chapter 2

1 1 0
                                    

*****

Dua hari kemudian, Tiffany berniat untuk menginap di rumah natasya,
karena orang tuanya sedang pergi ke luar kota untuk beberapa hari.

Panggilan masuk pun terdengar dari ponsel Tiffany, panggilan itu dari natasya.

"halo sya? "
Ucap Tiffany.

_"lu jadi nginep sini kan tiff?"_
Sahut natasya.

"jadi dong"
Balas Tiffany dengan nada semangat.

_"YEYY....!!!!"_ teriak natasya dari seberang sana yg membuat Tiffany sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya.

"budeg telinga gua anj!"
Umpat Tiffany karna mendengar teriakan natasya yang cempreng.

_"ya maaf, lagian gua seneng banget lu bisa nginep disini. "
Kata natasya sedikit mengecilkan suaranya.

"ya udah, gua otw dulu."
Ucap Tiffany dengan singkat.

"Okeee.. "
Sahut natasya.

Akhirnya,Tiffany pun menutup telepon nya dan bergegas bersiap kerumah natasya untuk menginap disana selama beberapa hari.

sesampainya di rumah natasya, Tiffany bersalaman dengan kedua org tua natasya.
*Tante Fanya dan Om Erik*
mereka sudah menganggap Tiffany seperti anak sendiri.

"eh Tiffany." sapa Tante Fanya sambil mengelus puncak kepala Tiffany.

"loh? ada Tiffany ya? Udah lama banget kamu ga kesini nak? kemana aja?" tanya Om Erik.

"hehe, iya om,soalnya lagi agak sibuk." jawab Tiffany sambil mengusap tengkuk kepalanya.

Tanpa disadari, ternyata natasya sudah turun dari lantai dua.

Natasya yg melihat kedatangan Tiffany pun langsung berlari menghampiri Tiffany dan kemudian memeluk erat tubuh Tiffany.

"TIFFANY!!" teriak natasya dari kejauhan.

Tiffany pun terlonjak kaget karna suara natasya yg sangat keras.

"biasa aja bisa gak sih,kek ga ketemu 3 tahun aja lu" Tiffany memutar bola matanya malas.

"gua tu seneng banget, akhirnya lu nginep di rumah gua,aaaa..!! ga nyangkaaa."natasya yg tadinya memeluk erat tubuh Tiffany, sekarang dia mengguncangkan tubuh Tiffany karna terlalu kegirangan.

Om Erik dan Tante Fanya yg melihat kelakuan anak nya bersama teman dekatnya itu hanya bisa terkekeh.

"ya udah, ke kamar kuy" ajak natasya seraya menarik lengan Tiffany.

Tiffany yg merasa lengannya ditarik untuk naik ke atas pun hanya bisa mengikuti langkah kaki natasya.

***

Malam harinya..🌛🌟

Tiffany dan natasya memutuskan untuk begadang bersama.

Tiffany sibuk menonton drakor nya, sedangkan natasya sibuk menonton anime.

Terdengar suara ketukan pintu dari kamar natasya,segera natasya berlari untuk membuka pintu kamarnya.

"ehh Bunda.." Natasya mendapati bunda nya yg berdiri di luar kamarnya.

"ada apa bun?" tanya natasya.

"ini ada cemilan sama susu buat kamu sama Tiffany." bunda nya menyerahkan nampan itu kepada natasya.

"ohh..makasih ya bunda, sayang banget deh sama bunda" jawab natasya cengengesan.

bundanya hanya membalas dengan senyuman.

Natasya segera menutup pintu kamar nya lalu meletakkan nampan itu di atas meja.

"Tiff, ada cemilan
kesukaan lo nih. "
Kata natasya sambil mendekati Tiffany.

Natasya yg merasa perkataannya tidak ada jawaban sama sekali dari Tiffany langsung menghampiri Tiffany.

"Tiff....!!" Natasya menepuk pundak Tiffany.
Tiffany yang terkejut langsung menoleh kearah natasya dan menunjukkan matanya yang sembab karna menangis.

Dan natasya yang terkejut oleh ekspresi Tiffany langsung bertanya kepadanya.
"eh! lo kenapa!? Kok lu nangis sampe merah gitu matanya" tanya natasya panik.

"i-ini..hiks..hiks..co-cowo nya mati huwaaa. " Tiffany menangis sangat kencang dan dia langsung memeluk pinggang natasya.

"anjirlah, gua kira apaan. " jawab natasya dengan nada judes sambil melepaskan pelukan Tiffany.

***

Jam menunjukkan pukul 3 pagi. mereka berdua tidur pulas sampai pukul 7 pagi.

Natasya merasakan badan nya sakit karna tertindih kaki Tiffany.

dan Tiffany yg merasa wajah nya semalam ditendang oleh natasya akhirnya terbangun.

***

"sumpah ya, badan gua sakit anjir ditindih kaki lo" kata natasya sambil memegang punggungnya yg terasa nyeri.

"lah? lo juga, lo ngapain semalam nendang pala gua anj?! lo lg mimpi main bola ya, sampe lo nendang kepala gua?" balas Tiffany tak terima.

Natasya hanya terkekeh mendengar Tiffany yang menggerutu mengerucutkan bibirnya.

Natasyapun beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas mandi bergantian dengan Tiffany.

Hari ini mereka memutuskan untuk belanja ke supermarket bersama.

Tiffany yg hanya mengenakan celana pendek dan kaus oblong hitam serta rambut yg dia cempol tinggi.

Sedangkan natasya memakai celana jeans hitam dan hoodie putih pun bergegas turun ke bawah untuk segera pergi ke supermarket.

***

sesampainya di supermarket, mereka berdua berdebat soal camilan yg biasa mereka beli.

"rasa balado aja!" tegas natasya sambil menunjuk bungkus camilan tersebut.

"ga! rasa sapi panggang aja!" balas Tiffany tak mau kalah.

"ya udah deh, gini aja..rasa balado buat aku dan sapi panggang buat kamu, gimana..? adilkan..?" tanya natasya.

"oke gua setuju" jawab Tiffany singkat.

setelah beberapa jam selesai belanja di supermarket dan mereka memutuskan untuk pulang, karna hari ini cuaca nya sangat panas sehingga membuat kulit mereka seperti terbakar.

ketika lampu merah, mereka berhenti. Dan pada saat itu juga, mereka digoda oleh pengendara lain.

"cewek, kiw" goda pengendara tersebut sambil mengedipkan sebelah matanya.

"dihh! sapa lo?!" tanya Tiffany ngegas.

"cantik-cantik kok galak sih, neng?" godanya sambil tertawa pelan.

"gua tonjok mampus lo!" tegas Tiffany sambil melototi pengendara tersebut.

Natasya yg melihat temannya bertingkah seperti itu hanya bisa tertawa saja.

Dan pada akhirnya mereka mulai melajukan motornya kembali karna lampu sudah berubah menjadi hijau.

***
Sesampainya dirumah..

"Duhhh.. Capek banget mana panas banget lagi.. "
Ucap natasya sambil memegang wajahnya yang memerah karena terpapar sinar matahari.

"Lu mah mending bonceng aja dibelakang lah gua, dah jadi Bebek bakar nih. " Sahut Tiffany sambil mengusap keringat di keningnya.

Natasya hanya terkekeh mendengar perkataan Tiffany.

~~~

regret is meaningless✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang