun dan berpamitan pada Jaehyun. Oke, Bella baru ingat ia tidak membawa penggaris dan Jaehyun sudah pergi. Ah tidak apa lah bisa saja gurunya tidak datang hari ini.
"Jung Bella!"
Orang-orang di sekitar Bella kaget. Sejak kapan marga Bella berubah menjadi Jung?
"Lohh lo ganti marga?"
"Mama lo nikah lagi ya?"
"Jangan-jangan lo nikah muda?"
"Iya nih nikah sama gue." Ucap Jisung sambil merangkul bahu Bella.
"Najis." Bella melenggang pergi tanpa mempedulikan Jisung.
"Ga usah di bawa serius. Mungkin Yura salah sebut marga. Yura mau manggil Bella tapi tiba-tiba keinget marga gue makanya salah sebut. Ya kan, Yur?" Ucap Jisung yang langsung dibalas anggukan oleh Yura.
"Tuh kan salah ngomong dia."
Siswa siswi di sekitar sana mengangguk paham. Sedikit masuk akal sih.
Di sisi lain Jaehyun sedang bermain truth or dare dengan Jeno. Keduanya selalu memilih truth hingga akhirnya mereka merasa bosan. Sangat tidak menantang sekali.
"Switch to dare or dare."
Jeno mulai memutar botolnya. Dan botol pun berhenti mengarah ke Jaehyun.
"So, what's the dare?"
"Bilang ke adek gue kalau lo itu gay."
"WHUT??!!!! NO!!"
"GEMBEL BANGET BARU DI KASIH DARE BEGITU DOANG."
"ganti."
"Ga. Lemah lo."
"Oke."
"Bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable | JJH
Fanfictionternyata menikah dengan Jaehyun tidak semenyenangkan yang ia kira.