Vote!
***
Haechan memasuki ruangan sehun, ia merasa sedikit aneh. Untuk apa dirinya dipanggil? Dia juga tidak melalukan kesalahan. "Sial." gumamnya pelan tanpa sadar.
"Kamu bilang apa tadi, lee haechan?" sang oknum terperanjat kaget. Padahal ia hanya bergumam kecil tapi guru ini masih bisa mendengarnya.
"Duduk. Ada yang mau saya tanyakan." haechan mengangguk pelan lalu mendudukan dirinya di kursi yang berhadapan dengan sehun.
"Pak, kalau mau marahin saya tentang pr saya udah ngerjain kok, suer." ucapnya dahulu sambil membentuk jarinya seperti huruf V.
Sehun terkekeh pelan. "Bukan itu." haechan mengerutkan dahinya bingung. Sehun menghela nafasnya pelan sebelum bicara lagi.
"Kamu kenal dengan bella?" tanyanya. Haechan mengangguk pelan.
"Dia sahabat saya pak. Kenapa pak?"
"Dia sekarang tidak masuk karena kasus penculikan 2 hari lalu?" tanya nya. Lagi. Haechan hanya menganggukan kepalanya.
"Seo johnny." gumam sehun pelan. Haechan mendengar samar-samar hanya kata 'seo'.
"Seo? Siapa?" tanya nya dalam hati.
"Kamu boleh kembali ke kelas. Ah, tolong bawakan buku ini dan kerjakan halaman 47 saja. Saya mungkin tidak akan mengajar karena kurang enak badan." ucap sehun final.
Haechan bersorak dalam hati karena sehun tidak mengajar hari ini. Namun tetap ada tugas, ck. Menyusahkan.
Sesampainya dikelas, ia langsung dikerumuni oleh teman-temannya yang penasaran kenapa haechan bisa dipanggil oleh sehun.
"Awas! Aku tidak bisa lewat, sialan!" ucap haechan. Bisa-bisa buku-buku yang ada di tangannya jatuh semua.
"Aku hanya dipanggil untuk mengambil buku. Awas!" ucap haechan final lalu dengan sengaja menabrak kerumunan tersebut.
"Hanya masuk ruang guru saja begini, apalagi masuk BK." gumamnya. "Ada tugas dari pak sehun. Kerjakan halaman 47 dan aku tidak tau dikumpulkan kapan."
"Tugas? Lagi?" tanya woojin yang dibalas anggukan oleh haechan.
Murid yang ada di kelas mulai duduk dengan malas. Hampir seluruh murid di kelas sedang mencaci maki sehun, kecuali jaemin. Jaemin terlihat senang dengan tugasnya.
"Sudah ada kalkulator tapi masih saja disuruh menghitung." keluh soobin. Serentak anak-anak membenarkan kata soobin barusan.
Haechan mulai duduk di kursinya. Ia tidak mengerjakan tugas melainkan tidur dengan kedua tangan dilipat di atas meja.
"Apa yang kau bahas dengan pak sehun, chan?" tanya renjun. Haechan menoleh sebentar.
"Hanya menanyakan bella." ucapnya pelan. Renjun merasa aneh kenapa gurunya itu menanyakan bella? Tumben. Renjun tak mau ambil pusing, ia mulai mengerjakan tugasnya.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable | JJH
Fanfictionternyata menikah dengan Jaehyun tidak semenyenangkan yang ia kira.