"Gadis mu seperti pelacur, Jung."***
Sudah hampir 30 menit namun jeno tak kunjung kembali. Jaehyun membaringkan tubuhnya di atas tumpukan kapuk. "Apakah rumah ini bekas pabrik kapuk? Kenapa banyak sekali kapuk disini." gumamnya.
Karena bosan, jaehyun melihat ke arah jendela yang terpampang penjaga gerbang yang membopongnya setengah jam yang lalu. Ia tersenyum remeh saat mengingat kejadian tadi.
"Kenapa mereka semua bodoh sekali? Bahkan mereka membiarkan orang asing masuk ke dalam markasnya. Aku ingin tau apa tujuan mereka menyekap orang tak berdosa disini,"
"Ah lihat! Mereka membawa satu orang tak berdosa lagi. Apakah dia akan menyekapnya juga? Tapi, bajunya seperti tidak asing. Ah mungkin perasaanku saja."
Bella.
Jaehyun teringat pada bella yang juga disekap disini. Sial. Tidak ada tanda-tanda jeno kembali dan tidak mungkin jaehyun hanya berdiam diri saja disini.
"Aku harus menemukannya dalam keadaan apapun."
Jaehyun mulai menyusuri lorong-lorong yang ada di rumah kosong itu. Ia berharap bella masih dalam keadaan hidup dan tak lecet sedikitpun.
Jaehyun sudah mengelilingi semua lorong disana namun ia tak melihat ada tanda-tanda bella. Ia berjalan sambil menundukan kepalanya.
"Bau vanilla. Gue benci bau itu. Lepas jas lo."
Jaehyun mengernyit pelan mendengar suara seorang lelaki dari ruangan berpintu hitam.
"Ga."
"Lepas."
"BELLA?!"
BRAKK
BUGHH
"JAEE?!" bella menatap tak percaya. Ini benar jaehyun?
"Sialan kau beran-SEO JOHNNY?"
"Halo, Jung. Sudah lama tak bertemu." johnny tersenyum remeh dengan darah di sudut bibirnya.
BUGHH
"KAU APAKAN GADIS KU, BRENGSEK!?" jaehyun mencengkram kerah baju lelaki di hadapannya.
Bella menangis sambil menarik jaehyun dari belakang namun jaehyun tak menggubrisnya. Ia sibuk menghajar lelaki yang bernama johnny itu.
"Gadis mu seperti pelacur, Jung." bella merasa nyeri ketika mendengarkata 'pelacur'. Ia bukan pelacur.
"GADIS KU BUKAN PELACUR, SIALAN!"
BUGHH
BUGHH
"Jae! Udah-hiks." jaehyun menatap bella teduh. Ia menarik gadisnya keluar ruangan itu meninggalkan johnny yang tersenyum remeh. Johnny benar-benar sudah gila.
Jaehyun dan bella berlari sebisa mungkin. Jaehyun teringat dengan jeno. "Bel, kamu ke mobil duluan lewat pagar samping sana. Saya mau cari kakak kamu dulu." bella mengikuti arah jari telunjuk jaehyun.
"Abang ikut?!" jaehyun hanya mengangguk.
"Hati-hati. Di depan gerbang masih ada penjaga. Saya pergi dulu." jaehyun pergi meninggalkan bella.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unpredictable | JJH
Fanfikceternyata menikah dengan Jaehyun tidak semenyenangkan yang ia kira.