|| Twelve - D-Day ||

132 7 2
                                    


HAI GUE BALIK NIEEE!!!

***

Hari ini, hari dimana jaehyun dan bella akan mengikat janji. Sebenarnya ini terlalu cepat bagi jaehyun maupun bella. Tapi kehendak donghae tidak bisa di ganggu gugat.

Penata rias yang ada di depan bella berjalan kesana kemari, sibuk dengan pekerjaannya yang sedang melukis indah di wajah bella.

Bela masih ingin menikmati masa-masa remajanya, kenapa sekarang ia malah harus mengikat janji dengan kakak dari sahabatnya ini? Ohh ntah sial atau beruntung, bella tidak bisa menjelaskannya.

Sialnya karena bella harus merelakan sekolahnya, dan beruntungnya calon suaminya kini tamp—akh ralat. Sangat tampan.

"apa sudah selesai?"

bella menengok ke arah sumber suara dan ternyata itu Yunho ayah Jaehyun.

"mungkin sebentar lagi, yah."

Yunho hanya mengangguk sekilas lalu kembali menutup pintu.

Bella harap ini hanya mimpi. Ya! Ini cuma mimpi!

***

Acara pernikahan berlangsung selama 7 jam lamanya yang membuat Bella dan Jaehyun kelelahan. Tamu-tamu sedikit demi sedikit sudah melenggang pergi hingga akhirnya hanya tersisa anggota keluarga saja disana.

"Jae, kita abis ini ngapain?"

"Pulang ke rumah saya."

Jaehyun merapikan semua barang-barang kebutuhan Bella karena Bella tiba-tiba saja tertidur. Mungkin kelelahan? Jaehyun tidak tega membangunkannya.

"Bel, bangun. Ayo kita berangkat." Jaehyun menepuk pelan pipi Bella.

Bella yang merasa tidurnya terganggu, ia mengerjapkan matanya pelan lalu mengangguk. Di dalam perjalanan sangat hening. Bella yang tertidur dan Jaehyun yang fokus menyetir.

Sesampainya di rumah, Jaehyun membopong Bella menuju kamar, ia tak tega membangunkan gadisnya itu. Setelah itu baru ia mengangkut barang-barang lainnya.

Setelah semua selesai, Jaehyun merebahkan dirinya di sofa sampai akhirnya ia tertidur.

Di sisi lain, Bella mengerjapkan matanya pelan lalu ia berjalan keluar kamar untuk menghampiri Jaehyun. Ia melihat Jaehyun yang tertidur di sofa. Bella merasa tidak enak hati karena tidak ikut membantu membereskan barang-barang.

Bella menatap Jaehyun lekat, tampan sekali suaminya ini. Bella merasa beruntung namun juga tidak beruntung.

"Jae, bangun, mandi dulu sana." Bella menepuk bahu Jaehyun.

"Panggil saya 'mas' dulu." Ucap Jaehyun yang masih memejamkan matanya.

"Ga."

"Yaudah, saya ga mau bangun."

"Ihh kok gitu?"

"Panggil saya 'mas' dulu makanya."

"Ga."

"Saya lanjut tid-"

"Mas Jaehyun, bangun."

Jaehyun membuka matanya lalu tersenyum hinggal dimplenya terlihat. Bella hanya menatapnya kesal lalu pergi menuju dapur untuk mengambil minum.

"Mau saya dulu yang mandi, atau kamu?"

"Mas duluan aja."

Jaehyun mengangguk dan langsung bersiap untuk mandi.

Ternyata menikah dengan Jaehyun tidak buruk juga. Tapi ini baru awal, tidak tahu selanjutnya bagaimana. Bisa jadi Jaehyun itu laki-laki yang doyan wanita malam kan? Ya hanya menebak saja sih.

Tak lama bel rumah berbunyi. Bella segera membukakan pintu. "Dengan siapa ya?"

Wanita itu tersenyum ramah. "Sekretarisnya Tuan Jung."

Bella mengangguk lalu mempersilahkan Tzuyu masuk dan membuatkan minum untuknya.

"Maaf ya, cuma ada teh hangat. Soalnya baru banget pindahan."

"Ahh tidak apa-apa, Nyonya Jung. Terima kasih."

Bella dan Tzuyu berbincang tentang perusahaan Jaehyun. Tak lama Jaehyun datang dan langsung terheran ketika melihat Tzuyu ada dirumahnya. Mau apa dia kesini?

"Ada urusan apa ke rumah saya, Tzuyu?"

Tzuyu membungkuk sedikit "Ada hal yang perlu saya bicarakan dengan bapak mengenai perusahaan."

Jaehyun mengangguk dan mendudukan dirinya di samping Bella.

"Bel, kamu ke kamar duluan ya. Saya ada kerjaan sedikit paling 1 jam selesai."

Bella hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Jaehyun dan Tzuyu berdua.

Bosan. Itu yang Bella rasakan sekarang, ia rindu dengan Jeno dan Jisung. AH JISUNG! Bella masih bisa menghubungi jisung.

Ia langsung memulai video call bersama Jisung, tapi Jisung tidak kunjung mengangkat. Ah dia lupa kalau besok Jisung ada latihan Badminton jadi ia harus tidur lebih awal agar besok tenaganya stabil.

45 menit kemudian, Jaehyun masuk ke dalam kamar dengan pemandangan Bella yang matanya sembab seperti habis menangis. Tentu saja Jaehyun panik melihatnya.

"Hei, kenapa? Abis nangis?"

Bella menggeleng sambil terisak .

"Kenapa? Kamu bisa cerita sama saya. Atau kamu cemburu liat saya sama Tzuyu tad—AKH BEL!"

Bella mencubit pinggang Jaehyun. "GEER BANGET LO TAI."

"Bahasanya!!"

"Ya maap, lagian ngeselin."

"Yaudah cerita. Kamu nangis kenapa?"

"Kata Bang Jeno, hamster aku mati." Bella menyembunyikan kepalanya di bahu Jaehyun.

Jaehyun mengelus surainya agar Bella lebih tenang. Tapi di sisi lain, Jaehyun bersyukur karena alasan Bella menangis bukan karenanya.

"Sekarang tidur ya? Besok kita beli hamster yang banyak."

Bella mengangguk dan bersiap untuk tidur. Saat Bella sudah masuk ke alam mimpi, Jaehyun menatap Bella lalu tersenyum.

"Night, Dear."


***


Udah berapa bulan ya gue ga up😩

Unpredictable | JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang