Aku kembali teringat tentang hadirmu malam ini. Dirimu yang hanya datang sekejap. Malah menetap pada hati terlalu dalam. Aku ingin melupakanmu, tetapi aku tak yakin dengan itu.
Asalkan kamu tahu banyak caraku agar melupakanmu, baik dari ikhlas melepaskan hingga bermain hati sebagai pelampiasan. Namun, kamu tahu, semua itu sama-sama berakhir menyakitkan. Walaupun, tidak kepadaku, tetapi aku telah menjadi peran utama antagonis dalam masalah cinta. Aku yang selalu jadi pemutus hubungan kala sudah merasa bosan. Playgril? It's up to you.
Namun, seiring waktu, aku menemukan cara untuk belajar mengikhlaskan kepergianmu. Aku menemukan landasan yang seharusnya telah lama dilakukan. Yang seharusnya telah lama aku mendekatkan diri. Harusnya telah lama aku mengingat ayat-ayat cinta-Nya. Begitupun, menerapkan perintah-Nya. Tak seharusnya seorang hamba melupakan pemilik-Nya. Ya, hanya kembali kepada Allah, yang Maha Esa cara jitu mengikhlaskan kepergianmu.
Aku terlalu naif saat itu. Masa remaja aku gunakan untuk hal tak bertujuan. Untungnya, Yang Mahakuasa masih bersedia memberiperingatan dengan lembut. Hingga, hatiku saat ini bisa terkontrol untuk tak merindu. Maaf, lebih tepatnya untuk tidak terlalu merindu kepadamu.
Seharusnya, aku mendekatkan diri bukan karena telah terluka olehmu. Melainkan sebelum itu, sebagai kewajiban seorang hamba-Nya. Jujur, aku sangat menyesal, telah terlambat mendekatkan diri kepada Yang Maha Esa, tetapi mendingan terlambat daripada tidak sama sekali, kan?
Mungkin, cara ini juga menjadi pilihanmu untuk melupakanku. Hingga, beberapa tahu lalu—sebelum semua jejak aku hapus pada lamanmu—kamu takpernah memberikan kabar lagi untukku.
Seandainya kamu tahu, aku masih seperti dahulu. Walau, hanya sifatku saja telah berubah serta niatku, yang tidak hanya tertuju kepadamu.Sayangnya, kita telah memilih jalan berlawanan arah. Aku tahu kamu berada diufuk daerah terpencil, begitupun aku berada diufuk yang begitu hiruk pikuk. Bedanya, aku di sini masih sendiri, sedangkan kamu telah memiliki orang lain. Aku hanya bisa mendoakanmu, semoga kalian berbahagia dan diberikan kesehatan.
Aku tahu, cinta tidak selamanya harus memiliki. Namun, dari situ, aku belajar bagaimana rasa menyukai, mencintai, merindu, walau berakhir sebagai penjaga si empunya cinta sesungguhkan.
340 kata
🌷30 Hari SeiraAsa Menulis Kebaikan🌷
#30HSMK
#SeiraAsa
#EventSeiraAsa
#MenulisKebaikan
#BelajardanBertumbuh