7 || Khawatir

470 67 5
                                    

Hay!
Semoga suka>.<

"Beomgyu-ya, kau tak apa jika nanti ku tinggal sendiri dirumah? Appa dan eomma sudah pulang tadi"

"Hm, aku bisa bermain dengan teman temanku. Asal kau jangan melarangku aku baik baik saja"

"Kau boleh bermain dengan teman temanmu asalkan kau kabari aku jika ingin pulang"

"Hm"

Setelah itu mereka tak lagi berbicara. Beomgyu melihat lihat keluar jendela. Matanya tak sengaja melihat penjual balon yang dikerubuni anak anak.

"Akh"

Sial, kepalanya mendadak sakit. Sakit sekali sampai mendongak pun ia tak bisa.

"Gyu-ya? Kau kenapa? Apa yang terjadi?"

"S-soobin, bisakah kau mempercepat laju mobilnya? K-kepalaku sangat sakit"

Soobin tanpa basa basi lagi segera melajukan mobilnya.

Ini yang ia takutkan. Hal hal kecil yang mampu membuat Beomgyu seperti ini.




















































"Gyu-ya lihat, ada penjual balon disana" namja kelinci itu menunjuk penjual balon disebrang jalan.

"Ingin membelinya hyung?"

"Kenapa tidak?"

Pemuda kelinci itu menggandeng tangan kekasihnya untuk menyebrang jalan. Hingga mereka sampai dipenjual balon tadi.

"Pak, aku ingin membeli balon beruang itu. Dan... Yang kelinci ini"

"Baiklah sebentar"

Penjual balon itu mengambil balon yang tadi disebutkan. "Ini"

Si pemuda kelinci merogoh saku celananya dan membayar balonnya.

"Ini Gyu-ya, yang beruang punyamu. Dan yang kelinci ini punyaku"

"Wahh gomawo Bunny hyung"

Beomgyu mengerjapkan matanya merasakan dingin dikepalanya. Lebih tepatnya dikening.

"Kenapa keningku basah?" Beomgyu meraba keningnya yang dirasa basah. Ternyata Soobin menaruh kompresan disana.

"Beomgyu jangan dilepas" Soobin menahan tangan Beomgyu yang sudah mengangkat kompresan yang ditaruh Soobin.

"Bin-ah, aku bukan demam yang harus kau kompres seperti ini"

"Aku tau, tapi kata google itu kompresan bisa membantu mengurangkan sakit kepala"

"HAHAHA, kau melihat di google? Wahh bodoh sekali. Ini tak akan berguna Soobin-ah. Sudahlah ku lepas saja"

Soobin menggaruk tengkuknya. Ia memang tak pernah merawat orang sakit sebelumnya.

Drrttt drrttt

Soobin merogoh ponselnya yang bergetar. "Halo?"

"Soobin-ssi, kau bisakah datang ke kantor sekarang?"

"Mmm sepertinya aku tak bisa"

"Kau pergi saja, aku tak apa" ujar Beomgyu yang membuat Soobin menoleh padanya.

"Tidak Gyu-ya, aku tak akan per─"

"Pergi saja Bin-ah. Aku akan menghubungi teman temanku agar menemaniku disini"

Memories ||SOOGYU✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang