"Semoga firasat saya salah"
***"Gue kira beneran."
"Kalau beneran, emangnya kamu mau?"
Bella terdiam. Ada benarnya juga apa yang dikatakan jaehyun tadi. Sedari tadi jaehyun hanya tersenyum kecil melihat bella yang sedang mematung.
"Jangan di pikirin. Saya cuma bercanda." bella hanya mengangguk.
"Saya mau ke kantor dulu. Ada meeting dadakan." jaehyun berjalan menuju kamar untuk mengganti baju.
Beberapa menit kemudian jaehyun berjalan menuju ruang tamu. Ia terlihat seperti kesusahan memakai dasi. Bella tersenyum remeh lalu menghampiri jaehyun dan membantu memakaikan dasinya.
"Kalau ga bisa pasang dasi tuh bilang, minta tolong ke orang terdekat."
"Uhukk..uhukk.. Bel, dasinya kekencengan." Ucap jaehyun sambil memegang tangan bella.
"A-ah maaf sengaja." Bella tersenyum meledek lalu berjalan menuju kamar jisung.
"Semangat kerjanya jangan males-malesan!" Teriak bella.
"Berisik kamu."
.
.
.
.
.
.
.
.
"JISUNGGG RICHENLE IN HEREEE!!" teriak chenle lalu memeluk jisung yang sedang berbaring.
"Berat le, ga bisa nafas gue."
Chenle akhirnya berpindah posisi menjadi duduk. Ia memandang jisung sekilas. Jarang sekali jisung sakit tapi kenapa ia sakit sekarang?
"Apa lo liat-liat?"
"Gue punya mata."
Brakk!
"WOAHHH KAMJAGIII—BISA GA PELAN-PELAN BUKA PINTUNYA?" ucap kedua lelaki itu berbarengan.
"Sok histeris banget lo berdua. Gimana jisung udah mendingan?"
"Masih sedikit pusing. Pijitin dong bel." titah jisung sambil mengusap-usap pelipisnya.
Bella hanya berdecak malas lalu menghampiri jisung. Ia dengan malas memijit pelan kening sahabatnya. Tak lama kemudian jisung tertidur pulas dengan wajah yang sangat tenang. Chenle sedari tadi sudah pulang karena urusan mendesak. Sok sibuk memang.
Bella berjalan menuju ruang tamu untuk membaca buku. Setelah bosan membaca buku, ia menyalakan televisi dan muncul lah berita.
"Penculikan gadis berumur 18 tahun ber inisial AF di duga meninggal karena di perk—"
Pip
"Ah ga seru."
Bella memilih tidur sebentar di sofa. Beberapa jam kemudian hari kian larut, matahari telah berganti menjadi bulan. Bella terbangun dan mengerjapkan matanya pelan lalu ia melihat ke arah jam dinding.
"HAH?! UDAH JAM 7 MALEM??" bella buru-buru mengambil tasnya lalu menuju pintu utama.
Cklekk
Brukk
"Mau kemana?"
"J-jae? A-akh itu gue mau pulang." jaehyun tersenyum kecil.
"Mau saya anterin?" tawarnya. Bella menggeleng dengan cepat.
"Yakin? Kamu pakai baju kaya gini bel, takutnya kenapa-napa di jalan."
"Ngga akan jae. Lo tuh negatif thinking terus."
"Seenggaknya kamu pakai jas saya. Biar ga kedinginan." jaehyun melepaskan jasnya lalu memakaikannya di bahu bella.
"M-makasih."
"Naik apa?" tanya jaehyun. Bella menatap ke arah jalan.
"Eh tuh g*car nya udah sampe. Duluan ya jae." ia menaiki mobil ber plat nomor 'B 390 LU'
"Hati-hati." jaehyun melambaikan tangannya kepada bella.
Semoga firasat saya salah.
"Jae? Bella udah pulang?"
"Udah barusan naik g*car." jawab jaehyun sambil memasuki rumahnya.
Nyonya Jung menatapnya bingung "loh kenapa ga kamu anter aja?"
"Tadinya mau gitu, tapi keburu di tikung sama mas g*car." nyonya Jung hanya terkekeh.
"Mandi gih. Abis itu kamu makan." jaehyun mengangguk.
Jaehyun telah menyelesaikan kegiatan mandinya dan sekarang waktunya untuk makan malam.
"Bang." jaehyun yang tengah menyantap makan malamnya itu pun menoleh.
"Udah sehat, cung?" jisung hanya mengangguk lalu menghampiri jaehyun.
"Bella mana?"
"Udah pulang 45 menit lalu."
Jisung membuang nafasnya kasar "kok ga pamit sih sama gue?"
"Takut di marahin jeno mungkin."
"Mungkin." jisung bergerak untuk mengambil segelas air putih dan tiba-tiba ponsel jaehyun berbunyi.
+26XXXXXXXXXX is calling
Jaehyun mengernyitkan dahinya sebentar. Apakah ini dari orang kantor? Bukan kah meeting dan pekerjaannya hari ini telah selesai? Jaehyun dengan ragu mengangkat panggilan tersebut.
"Halo, ini si—"
"JAEHYUN TOLONGIN GUE."
"Loh bella? Kamu kenapa?" jisung menoleh saat sang kakak menyebut nama bella.
"Hikss—tolongg gue gamauu."
"Bella kenapa bang?" tanya jisung khawatir. Jaehyun menyuruh jisung untuk diam.
"Diam!! Cantik, tapi sayang berisik."
"Bell? Kamu gapapa? Bell? LEE ARRABELLA?!!" panggilan dari bella mati begitu saja.
***
Sengaja pendek biar double update
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable | JJH
Fanfictionternyata menikah dengan Jaehyun tidak semenyenangkan yang ia kira.