Ketika seorang insan mencintai sesuatu maka dia akan memperjuangkannya, bahkan hingga mengorbankan barang berharga demi memiliki atau mencapai tujuannya. Padahal, belum tentu hal itu baik untuk diri sendiri. Namun, belum tentu pula buruk. Akan tetapi, dalam hal cinta seorang insan, sudah pasti akan mengalahkan cinta dari pemilik insan itu sendiri. Termasuk, aku yang pernah terlena dalam mencintai insan hingga Allah menyadarkannya dengan nikmat luar biasa. Walau bermula menyesakkan.
Banyak juga yang telah melampau jauh dalam mendapatkan sesuatu, bahkan dengan cara yang tidak baik. Tidak memikirkan dampak yang terjadi. Cinta itu buta? Bisa jadi, tetapi harus berlandaskan logika juga. Aku yang dahulu juga mencintaimu dengan logika, hanya saat itu imanku saja yang masih lemah dalam mencintai. Ya, jadinya terbuai oleh cinta semu. Untungnya, aku hanya mencitaimu dengan hati, tetapi tidak sampai melakukan perbuatan keji. Dan, sekarang telah sadar kembali. Tenang saja, walaupun begitu kamu masih aku anggap teman.
Kita telah menjadi asing walau bibir mengatakan berbeda. Memang tak seharusnya pula mengenal lebih dekat dan berubah terikat. Aku yang sedang memperbaiki diri dan hati, kini telah mempersiapkan sebaik mungkin jiwa untuk menatap masa depan yang tertunda. Oh iya, tidak lupa pula, doa untuk mempelancarnya. Semua itu karena mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan semesta alam.
Cinta Sang Maha Pencinta, mengalahkan segala perihal tentang cinta seorang insan. Ayat-ayat cinta-Nya menggentarkan hati hingga meluruhkan air mata membasahi pipi. Saking mencintai hamba-Nya, Allah rela menunggu lama dengan lima waktu. Aku menyadari itu. Cinta Allah tak pernah berkurang untuk hamba-hamba-Nya, termasuk diriku.
Setiap, keluh kesah aku sampaikan kepada-Nya. Setiap keinginan kuhaturkan melalui ayat-ayat rindu. Kusanjung nama-nama indah dengan syahdu. Agar tujuanku tercapai untuk melepaskan belenggu serta meniti masa depan baru. Cinta Allah, tak pernah berakhir menyedihkan, kecuali cinta yang harus terpisah antara dua dunia. Namun, apakah itu dikatakan menyedihkan? Karena, bisa jadi cinta kedua insan bertemu di surga pula? Iya, kan? Jika, kamu membacanya pasti setuju dengan perkataanku.
Namun sayang, cinta Allah terkadang banyak insan yang kurang menyadari hal itu. Setelah terluka dan merana, barulah kembali kepada-Nya.
353 kata
🌷30 Hari SeiraAsa Menulis Kebaikan🌷
#30HSMK
#SeiraAsa
#EventSeiraAsa
#MenulisKebaikan
#BelajardanBertumbuh